Pengapuran tulang adalah terbentuknya tonjolan tulang di sekitar persendian akibat penumpukan dan pengerasan kalsium. Kondisi ini bisa terjadi karena faktor penuaan, aktivitas harian, atau riwayat penyakit. Penanganan pengapuran tulang bisa dilakukan secara mandiri atau melalui tindakan medis.
Pengapuran tulang bisa terjadi di bagian tulang mana pun, tetapi paling sering di tumit, jempol kaki, pergelangan kaki, tangan, panggul, atau lutut. Salah satu penyebab utamanya adalah osteoarthritis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan sendi yang terjadi akibat penipisan bantalan di bagian ujung tulang.
Pengapuran tulang sering kali muncul tanpa gejala. Akan tetapi, jika tonjolan tulang bergesekan dengan tulang lain atau menekan saraf, gejala berupa nyeri, bengkak, sendi terasa kaku, mati rasa, kram, atau kesemutan pun dapat terjadi.
Kondisi yang Menyebabkan Pengapuran Tulang
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab pengapuran tulang, antara lain:
Faktor usia
Faktor usia memengaruhi kemungkinan seseorang terkena pengapuran tulang akibat osteoarthritis. Hal ini karena kondisi sendi dan kekuatan tulang umumnya akan menurun seiring pertambahan usia.
Aktivitas sehari-hari
Padatnya aktivitas dan rutinitas sehari-hari juga memungkinkan sendi mendapat tekanan berlebih dalam jangka waktu lama. Misalnya, melakukan aktivitas mengangkat benda berat secara terus-menerus berisiko menimbulkan cedera yang memicu terjadinya osteoarthritis penyebab pengapuran tulang.
Riwayat penyakit
Beberapa jenis penyakit, seperti rheumatoid arthritis, lupus, asam urat, atau penyempitan tulang belakang, dapat menyebabkan pengapuran tulang akibat osteoarthritis. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini karena adanya beban berlebih pada sendi-sendi yang menahan berat tubuh.
Penanganan Pengapuran Tulang secara Mandiri
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat pengapuran tulang, di antaranya:
1. Menurunkan berat badan
Kelebihan berat badan diketahui bisa memengaruhi kesehatan sendi, terutama sendi di bagian tungkai. Hal ini karena sendi di bagian tersebut harus menopang beban tubuh lebih berat.
Sendi yang mengalami tekanan berlebihan dapat memperburuk pengapuran tulang yang diderita. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan.
2. Berolahraga secara rutin
Olahraga secara rutin penting dilakukan untuk menguatkan otot-otot di sekitar sendi yang mengalami pengapuran. Hal ini akan membuat sendi menjadi lebih stabil sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan osteoarthritis. Contoh olahraga yang disarankan adalah jalan kaki, bersepeda, atau berenang.
Pastikan intensitas olahraga yang dilakukan tidak berlebihan agar tidak memperburuk masalah yang diderita. Anda juga bisa berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda.
3. Menggunakan kompres hangat atau dingin
Pengapuran tulang akibat osteoarthritis dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan kompres hangat atau air dingin secara bergantian untuk meringankannya.
Penggunaan kompres hangat bermanfaat jika sendi mengalami kekakuan dan kram otot, sedangkan kompres dingin dapat meredakan bengkak dan nyeri yang dirasakan akibat peradangan yang terjadi.
4. Memakai obat pereda rasa sakit
Pemakaian obat pereda sakit berupa krim atau gel yang dijual bebas di apotek juga bisa dilakukan. Krim atau gel pereda rasa sakit cocok dipakai pada sendi yang dekat dengan permukaan kulit, seperti persendian pada lutut dan jari-jari.
5. Menggunakan alat bantu
Alat bantu, seperti tongkat, dibutuhkan untuk memudahkan penderita pengapuran tulang saat beraktivitas. Penggunaan alat bantu umumnya digunakan untuk kondisi kerusakan tulang dan sendi yang cukup parah. Namun, untuk menentukan jenis alat bantu yang tepat, konsultasikan ke dokter.
Penanganan Pengapuran Tulang Melalui Tindakan Medis
Selain beberapa tindakan mandiri di atas, ada pula tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengapuran tulang, antara lain:
Konsumsi obat-obatan
Untuk mengatasi rasa nyeri yang muncul akibat pengapuran tulang, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya ibuprofen.
Fisioterapi
Terapi fisik atau fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bergerak dan mengurangi rasa sakit. Terapi ini diketahui mampu memperkuat otot-otot di sekitar sendi yang mengalami penipisan.
Terapi okupasi
Melalui terapi okupasi, penderita dilatih agar dapat melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain, terlepas dari kondisi pengapuran tulang yang dialami. Ahli terapi akan menjelaskan tentang cara bagaimana melakukan aktivitas sehari-hari tanpa rasa sakit berlebih akibat pengapuran tulang.
Selain ketiga hal di atas, penderita juga bisa memakai alas kaki dengan bantalan khusus yang mampu mengurangi rasa sakit pada sendi saat berdiri atau berjalan.
Apabila hal-hal di atas telah diterapkan tetapi kondisi tidak juga membaik, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani prosedur-prosedur tertentu, misalnya suntik kortikosteroid atau tindakan operasi untuk mengganti sendi yang rusak.
Pada kondisi pengapuran tulang yang sudah parah, penanganan tidak lagi dapat dilakukan hanya dengan mengubah pola hidup. Konsultasikan ke dokter mengenai pilihan-pilihan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.