Penyakit endemik adalah penyakit selalu ada pada suatu daerah atau kelompok populasi tertentu. Setiap daerah mungkin memiliki penyakit endemis yang berbeda-beda. Salah satu penyebab hal ini bisa terjadi adalah perbedaan iklim di tiap wilayah.
Indonesia sebagai negara beriklim tropis dihadapkan dengan beberapa penyakit endemik, seperti DBD, malaria, hingga tuberkulosis. Penyakit endemik masih berdampak luas, terutama pada masyarakat di negara berkembang.
Hal ini dikaitkan dengan pembangunan yang kurang merata, kepadatan penduduk yang sulit dikontrol, kesulitan ekonomi, serta tindakan pencegahan dan pengobatan yang sulit untuk dijangkau.
Penyakit Endemik di Indonesia
Beberapa penyakit endemik di Indonesia antara lain adalah:
1. DBD
Salah satu penyakit endemik di Indonesia dengan kasus tertinggi adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini hampir selalu menjadi endemi saat Indonesia memasuki musim penghujan.
Penyakit yang dapat menyerang siapa saja ini ditandai dengan beberapa gejala, mulai dari demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri sendi dan otot, kelelahan mual, muntah, dan ruam kulit. Gejala ini biasanya muncul setelah 6 hari terinfeksi dan berlangsung selama 10 hari.
2. Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung plasmodium, yaitu parasit penyebab malaria.
Salah satu penyakit endemik yang kerap ditemukan di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia ini dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk laki-laki maupun perempuan. Gejala yang dikeluhkan saat terinfeksi malaria dapat meliputi demam, menggigil, sakit kepala, mual atau muntah.
3. Hepatitis
Merupakan penyakit endemik yang juga terjadi di beberapa negara lain, misalnya Cina. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis. Hepatitis terbagi menjadi 5 jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Myanmar.
4. Kusta
Kusta atau dikenal juga sebagai lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae. Kusta menyerang beberapa bagian tubuh, seperti saraf dan kulit. Daerah endemis kusta di Indonesia antara lain Jawa Timur dan Papua.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit kusta antara lain adalah bercak putih mati rasa pada kulit dan rasa kesemutan hingga kelainan pada otot tangan atau kaki. Secara global, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara dengan kasus penyakit kusta yang tinggi.
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, hingga tulang. Tuberkulosis paru atau flek paru-paru ditandai dengan beberapa gejala, yaitu batuk berkepanjangan, nyeri dada, kelelahan, berkeringat di malam hari, hingga penurunan berat badan.
Data yang dikeluarkan pada tahun 2016 menyebutkan bahwa ada 5 negara dengan kasus tuberkulosis tertinggi, dan Indonesia menjadi salah satunya.
6. Filariasis
Filariasis atau dikenal sebagai penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Daerah endemis filariasis di Indonesia antara lain adalah Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh.
Filariasis dapat menyerang semua orang tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Filariasis dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup dan rasa tidak nyaman akibat pembengkakan di berbagai bagian tubuh. Edukasi yang kurang mengenai kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya kerap dikucilkan oleh lingkungan sekitar.
7. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine hewan. Leptospirosis lebih mudah terjadi pada orang yang memiliki kontak langsung dengan hewan, seperti peternak dan pekerja di tempat pemotongan hewan.
Selain itu, orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang kurang terjaga juga cenderung lebih rentan terkena penyakit ini. Leptospirosis ditandai dengan beberapa gejala, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, penyakit kuning, muntah, diare hingga munculnya ruam pada kulit.
Cara Mencegah Penyakit Endemik
Usaha pemberantasan penyakit endemik harus meliputi penanggulangan faktor penyebab penyakit yang paling dasar. Oleh karena itu, butuh waktu yang cukup lama dan cakupan yang luas untuk melakukannya.
Namun, Anda tetap bisa melindungi diri dari penyakit-penyakit ini. Ini juga merupakan salah satu langkah awal untuk membantu pemberantasan penyakit endemik. Berikut adalah caranya:
Menjaga daya tahan tubuh
Dengan menjaga daya tahan tubuh, Anda jadi tidak mudah terserang penyakit, termasuk penyakit endemik yang ada di tempat Anda berada.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, menjaga berat badan ideal, olahraga secara teratur, berhenti merokok, mengelola stres dengan baik, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
Menjaga kebersihan lingkungan
Jaga kebersihan lingkungan rumah Anda dengan baik agar terhindari dari kuman penyebab penyakit maupun hewan-hewan pembawa penyakit. Caranya adalah dengan membersihkan setiap ruangan di rumah secara rutin, terutama ruangan yang paling sering dipakai, misalnya kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
Selain itu, bersihkan juga pekarangan rumah. Jika ada wadah yang dapat menampung genangan air dan berpotensi menjadi sarang nyamuk, bersihkanlah agar nyamuk tidak bertelur dan berkembang biak di sana. Hal ini juga penting dilakukan untuk memutus daur hidup nyamuk pembawa penyakit.
Menghindari kontak dengan orang yang sakit
Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang sakit. Salah satu caranya adalah dengan tidak berbagi makanan atau minuman dari wadah yang sama dengan orang yang sedang sakit.
Selain cara-cara di atas, pemerintah juga melakukan berbagai langkah pencegahan meluasnya penyakit endemik di Indonesia dengan melakukan penyuluhan dan bahkan pemberian obat pencegah untuk penyakit tertentu.
Pada kasus penyakit filarisis misalnya, pemerintah melakukan program eliminasi filariasis dengan memberikan obat pencegahan secara massal di berbagai daerah endemis filariasis.
Upaya mengatasi penyakit endemik di Indonesia tidak bisa hanya terfokus pada pengobatan saja. Kini, pemberantasan penyakit ini lebih ditekankan pada upaya meningkatkan promosi gaya hidup sehat dan pemberian edukasi terkait pencegahan penyakit menular.
Hal ini banyak dilakukan melalui berbagai program penyuluhan puskesmas dan pos pelayanan terpadu, sehingga masyarakat bisa lebih waspada terhadap berbagai penyebab penyakit endemik. Dukungan seluruh anggota masyarakat tentu sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit endemik yang terjadi.