Anggapan bahwa makan ular dapat menyembuhkan penyakit tertentu membuat banyak orang tertarik untuk mengonsumsinya. Lantas, benarkah demikian? Mari simak penjelasan pada artikel berikut agar Anda tahu manfaat dan risiko makan ular.
Makan ular diyakini mampu mengatasi penyakit tertentu dan membawa manfaat bagi kesehatan. Namun, manfaat ini tidak bisa diperoleh secara sembarangan, karena tidak semua jenis ular dapat dijadikan santapan atau pun pengobatan.
Ragam Manfaat Makan Ular
Selain mengonsumsi daging dan darahnya, bagian tubuh ular lain yang diyakini bisa mengatasi beberapa jenis penyakit adalah empedunya. Misalnya, empedu ular sanca diklaim mampu mengobati demam tinggi pada anak.
Selain dapat meredakan demam, konsumsi empedu ular sancas juga diklaim mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan, seperti:
- Nyeri perut yang disebabkan kolik abdomen
- Wasir dan disentri
- Gingivitis dan karies gigi
- Nyeri dan pembengkakan pada mata
Bahkan, empedu ular sanca juga kerap digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk meningkatkan ketajaman penglihatan.
Selain ular sanca, mengonsumsi empedu ular hitam dan ular kobra juga bisa menjadi obat untuk penyakit tertentu. Sebuah penelitian mengatakan bahwa makan empedu ular hitam mampu membantu mengobati kusta. Sementara itu, untuk ular kobra, konsumsi empedu dan darahnya diyakini mampu meningkatkan stamina pria.
Meski begitu, semua manfaat dari makan ular ini masih perlu untuk diteliti lebih lanjut.
Kenali Efek Samping Makan Ular
Belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitas makan ular untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, sebelum tergiur dengan manfaatnya, Anda juga harus mempertimbangkan risiko yang bisa terjadi ketika mengonsumsi ular.
Salah satu risiko bahyaa makan ular adalah keracunan. Ini dapat terjadi jika bisa racun dan bakteri Salmonella yang masih menempel pada daging ular ikut tertelan. Risikonya juga akan semakin besar jika Anda mengonsumsi ular yang dimasak dengan cara yang tidak tepat.
Risiko lain dari makan ular adalah terkena infeksi parasit. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa makan ular dapat menyebabkan beragam infeksi parasit, seperti trichinosis, pentastomiasis, gnathostomiasis, dan sparganosis. Infeksi-infeksi ini tidak bisa disepelekan karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius.
Jadi, jangan mudah tergoda dengan beragam berita dan klaim tentang khasiat makan ular. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu dan ingin melakukan pengobatan alternatif, termasuk dengan memakan daging ular, selalu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang tepat.