Manfaat kentang untuk MPASI tidak perlu Bunda ragukan lagi. Pasalnya, sumber karbohidrat yang satu ini dikemas dengan beragam vitamin dan mineral yang baik bagi tumbuh kembang bayi. Terlebih, cara mengolah kentang untuk MPASI juga tidak sulit, kok.
Ada banyak sekali bahan makanan yang bisa Bunda olah menjadi menu MPASI bayi, salah satunya adalah kentang. Umbi-umbian ini mengandung karbohidrat, serat, protein, vitamin B6, vitamin C, kalium, fosfor, mangan, magnesium, dan asam folat.
Manfaat Kentang untuk MPASI Bayi
Melihat banyaknya nutrisi yang terkandung dalam kentang, tak heran jika bahan pangan ini memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat kentang untuk bayi yang perlu Bunda ketahui:
1. Sumber energi yang baik
Kentang menjadi salah satu sumber karbohidrat yang baik untuk bayi. Di dalam satu buah kentang umumnya terdapat sekitar 66–90% karbohidrat dari total nutrisi yang ada. Ketika sudah dikonsumsi, tubuh akan mengubah karbohidrat yang berasal dari kentang menjadi energi.
Jadi, menyajikan kentang untuk MPASI bisa menyediakan energi yang cukup untuk mendukung Si Kecil agar lebih aktif bergerak.
2. Meningkatkan sistem imun tubuh
Kentang mengandung vitamin C serta berbagai senyawa penting lainnya, seperti asam klorogenat, katekin, dan lutein. Nah, nutrisi tersebut bertindak sebagai antioksidan yang bisa memperkuat sistem imun tubuh untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit.
Jadi, dengan imun tubuh yang kuat, Si Kecil tidak akan gampang sakit dan proses tumbuh kembangnya pun bisa lebih optimal.
3. Menyehatkan sistem pencernaan
Kandungan serat dan pati pada kentang menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di usus besar. Oleh karena itu, rutin mengonsumsi kentang dapat memelihara kesehatan saluran cerna Si Kecil dan mencegahnya mengalami berbagai masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit.
4. Mendukung perkembangan sistem saraf dan otak
Dalam 100 gram kentang, terkandung sekitar 0,4 gram vitamin B3. Angka ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin B3 bayi, lho. Nah, nutrisi ini dapat membantu perkembangan sistem saraf dan otak Si Kecil, sehinga akan mendukung kecerdasannya kelak.
Tips Mengolah Kentang untuk MPASI
Kentang sudah boleh disajikan kepada Si Kecil sejak awal Bunda memperkenalkan sumber makanan selain ASI, yaitu di usia 6 bulan. Bahan pangan ini bukan termasuk makanan yang berisiko tinggi menimbulkan alergi, jadi tergolong aman diberikan kepada Si Kecil di awal masa MPASI.
Dalam memilih kentang, carilah kentang yang terasa berat, terlihat segar, serta permukaannya halus, tidak berkeriput, dan tidak bolong. Hindari membeli kentang yang bertunas dan kulitnya sudah keriput, sebab dapat menandakan kalau kentang sudah tua dan memiliki kualitas yang kurang baik.
Setelah itu, yuk ikuti cara mengolah kentang untuk MPASI seperti berikut:
- Cuci kentang sampai bersih. Bunda bisa menggunakan sikat sayur untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada permukan kentang.
- Kupas kulit kentang, kemudian potong kentang berbentuk dadu kecil.
- Masak kentang di dalam air mendidih sampai empuk, sekitar 15 menit.
- Tiriskan kentang dan bilas dengan air dingin lalu diamkan selama 3 menit.
- Haluskan kentang yang sudah dimasak dengan food processor atau blender. Bunda bisa menambahkan air, ASI, atau susu formula secukupnya untuk mendapatkan tekstur puree yang diinginkan.
- Tambahkan bahan pangan lain untuk menambah cita rasa dan meningkatkan nilai gizi, misalnya brokoli, wortel, kacang polong, kacang hijau, daging sapi, atau daging ayam.
- Puree kentang siap disajikan.
Jika Bunda membuat puree kentang dalam jumlah yang banyak, pindahkan terlebih dahulu puree ke dalam beberapa wadah kedap udara. Kemudian simpan MPASI di dalam freezer atau lemari es. Puree kentang ini bisa tahan selama 3 bulan di dalam freezer.
Itulah beragam khasiat kentang sebagai menu MPASI yang bisa Si Kecil dapat. Di samping memberikan MPASI, Bunda juga jangan lupa untuk tetap memberikan ASI kepada Si Kecil secara rutin, ya.
Apabila Bunda sudah rutin memberikan MPASI dan ASI kepada Si Kecil, tetapi tumbuh kembangnya lambat atau tidak sesuai usianya, Bunda jangan langsung panik, ya. Sebaiknya periksakan si Kecil ke dokter agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa terpantau dengan tepat.