Selain mencukupi kebutuhan cairan, suplemen zinc untuk diare juga kerap diberikan guna mengatasi kondisi tersebut, terutama pada balita. Pemberian suplemen ini juga dilakukan untuk mencegah munculnya komplikasi akibat diare.
Diare merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan kematian cukup tinggi pada balita di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan riset dari Kementerian Kesehatan, faktor utama kematian balita akibat diare adalah penanganan yang kurang tepat.
Agar diare pada balita tidak menimbulkan komplikasi dan kematian, orang tua perlu mengetahui berbagai cara mengatasi diare pada balita dan salah satunya adalah memanfaatkan suplemen zinc.
Manfaat Suplemen Zinc untuk Diare bagi Balita
Menurut penelitian, zinc berkhasiat sebagai obat diare untuk anak, khususnya balita, karena mampu menurunkan tingkat keparahan penyakit, frekuensi buang air besar, dan kekambuhan diare pada 3 bulan berikutnya.
Manfaat zinc tersebut diduga berasal dari kemampuannya dalam mendukung penyerapan air dan elektrolit di usus, merangsang reaksi kekebalan tubuh di saluran pencernaan, serta memperbaiki kerusakan sel dengan cepat.
Bahkan, pemberian zinc kepada balita yang sehat turut memberikan dampak positif dalam mencegah diare dan penyakit infeksi di saluran pernapasan, seperti pneumonia. Oleh karena itu, pemberian suplemen zinc kepada balita yang sehat juga dianjurkan.
Cara Pemberian Suplemen Zinc ke Balita
Balita yang mengalami diare perlu diberi suplemen zinc selama 10–14 hari berturut-turut. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyarankan agar suplemen zinc diberikan secara rutin kepada bayi usia 6–23 bulan setidaknya selama 2 bulan, tentunya dengan dosis yang sesuai anjuran dokter.
Suplemen zinc terdapat dalam sediaan sirop dan tablet. Bila mendapatkan suplemen berbentuk tablet, Anda bisa memberikannya kepada Si Kecil dengan cara dilarutkan terlebih dahulu dalam 1 sendok makan air matang atau ASI. Pastikan Anda menyuapi Si Kecil secara perlahan agar ia tidak tersedak atau muntah.
Selain memanfaatkan suplemen zinc untuk balita yang diare, orang tua juga harus tetap memenuhi asupan cairan balita melalui pemberian oralit dan ASI.
Selanjutnya, pastikan juga balita mengonsumsi makanan bergizi dan bertekstur lembut terlebih dahulu selama menderita diare agar lebih mudah dicerna oleh saluran cerna.
Melalui berbagai langkah tersebut, diharapkan balita bisa terhindar dari beragam komplikasi diare, seperti dehidrasi, kekurangan nutrisi, penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi, dan gangguan tumbuh kembang.
Bila ingin memberikan suplemen zinc untuk diare kepada Si Kecil, Anda dianjurkan konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang tepat dan jika diare yang dialaminya tak kunjung membaik, segeralah bawa Si Kecil ke rumah sakit terdekat.