Machiavellianisme adalah jenis kepribadian yang menghalalkan segala cara agar ambisinya terwujud. Demi meraih tujuannya, seseorang dengan machiavellianisme (machiavellian) tidak ragu menipu atau memanipulasi orang lain dengan cara-cara yang kejam.
Bagi machiavellian, orang lain hanyalah ‘batu loncatan’ untuk mencapai tujuannya. Ia bisa saja tidak menunjukkan emosi sama sekali dalam interaksi sosial. Machiavellian juga umumnya tidak menjalin kedekatan personal dengan orang lain. Jika ada, hubungan tersebut tidak sehat dan penuh kekerasan, baik secara verbal maupun fisik.
Para psikolog menggolongkan machiavellianisme ke dalam dark Triad bersama kepribadian narsistik dan psikopat. Dark Triad merupakan kumpulan kepribadian buruk dengan sifat yang cenderung mengecilkan orang lain dan selalu mengutamakan diri sendiri.
Beberapa machiavellian bisa saja tampak seperti memiliki kehidupan sosial yang normal. Namun, hal itu sebenarnya dilakukan agar mereka bisa terus memanfaatkan orang di sekitar mereka. Faktanya, sebagian besar machiavellian memilih untuk tidak menjalani hubungan personal dengan orang lain karena bagi mereka itu tidak berguna.
Penyebab Machiavellianisme
Machiavellianisme bisa disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan. Seseorang dengan faktor-faktor berikut lebih berisiko menjadi Machiavellian:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia muda
- Diasuh oleh orang tua yang juga memiliki Machiavellianisme
- Sering diabaikan oleh orang tua sejak kecil
- Menerima kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis pada masa kecil
- Mengalami putus cinta yang tidak baik-baik
Gejala Machiavellianisme
Gejala machiavellianisme dapat ditandai dengan karakteristik dan perilaku di bawah ini:
- Menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai
- Hanya memikirkan tujuan dan kepentingan sendiri
- Mendewakan kesuksesan, kuasa, uang, dan ketenaran
- Memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi
- Tidak ragu-ragu untuk membohongi atau merugikan orang lain asalkan hal itu menguntungkannya
- Berlaku baik dan menyanjung seseorang hanya karena ada maksud tertentu
- Memandang rendah orang lain
- Memandang segala hal dengan negatif
- Merasa dirinya lebih baik dari orang lain
- Tidak memiliki empati terhadap orang lain
- Sulit percaya dengan orang lain
- Tidak mampu mengenali emosi dirinya sendiri
- Sulit mengelola dan mengungkapkan perasaan
- Sering terlihat sendiri dan tidak memiliki interaksi sosial yang dalam
- Menghindari hubungan yang erat dengan orang lain
- Mampu membaca situasi dan kondisi seseorang dan memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingannya
Berbeda dengan psikopat yang lebih mungkin terlibat tindak kekerasan atau narsistik yang memerlukan perhatian dari orang lain, seorang Machiavellian lebih tertutup dan menarik diri dari situasi sosial.
Kapan harus ke dokter
Jika Anda menyadari ada tanda-tanda machiavellianisme pada diri sendiri maupun keluarga terdekat, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikiater mengenai cara untuk mengendalikan kepribadian ini.
Apabila Anda bekerja, tinggal bersama, atau menjalin asmara dengan seorang machiavellian, perilaku mereka akan memberatkan Anda. Oleh karena itu, pastikan untuk mengutamakan kesehatan mental Anda. Bila perlu, berkonsultasilah dengan psikiater atau psikolog mengenai cara untuk menghadapi mereka.
Diagnosis Machiavellianisme
Machiavellianisme bukan suatu kondisi mental maupun kelainan perilaku sehingga tidak memiliki diagnosis medis. Meski demikian, ada tes Mach-IV yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki sifat machiavellianisme.
Tes Mach-IV berisi 20 pernyataan yang bisa diberi nilai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 7 (sangat setuju). Hasil tes ini memiliki rentang nilai sampai 100. Seseorang akan dikategorikan berdasarkan nilainya sebagai berikut:
-
High Machs, yaitu nilai tes lebih dari 60
Nilai ini menunjukkan bahwa orang tersebut kemungkinan besar berkepribadian machiavellianisme.
-
Low Machs, yaitu nilai tes kurang dari 60
Orang dalam kategori Low Machs bisa lebih dipercaya, memiliki rasa empati, dan cendurung memiliki pembawaan positif.
Pengobatan Machiavellianisme
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat mengatasi Machiavellianisme. Namun jika machiavellian memutuskan untuk berkonsultasi, psikiater dapat menangani kondisi ini dengan terapi perilaku kognitif (CBT).
CBT merupakan jenis terapi yang bisa membantu pasien untuk mengenali tingkah lakunya yang tidak wajar dan mengubahnya. Tujuan terapi ini adalah untuk mengubah cara berpikir pasien yang dapat merugikan orang lain.
Komplikasi Machiavellianisme
Machiavellian memiliki ambisi untuk berkuasa dan membenarkan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini bisa berdampak buruk pada hidupnya, misalnya:
- Dipenjara karena melakukan tindakan kriminal
- Dipecat dari pekerjaan karena perilaku yang tidak profesional atau tidak etis
- Dibenci oleh banyak orang
- Usahanya bangkrut karena tidak ada yang mau bekerja dengannya
Pencegahan Machiavellianisme
Machiavellianisme bisa muncul dari lingkungan atau pola asuh yang kurang baik. Untuk mencegah anak menjadi machiavellian di kemudian hari, orang tua dapat menerapkan pendidikan perilaku yang baik, misalnya dengan:
- Tidak berkata dan bertindak kasar kepada anak
- Menunjukkan kasih sayang dengan cara yang baik
- Meminta maaf jika telah berbuat salah
- Mengajarkan anak untuk bersifat jujur dan menghargai orang lain
- Menjadi pendengar yang baik bagi anak
Seorang Machiavellian bisa saja merupakan teman, pasangan, rekan kerja, atau bahkan orang tua kita sendiri. Berurusan dengan orang dengan kepribadian machiavellianisme memang tidak mudah. Meski begitu, ada beberapa strategi untuk melindungi diri Anda dari mereka, seperti:
- Tidak menganggap apa yang dilakukannya sebagai hal personal
- Memprioritaskan diri sendiri
- Menjalin hubungan yang baik dengan mereka tanpa berusaha mengunggulinya
- Tidak menaruh kepercayaan pada mereka
- Menyadari bahwa jika mereka bisa memanipulasi seseorang dan bukan tidak mungkin mereka akan melakukannya kepada kita suatu hari nanti
- Mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan jika ia menunjukkan perilaku machiavellianisme, atau setidaknya membuat batas-batas yang jelas sehingga tidak dimanfaatkan
- Mempertimbangkan untuk mencari kerja di tempat baru jika atasan Anda terlihat memiliki perilaku machiavellianisme
- Membicarakan hal-hal seputar pekerjaan saja jika Anda harus bekerja dengan seorang machiavellian