Penyakit mata pada bayi tidak boleh disepelekan. Selain membuat bayi tidak nyaman dan rewel, sakit mata juga berisiko mengganggu penglihatannya. Kenali apa saja jenis sakit mata yang dapat menimpa bayi, beserta tanda-tanda dan cara menanganinya.

Sebagian penyakit mata pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, sebagian lainnya memerlukan pengobatan atau perawatan dari dokter. Bila tidak ditangani, penyakit mata yang dialami oleh bayi dapat mengganggu tumbuh kembangnya.

6 Penyakit Mata pada Bayi yang Umum Terjadi - Alodokter

Penyakit Mata pada Bayi yang Sering Terjadi

Berikut ini adalah beberapa penyakit mata yang umum terjadi pada bayi:

1. Mata juling (strabismus)

Mata juling ditandai dengan posisi kedua mata tidak sejajar. Pada sebagian bayi, mata juling biasanya dapat kembali normal seiring dengan pertambahan usia. 

Namun, kalau sampai bayi berusia lebih dari 4 bulan tetapi posisi mata tetap terlihat tidak sejajar, ia perlu mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari dokter. Penanganan mata juling pada bayi bisa berupa pemberian penutup mata, kacamata khusus, atau operasi. 

2. Sumbatan pada saluran air mata

Sumbatan kelenjar air mata cukup sering dialami oleh bayi. Beberapa keluhan yang bisa muncul akibat kondisi ini adalah mata merah, bengkak, dan keluarnya cairan kental dari sudut mata.

Biasanya, sumbatan kelenjar air mata dapat membaik seiring berkembangnya saluran air mata bayi. Untuk meringankan gejalanya, Bunda bisa memberikan pijatan lembut di kedua sisi batang hidung Si Kecil sebanyak  5–10 kali sehari. 

Kalau kondisi ini terus terjadi atau matanya terlihat memerah dan tampak kesulitan membuka mata, sebaiknya periksakan ke dokter, ya.

3. Konjungtivitis

Konjungtivitis pada bayi disebabkan oleh beragam hal, mulai dari alergi, iritasi, hingga infeksi. Gejala yang bisa muncul adalah mata merah, bengkak, berair, dan belekan. Bayi juga biasanya akan lebih sering mengucek matanya karena merasa tidak nyaman akibat gatal. 

Penanganan konjungtivitis akan disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, Bunda bisa berikan kompres dingin pada mata Si Kecil dan membersihkan belekan di sekitar matanya dengan kasa atau lap bersih. 

4. Katarak kongenital

Risiko terjadinya katarak kongenital akan meningkat pada bayi yang lahir prematur atau yang mengalami infeksi saat masih ada di dalam kandungan. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Katarak kongenital hanya bisa ditangani dengan operasi. Beberapa tanda yang bisa kenali dari kondisi ini adalah mata bayi terlihat tidak bereaksi dengan benda yang ada di sekitarnya, terlihat ada kabut putih di pupil, atau bola mata bergerak cepat dan berulang tanpa disengaja (nistagmus).

5. Mata malas

Mata malas (ambliopia) dapat membuat penglihatan bayi menjadi kabur. Kondisi ini dapat menyerang salah satu sisi mata atau kedua mata. 

Untuk mengatasinya, bayi dapat diberikan terapi berupa terapi tempel untuk merangsang mata yang lemah agar bisa beradaptasi menjadi mata yang lebih tajam penglihatannya. 

6. Retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan jenis kanker mata yang bisa dialami oleh bayi dan anak-anak. Kondisi ini membuat mata bayi akan tampak seperti mata kucing, terutama saat terkena cahaya. Retinoblastoma dapat ditangani dengan kemoterapi, terapi laser, hingga operasi pengangkatan bola mata.

Kalau mencurigai ada sesuatu yang aneh pada mata Si Kecil atau gejala yang mengarah ke penyakit mata pada bayi, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan membantu menjawab kekhawatiran Bunda dan merekomendasikan pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.