Teh jahe menjadi salah satu minuman tradisional yang baik dikonsumsi ibu hamil. Mengonsumsi teh jahe saat hamil diketahui dapat meringankan rasa tidak nyaman di perut yang sering muncul di masa kehamilan. Nah, untuk mengetahui manfaat lengkap beserta cara membuatnya, simak artikel ini, yuk!
Minum teh saat hamil tergolong aman selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan diolah dengan cara yang tepat. Ada banyak jenis teh yang bisa Bumil konsumsi, mulai dari teh hijau, teh oolong, teh hitam, hingga teh jahe. Dari jenis teh tersebut, teh jahe termasuk dalam teh herbal yang tidak mengandung kafein.
Ini Manfaat Teh Jahe untuk Ibu Hamil
Ada banyak manfaat teh jahe yang bisa Bumil dapatkan, di antaranya:
1. Mengatasi morning sickness
Saat mengalami morning sickness, mual dan muntah yang Bumil rasakan bisa mengganggu dan mengurangi nafsu makan. Untuk mengatasi keluhan ini, Bumil bisa lho mengonsumsi teh jahe.
Jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang bekerja sebagai reseptor pada sistem pencernaan serta mempercepat pengosongan perut. Dengan begitu, perasaan mual bisa berkurang.
2. Mengatasi hiperemesis gravidarum
Berbeda dengan morning sickness, hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi secara berlebihan. Kondisi ini berisiko membuat ibu hamil mengalami dehidrasi, sembelit, hingga penurunan berat badan, serta mengganggu kesehatan janin di dalam kandungan.
Teh jahe yang dikonsumsi dalam jumlah yang tepat telah terbukti efektif untuk mengatasi keluhan ini. Namun, Bumil juga harus menyertai konsumsi teh jahe dengan makanan nutrisi seimbang, termasuk buah dan sayur, agar kondisi tidak semakin memburuk.
3. Meredakan kram perut
Kram perut adalah keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil di trimester pertama. Jika kram perut yang dialami masih terasa ringan, ini tergolong normal dan tidak membahayakan janin, kok.
Akan tetapi, jika berat apalagi disertai dengan mulas, lemas, atau keluarnya darah dari kemaluan, maka Bumil harus segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Jika kram yang dirasakan ringan dan tidak muncul tanda bahaya seperti yang dijelaskan sebelumnya, Bumil boleh mencoba mengonsumsi teh jahe untuk meredakan keluhan yang ada. Jahe diketahui dapat bertindak sebagai antiinflamasi untuk menghambat produksi prostaglandin, sehingga nyeri di perut bisa mereda.
4. Melawan infeksi
Perubahan hormon selama kehamilan diketahui berperan dalam peningkatan risiko terjadinya gangguan pada mulut dan gusi. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi.
Selain rutin memeriksakan diri ke dokter, Bumil juga dianjurkan mengonsumsi makanan serta minuman yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut, seperti salah satunya yaitu teh jahe.
Penelitian menyebutkan, senyawa gingerol yang ada di dalam jahe memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat dan melawan pertumbuhan sejumlah bakteri penyebab penyakit, termasuk bakteri penyebab gingivitis dan periodontitis.
Cara Membuat Teh Jahe
Belum ada takaran atau aturan pasti pengunaan jahe untuk ibu hamil. Namun, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 1 gram jahe per hari masih tergolong aman untuk ibu hamil.
Perlu diingat, sebelum mengolahnya menjadi teh, jahe harus dicuci terlebih dahulu. Gosok kulitnya sampai bersih dari kotoran, kemudian kupas seluruh kulitnya. Setelah itu, Bumil bisa membuat teh jahe dengan cara berikut ini:
- Iris atau parut jahe dan masukkan ke dalam cangkir.
- Tambahkan air mendidih dan biarkan selama 5–10 menit.
- Keluarkan irisan atau parutan jahe, pastikan tidak ada yang tertinggal.
- Jika ingin, tambahkan madu atau perasan lemon dan jeruk nipis untuk memperkaya cita rasa.
Meski aman dikonsumsi, Bumil jangan minum teh jahe secara berlebihan, ya. Pasalnya, beberapa penelitian menemukan konsumsi jahe secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
Teh jahe tidak disarankan diminum jika Bumil memiliki riwayat keguguran, perdarahan vagina, dan gangguan pembekuan darah. Hindari juga mengonsumsi teh jahe jika sudah mendekati waktu persalinan.
Jika Bumil ingin minum teh jahe atau teh jenis apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya. Terlebih, jika Bumil memiliki gangguan kehamilan tertentu.