Malpresentasi janin adalah kondisi ketika bagian janin yang masuk ke dalam jalan lahir menjelang persalinan bukan ubun-ubun. Pada kondisi ini, bagian tubuh janin yang berada di jalan lahir bisa wajah, bokong, tangan, atau kaki.
Dalam istilah medis, presentasi mengacu kepada bagian tubuh janin yang terletak di jalan lahir dan akan keluar lebih dahulu saat persalinan. Hal ini penting agar proses persalinan berjalan aman bagi ibu dan janin.
Presentasi janin yang normal dan paling aman untuk persalinan melalui vagina adalah ubun-ubun bagian depan (cephalic occiput-anterior). Presentasi ini ditandai dengan:
- Kepala janin berada di jalan lahir dengan ubun-ubun bagian depan sebagai penanda
- Posisi dagu janin menyentuh dadanya
- Wajah janin membelakangi perut ibu.
Janin yang mengalami malpresentasi tidak berada dalam posisi di atas. Kondisi ini biasanya tidak memungkinkan ibu bersalin dengan normal sehingga perlu menjalani operasi caesar.
Jenis Malpresentasi Janin
Malpresentasi janin dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Ubun-ubun belakang (cephalic occiput posterior)
Cephalic occiput posterior merupakan kebalikan dari cephalic occiput anterior. Pada presentasi ini, posisi kepala janin berada di jalan lahir, tetapi wajah janin menghadap ke perut ibu sehingga ubun-ubun tidak terlihat.
Pada sebagian besar kasus, presentasi ini tidak berbahaya dan bayi bisa terlahir dengan selamat melalui persalinan vagina. Namun, terkadang janin sulit keluar dari vagina sehingga perlu dilakukan operasi caesar.
Cephalic occiput posterior merupakan jenis malpresentasi janin yang paling sering terjadi, yaitu sekitar 5 persen dari keseluruhan kasus persalinan.
2. Presentasi sungsang
Pada presentasi sungsang, bagian tubuh yang terletak di jalan lahir adalah kaki atau bokong janin, sedangkan kepala janin berada di bagian atas. Presentasi sungsang atau breech terbagi dalam empat jenis, yaitu:
- Complete breech atau sungsang sempurna, yaitu posisi bokong janin berada di dekat jalan lahir dengan dua kaki terlipat sempurna pada bagian lutut.
- Incomplete breech atau sungsang tidak sempurna, yaitu posisi bokong janin berada di dekat jalan lahir, dengan salah satu kaki di dekat bokong dan satu kaki lagi terlipat pada bagian lutut.
- Frank breech, yaitu posisi bokong janin berada di dekat jalan lahir dengan dua kaki menekuk ke atas hingga dekat dengan wajah.
- Footling breech, yaitu posisi salah satu atau kedua kaki janin berada di dekat jalan lahir.
Presentasi sungsang diperkirakan terjadi pada 1 dari tiap 25 persalinan.
3. Presentasi lintang
Presentasi lintang atau transverse lie ditandai dengan posisi janin yang horizontal atau melintang di dalam rahim. Pada kondisi ini, posisi kepala bayi terletak di sebelah kanan atau kiri perut ibu. Sedangkan bagian tubuh janin yang menghadap ke jalan lahir bisa punggung, bahu atau perut.
Biasanya, janin dalam presentasi lintang masih akan bergerak sampai mendekati waktu persalinan. Jika tidak, posisi janin yang melintang dapat membahayakan ibu dan janin, karena ada risiko prolaps tali pusar saat pecah air ketuban. Pada kondisi tersebut, janin harus dikeluarkan melalui operasi caesar.
Meski berbahaya, malpresentasi ini jarang terjadi. Diperkirakan, hanya 1 dari 300 janin yang mengalami presentasi lintang saat persalinan.
4. Presentasi majemuk
Compound presentation atau presentasi majemuk ditandai dengan posisi tangan, lengan atau kaki janin terletak di sebelah kepala janin.
Biasanya, janin dengan presentasi ini bisa dilahirkan melalui vagina, karena bagian tubuh yang menyertai kepala janin akan masuk kembali ke dalam rahim saat proses persalinan. Namun, jika tangan atau lengan janin telah melewati bagian kepala, dokter akan menyarankan operasi caesar.
Berdasarkan penelitian, presentasi majemuk diperkirakan hanya terjadi pada 1 dari tiap 700 persalinan.
5. Presentasi dahi atau wajah
Pada presentasi ini, bagian tubuh janin yang terletak di jalan lahir adalah dahi atau wajah sehingga bagian kepala janin seperti mendongak. Umumnya, janin dengan presentasi ini beralih posisi ke presentasi ubun-ubun secara alamiah pada pembukaan kedua persalinan
Presentasi dahi atau wajah merupakan jenis malpresentasi janin yang paling jarang terjadi, yaitu hanya 1 dari tiap 800 persalinan. Biasanya, presentasi ini terjadi pada janin yang kepalanya besar, pada kehamilan kedua atau selanjutnya, atau ketika kantung ketuban pecah prematur.
Penyebab dan faktor risiko malpresentasi janin
Penyebab malpresentasi janin belum diketahui secara pasti, tetapi ada dugaan bahwa malpresentasi janin terkait dengan beberapa faktor risiko berikut:
- Kehamilan kembar dua atau lebih
- Kehamilan kedua atau selanjutnya
- Riwayat persalinan prematur
- Ukuran tulang panggul ibu yang sempit
- Kadar air ketuban terlalu banyak (polihidramnion) atau terlalu sedikit
- Pertumbuhan benjolan tidak normal di dalam rongga rahim, seperti miom
- Kelainan bentuk rahim
- Kelainan pada janin
- Plasenta previa
Gejala Malpresentasi Janin
Ibu hamil terkadang bisa mengetahui posisi janin ketika janin melakukan gerakan seperti menendang. Sebagai contoh, jika posisi janin sungsang, biasanya akan terasa tendangan di bagian bawah perut atau di dekat selangkangan. Sebaliknya, jika kepala janin berada di jalan lahir, tendangan akan terasa di perut bagian atas.
Untuk memastikan posisi janin, kontrol kehamilan secara rutin ke dokter perlu dilakukan.
Kapan harus ke dokter
Periksakan kehamilan Anda secara rutin ke dokter sesuai jadwal yang dianjurkan. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui perkembangan kondisi Anda dan janin.
Melalui kontrol kehamilan rutin, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pemilihan metode terbaik saat persalinan. Anda juga bisa mengetahui manfaat dan risiko dari masing-masing metode tersebut, serta apa saja persiapan yang harus Anda lakukan.
Jadwal kontrol kehamilan yang biasanya disarankan oleh dokter adalah sebagai berikut:
- Minggu ke 4 sampai 28 usia kehamilan: 1 bulan sekali
- Minggu ke 28 sampai 36 usia kehamilan: 2 minggu sekali
- Minggu ke 36 sampai 40 usia kehamilan: 1 minggu sekali
Diagnosis Malpresentasi Janin
Dokter kandungan dapat mendiagnosis malpresentasi janin melalui pemeriksaan fisik pada saat pasien melakukan kontrol kehamilan beberapa minggu sebelum waktu persalinan. Dengan meraba perut pasien, dokter bisa mengetahui posisi kepala, punggung dan bokong bayi.
Setelah itu, dokter akan melakukan USG kandungan untuk memastikan posisi bayi, melihat ukuran panggul pasien, serta melihat posisi plasenta dan tali pusar janin. Pemeriksaan ini akan menentukan apakah bayi dapat dilahirkan secara normal atau tidak.
Pengobatan Malpresentasi Janin
Pengobatan malpresentasi janin bisa berupa non-medis dan medis. Pada sebagian besar kasus, posisi janin yang malpresentasi masih terus berubah sampai mendekati waktu persalinan. Namun, tidak sedikit pula janin yang posisinya tidak berubah hingga dekat waktu bersalin.
Pengobatan non-medis pada malpresentasi janin
Terkadang, malpresentasi janin bisa diatasi dengan terapi non-medis bila masih jauh dari waktu persalinan. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk melakukan terapi ini, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Beberapa terapi non-medis yang dimaksud adalah:
-
Senam mengangkat panggul (breech tilt)
Breech tilt dilakukan dengan berbaring di lantai dalam posisi lutut menekuk dan telapak kaki rata dengan tanah. Setelah itu, angkat pinggul sampai tubuh membentuk sudut 30−40°, atau gunakan bantal untuk menopang pinggul. Lakukan selama 10−20 menit dan ulangi sampai 2−3 kali sehari. -
Puppy pose
Untuk melakukan puppy pose, posisikan tubuh seperti merangkak dengan posisi punggung lurus. Selanjutnya, gerakkan tangan secara perlahan ke depan sampai dahi menyentuh lantai. Perlu diingat, posisi bokong harus tetap di atas dan pinggul sejajar dengan lutut. -
Forward-leaning inversion
Posisikan diri Anda berlutut di pinggir sofa atau kursi, kemudian turunkan tangan ke lantai secara perlahan. Gunakan lengan untuk menopang tubuh dan jangan sampai kepala menyentuh lantai. Lakukan selama 30-45 menit dan istirahat selama 15 menit. Anda bisa mengulangi terapi ini 7 kali sehari. -
Terapi musik atau cahaya
Berdasarkan penelitian, musik atau cahaya bisa merangsang janin untuk bergerak. Anda bisa melakukan terapi ini dengan menyetel musik melalui headphone dan menempelkannya di area dekat rambut kemaluan, atau menyinari area tersebut dengan senter.
Pengobatan medis pada malpresentasi janin
Meski terapi non-medis efektif mengatasi beberapa kasus malpresentasi janin, tetapi ada kalanya terapi di atas tidak berhasil mengubah posisi janin. Pada kondisi tersebut, dokter akan melakukan prosedur ECV (external cephalic version) pada usia kehamilan 37 atau 38 minggu.
Sebelum melakukan ECV, dokter akan memonitor detak jantung janin menggunakan prosedur CTG atau kardiotografi. Pada sejumlah kasus, dokter akan memberikan obat suntik untuk membuat rahim pasien rileks.
Dalam prosedur ECV, dokter akan memberikan pijatan di perut pasien dengan bantuan USG. Tujuannya adalah untuk mengarahkan kepala janin ke posisi jalan lahir. Selama prosedur ECV dilakukan, pasien mungkin akan merasakan sedikit nyeri akibat pijatan.
Jika posisi janin berhasil diubah ke posisi normal, dokter dapat melakukan induksi untuk mempercepat proses persalinan. Sebaliknya jika tidak berhasil, dokter akan menunggu selama 1 minggu sebelum kembali mengulang ECV.
Jika masih gagal, dokter akan mempertimbangkan metode persalinan lain. Dokter menentukan metode tersebut dengan terlebih dahulu mengukur lebar panggul pasien dan memperkirakan berat janin dengan menggunakan USG.
Perlu diketahui, ada beberapa kondisi di mana ECV tidak bisa dilakukan dan pasien harus menjalani operasi caesar, yaitu:
- Kehamilan kembar dua atau lebih
- Kantung air ketuban sudah pecah
- Kelainan pada janin, seperti kelainan katup jantung
- Perdarahan dari vagina 7 hari menjelang ECV
- Posisi janin melintang dan tidak berubah ketika mendekati waktu persalinan
Komplikasi Malpresentasi Janin
Malpresentasi janin tidak perlu dikhawatirkan bila masih jauh dari waktu persalinan, karena posisi janin di dalam rahim masih bisa berubah secara alami.
Namun, jika posisinya masih belum berubah ke posisi normal sampai dekat waktu persalinan, dokter akan segera melakukan operasi caesar.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat malpresentasi janin adalah:
- Janin tersangkut di jalan lahir atau persalinan macet
- Janin terlilit tali pusar
- Tali pusar keluar dari jalan lahir sebelum waktu persalinan (prolaps tali pusar)
- Rahim robek
- Cedera pada rahim atau jalan lahir
- Cedera pada janin
- Janin lahir mati
Pencegahan Malpresentasi Janin
Malpresentasi janin tidak bisa dicegah, tetapi risiko yang timbul akibat malpresentasi janin dapat dihindari dengan menjalani pemeriksaan kehamilan secara berkala. Dengan melakukan kontrol kehamilan rutin, dokter bisa segera melakukan tindakan yang diperlukan bila ada kondisi yang membahayakan ibu dan janin.