Vitamin D dibutuhkan oleh anak-anak hingga orang dewasa untuk menjaga kesehatan tulang. Selain berguna untuk tulang, masih banyak manfaat vitamin D yang bisa dirasakan oleh tubuh. Mulai dari mengatur kadar kalsium, sampai mencegah sejumlah penyakit serius.
Meski umum disebut sebagai vitamin, sebenarnya vitamin D bukan semata-mata vitamin, namun dianggap sebagai pro-hormon. Vitamin adalah nutrisi yang harus diperoleh melalui makanan atau suplemen, karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Namun, vitamin D mampu diproduksi oleh tubuh manusia dari sinar matahari (sinar UV) yang diserap kulit.
Beragam Manfaat Vitamin D
Menurut penelitian, manfaat vitamin D tidak hanya menjaga kekuatan tulang, tapi juga mampu mengurangi risiko sejumlah penyakit, di antaranya:
1. Kanker
Vitamin D diyakini bisa membantu mencegah kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker payudara. Hormon aktif vitamin D yang bernama calcitriol bisa mengurangi perkembangan sel kanker dengan meningkatkan kematian sel kanker, memperlambat perkembangan pembuluh darah baru di jaringan kanker, serta mengurangi pertumbuhan, penambahan, dan penyebaran sel kanker.
2. Diabetes
Semakin tinggi kadar vitamin D dalam tubuh, semakin rendah risiko diabetes tipe 2. Kadar vitamin D yang tidak memadai berdampak buruk pada produksi insulin dan toleransi glukosa. Menurut penelitian, vitamin D yang cukup semasa kanak-kanak akan membuat anak terhindar dari diabetes tipe 1.
3. Kehamilan
Ibu hamil yang kekurangan vitamin D lebih berisiko terkena preeklamsia, melahirkan melalui operasi caesar, diabetes gestasional, dan vaginosis bakterialis. Vitamin D pun bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang janin serta pertumbuhan tulang dan giginya. Namun, kadar vitamin D yang terlalu tinggi saat hamil juga tidak baik karena akan meningkatkan risiko alergi makanan pada anak.
4. Multiple sclerosis
Menurut penelitian, seseorang dengan kadar vitamin D yang rendah berisiko terkena multiple sclerosis dan beberapa penyakit autoimun seperti artritis, penyakit tiroid, penyakit Crohn, psoriasis dan radang usus. Sebab, vitamin D turut memengaruhi sistem imunitas.
5. Depresi
Vitamin D diyakini turut berperan dalam perkembangan dan fungsi otak. Jika kadar vitamin D di dalam diri seseorang tinggi, risiko depresi akan berkurang. Sebaliknya, jika kadar vitamin D dalam dirinya rendah, risiko depresi serta gangguan saraf dan otak akan meningkat. Oleh karena itu, vitamin D juga penting untuk dikonsumsi sebagai salah satu nutrisi untuk mencegah depresi.
Mendapatkan Vitamin D secara Alami
Agar tidak terjangkit berbagai penyakit yang disebutkan di atas, Anda bisa mendapatkan vitamin D dari sumber-sumber berikut ini:
Sinar matahari
Ketika sinar matahari masuk ke dalam kulit, tubuh akan membuat vitamin D sendiri. Meski begitu, jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari dan jangan lupa memakai tabir surya agar kulit tidak terbakar. Berjemur di bawah sinar matahari juga diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga banyak yang meyakini bahwa hal ini baik dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona.
Makanan
Selain dibentuk oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa jenis makanan, misalnya ikan berminyak (salmon, sardin, makarel), telur, susu, jamur, hati sapi, minyak ikan cod, ikan tuna, dan yogurt.
Konsumsilah makanan dengan nutrisi seimbang dan berjemur di bawah matahari pada pagi hari, agar tubuh Anda bisa mendapatkan manfaat vitamin D secara maksimal. Yang tidak kalah penting, usahakan untuk selalu berolahraga, sehingga kondisi kesehatan Anda selalu terjaga.