Mata anak sering berkedip sering kali dianggap sepele. Padahal, gejala ini bisa menjadi tanda dari suatu penyakit. Nah, dengan mengetahui penyebab anak sering berkedip, Bunda bisa menentukan langkah yang tepat untuk membantu Si Kecil mengatasinya.
Berkedip adalah reaksi alami tubuh untuk menjaga mata tetap bersih serta melindungi mata dari cahaya terang dan partikel kecil, seperti pasir. Selain itu, saat berkedip, air mata akan melumasi permukaan mata dan membuat mata menjadi lembap sehingga terhindar dari risiko terkena iritasi.
Frekuensi berkedip akan meningkat seiring bertambahnya usia. Bayi dapat berkedip sebanyak 2 kali per menit, lalu meningkat sampai 14–17 kali per menit saat sudah dewasa. Namun, jika mata anak sering berkedip atau frekuensinya sudah lebih dari 15 kali per menit, itu artinya ada suatu kondisi yang terjadi pada matanya.
Penyebab Mata Anak Sering Berkedip
Mata anak sering berkedip bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi. Meski kedipan berulang biasanya tidak berbahaya, dalam beberapa kasus, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab mata anak sering berkedip yang perlu diketahui:
1. Lingkungan yang berdebu
Berada di lingkungan yang berdebu bisa menyebabkan mata anak sering berkedip. Ketika debu atau partikel asing masuk ke mata, akan muncul refleks berkedip sebagai cara untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Selain itu, kedipan juga membantu menjaga kelembapan mata dan melindungi permukaan mata dari iritasi.
2. Cuaca yang terlalu kering
Cuaca kering dapat mengurangi kelembapan di permukaan mata dan membuat mata terasa kering serta tidak nyaman. Akibatnya, anak mungkin akan berkedip lebih sering untuk mencoba melumasi mata dan mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Selain itu, lingkungan dengan tingkat polutan tinggi juga menyebabkan mata anak sering berkedip.
3. Alergi
Mata anak sering berkedip bisa menjadi salah satu reaksi alergi. Selain mengedipkan mata, alergi bisa membuat mata anak menjadi gatal, berair, dan kemerahan. Alergi dapat dipicu oleh tungau, debu, serbuk sari, hewan peliharaan, makanan tertentu, atau zat kimia dalam produk rumah tangga.
4. Kelainan refraksi mata
Mata anak sering berkedip mungkin merupakan tanda adanya kelainan refraksi mata, seperti mata minus, rabun dekat, dan mata silinder. Ketika anak memiliki kelainan refraksi, ia mungkin harus berusaha lebih keras untuk melihat objek dengan jelas. Ini bisa menyebabkan ketegangan pada otot-otot mata dan membuatnya merasa tidak nyaman serta cenderung lebih sering berkedip .
Berkedip bisa membantu anak mengubah fokus dan memfokuskan cahaya dengan lebih baik pada retina, meski ini hanya sementara.
5. Mata juling
Mata juling bisa menyebabkan mata anak berkedip terlalu sering untuk memperbaiki fokus penglihatannya, khususnya saat melihat cahaya. Berkedip juga bisa memberikan sedikit istirahat pada mata dan melembapkan mata.
6. Stres, cemas, dan kelelahan
Stres, kelelahan, atau kecemasan bisa memengaruhi kontrol otak atas gerakan tubuh, termasuk gerakan tidak sadar seperti kedipan mata yang berlebihan. Kondisi ini dikenal sebagai tics.
Tics terjadi ketika otak kesulitan mengendalikan beberapa gerakan karena dipengaruhi oleh kondisi emosi yang dialami anak. Pada saat stres, bagian otak yang bertanggung jawab untuk kontrol gerakan dapat mengalami gangguan dalam mengatur sinyal ke otot-otot tertentu. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan berulang yang tidak bisa dikendalikan sepenuhnya.
Cara Mengatasi Mata Anak Sering Berkedip
Cara mengatasi mata anak sering berkedip dapat disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk menangani mata Si Kecil yang sering berkedip:
- Bersihkan mata Si Kecil dengan waslap atau kapas basah, terutama sudut mata, jika mata sering berkedip disebabkan oleh lingkungan berdebu.
- Gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan ruangan jika udara di sekitar Si Kecil terlalu kering.
- Teteskan obat tetes air mata buatan atau obat tetes mata anak untuk mengembalikan kelembapan mata Si Kecil.
- Berikan obat alergi anak, apabila mata sering berkedip disebabkan oleh paparan alergen.
- Ajak Si Kecil untuk melakukan aktivitas yang disukainya untuk mengatasi stres.
- Ajak Si Kecil untuk menjalani pemeriksaan mata ke dokter mata. Tujuannya untuk memastikan apakah ada kelainan refraksi mata yang mungkin membuat Si Kecil memerlukan penggunaan kacamata.
Selain penanganan di atas, operasi mata juling mungkin diperlukan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot yang mengendalikan pergerakan mata.
Jika mata Si Kecil sering berkedip berlangsung lama atau disertai gejala lain, seperti mata terlihat merah dan bengkak serta mengeluh penglihatannya menjadi buram dan nyeri, konsultasikan segera ke dokter melalui chat, terutama jika kedipan mengganggu aktivitas Si Kecil sehari-hari atau tidak membaik dalam beberapa minggu.