Salah satu kegiatan bersama Si Kecil yang tidak boleh Bunda lewatkan adalah tummy time. Selain menyenangkan, aktivitas ini bermanfaat bagi tubuh bayi, lho. Cara melakukan tummy time juga tidak sulit, kok.
Tummy time adalah sesi latihan tengkurap pada bayi. Tidak ada aturan pasti usia ideal bayi untuk melakukan aktivitas ini. Namun, American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar tummy time sudah dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir dan tidak ditunda.
Manfaat Tummy Time
Ketika melakukan tummy time, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya ke atas. Latihan ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot tubuhnya, khususnya otot leher, dada, bahu, dan lengan. Tummy time juga dapat melatih keseimbangan tubuh bayi agar bisa segera berguling, merangkak, duduk, dan berjalan.
Selain itu, masih ada banyak manfaat lain yang diperoleh bayi dengan rutin melakukan tummy time. Manfaat tersebut adalah:
- Mengembangkan keterampilan mengontrol kepala
- Meningkatkan keterampilan motorik kasar
- Membantu menguatkan otot leher, termasuk untuk bayi yang mengalami tortikolis
- Mencegah plagiocephaly atau kepala bayi peyang
- Mengurangi perut kembung
- Meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi
Cara Melakukan Tummy Time
Tummy time cukup mudah dilakukan kok, Bun. Bunda bisa melakukan latihan ini setelah Si Kecil berganti popok, mandi, atau bangun dari tidur siang. Hindari melakukan tummy time setelah Si Kecil menyusu sebab bisa membuat perutnya tertekan hingga muntah.
Berikut adalah langkah-langkah melakukan tummy time yang benar:
- Lakukan tummy time di tempat yang datar, seperti lantai dan kasur atau di atas perut dan pangkuan Bunda.
- Sebelum memulai, bersihkan permukaan lantai atau kasur terlebih dahulu. Alasi dengan kain yang lembut, selimut, atau bantal tipis, agar Si Kecil lebih nyaman.
- Taruh Si Kecil secara perlahan pada posisi tengkurap.
- Ajak Si Kecil untuk berinteraksi dengan berbicara, bercanda, bermain dengan mainannya, atau melihat gambar-gambar di buku.
- Letakkan cermin di depan Si Kecil agar perhatiannya bisa teralih dengan melihat bayangannya.
Latihan ini bisa dilakukan selama 3 menit sebanyak 2–3 kali dalam sehari. Seiring bertambahnya usia Si Kecil, waktu latihan bisa diperpanjang hingga total 20–30 menit sehari. Biasanya ini bisa dicapai di saat ia berusia 4 bulan.
Di awal sesi tummy time, Si Kecil mungkin saja bisa menolak dan rewel. Namun, tetap lakukanlah latihan ini dan kurangi waktunya menjadi 1–2 menit setiap sesinya. Lambat laun, ia akan terbiasa dan justru menyukai aktivitas ini.
Ketika berusia 3–4 bulan, bayi biasanya sudah bisa mengangkat dada saat tengkurap, menyangga dirinya dengan siku, dan menendang-nendangkan kakinya. Pada usia ini, Si Kecil mungkin tak sengaja akan terguling, lalu berbaring telentang. Itu semua normal dan tidak perlu dikhawatirkan, ya, Bun.
Setelah menginjak usia 5–6 bulan, lengan, bahu, dan punggung Si Kecil akan jauh lebih kuat. Pada usia ini, Si Kecil sudah mulai bisa menggeser badan dengan perutnya dan berusaha bergerak ke depan maupun ke samping.
Pastikan Bunda selalu mengawasinya ketika melakukan tummy time dan tidak meninggalkannya sendiri. Jika Si Kecil terlihat mengantuk, segera baringkan ia di tempat tidurnya. Membiarkan bayi tidur dengan posisi tengkurap dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Tummy time bisa menjadi momen untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mempererat hubungan ibu dan bayi. Jadi, jangan sampai Bunda melewatkannya. Namun, jika Si Kecil terlahir prematur, memiliki kebutuhan khusus, atau memiliki penyakit asam lambung, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan tummy time.