Mata kedutan adalah kondisi ketika otot di kelopak mata mengalami kontraksi-kontraksi kecil dan cepat di luar kendali. Mata kedutan terbagi dalam beberapa jenis yang setiap jenisnya memiliki penyebab yang berbeda.
Mata kedutan merupakan masalah yang umum terjadi. Bagi sebagian besar orang, kedutan pada mata hanya terjadi sekali-kali dan tidak mengganggu. Kondisi ini juga umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa penanganan apa pun.
Meski begitu, mata kedutan terkadang bisa menjadi tanda dari kondisi tertentu yang memerlukan penanganan. Biasanya, mata kedutan pada kondisi ini memengaruhi penglihatan atau mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.
Jenis dan Penyebab Mata Kedutan
Seperti dijelaskan di atas, mata kedutan terbagi dalam beberapa jenis yang penyebabnya bisa berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:
Myokymia
Myokymia merupakan jenis mata kedutan yang paling umum terjadi. Kondisi ini bisa terjadi pada kelopak mata atas atau bawah, tetapi lebih sering terjadi pada kelopak mata bawah dan pada satu mata saja.
Mata kedutan yang termasuk myokymia biasanya dipicu oleh beberapa faktor berikut:
- Stres atau cemas
- Kurang tidur atau kelelahan
- Asupan kafein, tembakau, dan minuman beralkohol yang berlebihan
- Obat-obatan tertentu, seperti antipsikotik, antikejang (antikonvulsan), atau antagonis kalsium
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Kekurangan nutrisi tertentu, seperti kalsium, vitamin B12, dan vitamin D
- Mata kelelahan karena terlalu lama digunakan
Pada beberapa kasus, myokymia juga dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti multiple sclerosis, myasthenia gravis, atau konsumsi obat tertentu.
Blefarospasme
Blefarospasme sangat jarang terjadi. Jenis mata kedutan ini ditandai dengan kedua mata yang mengedip dengan cepat dan tidak terkendali. Kondisi ini dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan bisa sangat mengganggu aktivitas harian.
Blefarospasme terjadi karena gangguan gerak dari otot-otot di sekitar mata (dystonia). Tidak ada yang tahu persis penyebab dari gangguan gerak ini. Namun, ada dugaan bahwa blefarospasme terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang dikenal sebagai ganglia basal.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya blefarospasme adalah:
- Berjenis kelamin perempuan
- Memiliki keluarga dengan kondisi ini
- Mengalami gangguan mental, seperti depresi, obsessive compulsive disorder, atau gangguan kecemasan
- Memiliki gaya hidup dengan tingkat stres yang tinggi
- Sering menggunakan gawai berlayar
Hemifacial spasm
Hemifacial spasm adalah jenis kedutan yang melibatkan otot pada satu sisi wajah, termasuk kelopak mata. Kedutan ini mungkin bermula di sekitar mata, kemudian menyebar ke bagian lain di wajah. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.
Hemifacial spasm disebabkan oleh gangguan pada saraf yang mengatur pergerakan otot pada wajah, termasuk otot kelopak mata. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kelainan pembuluh darah yang akhirnya menekan saraf wajah.
Namun, selain karena kondisi di atas, hemifacial spasm juga bisa terjadi akibat Bell’s palsy, cedera kepala, tumor otak, atau tumor kelenjar parotis.
Gejala Mata Kedutan
Setiap jenis mata kedutan di atas memiliki gejala yang berbeda-beda, baik itu lokasi kedutan atau pun sensasi kedutannya. Berikut adalah penjabarannya:
Jenis Mata Kedutan | Lokasi kedutan | Gejala kedutan |
Myokymia | Kelopak mata, terutama bagian bawah. | Kedutan terasa kecil, hampir seperti getaran, dan cepat. |
Blefarospasme | Seluruh kelopak mata pada mata kanan dan kiri. | Kedutan terasa kuat sampai membuat mata berkedip atau menutup. |
Hemifacial spasm | Salah satu kelopak mata dan menyebar ke bagian lain pada sisi wajah tersebut. | Terasa seperti sentakan yang kuat di otot wajah. |
Kapan harus ke dokter
Umumnya, kedutan mata akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, Anda perlu segera ke dokter jika terjadi kondisi berikut:
- Kedutan tidak lekas hilang selama beberapa minggu
- Area yang mengalami kedutan terasa kaku
- Kelopak mata menutup sepenuhnya setiap kali kedutan terjadi
- Kelopak mata sulit dibuka
- Kedutan terjadi pada bagian lain pada wajah
- Mata memerah dan bengkak atau mengeluarkan cairan
Diagnosis Mata Kedutan
Untuk mendiagnosis mata kedutan yang mengganggu atau bertahan lama, dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien terkait hal-hal berikut:
- Gejala yang dialami
- Penyakit yang pernah atau sedang diderita
- Faktor risiko yang mungkin dimiliki
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, misalnya dengan mengetuk area yang kedutan.
Untuk menguatkan diagnosis mata kedutan, dokter dapat melakukan tes penunjang, seperti MRI pada otak atau tes darah. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada gangguan lain yang menyebabkan mata kedutan, seperti multiple sclerosis.
Pengobatan Mata Kedutan
Mata kedutan umumnya tidak memerlukan pengobatan apa pun karena tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Anda juga bisa melakukan beberapa cara ini untuk mengatasi mata kedutan:
- Tidur yang cukup
- Mengurangi aktivitas yang memicu stres
- Mengistirahatkan mata setiap 20 menit, selama 20 detik, dengan memandang sesuatu yang jauhnya 20 kaki (6 meter)
- Mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan bervariasi setiap harinya
- Mengonsumsi suplemen multivitamin dengan kandungan kalsium, vitamin B12, dan vitamin D
- Menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi mata kering
- Memberikan kompres hangat pada mata
Bila mata kedutan diduga disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkan dosis obat atau mengganti jenis obat yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.
Untuk mata kedutan yang tidak membaik dengan penanganan di atas, ada terapi atau pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter, yaitu:
Obat-obatan
Obat-obatan biasanya digunakan untuk melemaskan otot kelopak mata atau wajah yang tegang dan menyebabkan mata kedutan. Obat ini hanya digunakan pada awal pengobatan dan untuk jangka pendek.
Obat yang dapat diberikan untuk mata kedutan antara lain:
- Clonazepam
- Lorazepam
- Trihexyphenidyl
- Baclofen
Perlu diketahui bahwa obat ini biasanya digunakan untuk jangka pendek saja.
Terapi
Jika kedutan mata berlangsung selama berminggu-minggu dan menyebabkan mata sulit dibuka, dokter akan melakukan tindakan medis berikut:
- Suntik botox, untuk melemaskan otot-otot di bawah kulit dan mencegah kedutan selama 3 bulan
- Operasi untuk mengambil otot yang tegang atau menghilangkan tekanan pada saraf wajah jika gejala mata kedutan tidak bisa dikontrol dengan suntik botox
- Psikoterapi biofeedback menggunakan teknik relaksasi, untuk meringankan mata kedutan akibat stres berkepanjangan
Tindakan di atas dapat mengurangi mata kedutan dalam waktu yang lebih lama.
Komplikasi Mata Kedutan
Mata kedutan yang parah dan berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kelopak mata dan area di sekitarnya. Komplikasi yang dapat muncul akibat hal tersebut bisa berupa:
- Perubahan bentuk kelopak mata
- Kelopak mata atas menjadi turun (ptosis)
- Kelopak mata selalu terpejam dan tidak bisa dibuka meski diusahakan sehingga terjadi kebutaan meski sebenarnya mata masih bisa melihat
- Sakit di telinga atau gangguan pendengaran pada hemifacial spasm karena ketegangan otot wajah memengaruhi telinga
Pencegahan Mata Kedutan
Tidak ada cara pasti untuk mencegah terjadinya mata kedutan. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena mata kedutan, yaitu:
- Melakukan meditasi atau aktivitas lain yang bisa mengurangi stres
- Memastikan untuk beristirahat yang cukup dan tidur tepat waktu
- Mengurangi aktivitas menatap layar dalam waktu yang lama
- Membatasi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
- Menghindari rokok atau penggunaan produk tembakau lain
- Minum air putih untuk mencegah dehidrasi
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta mencukupi asupan vitamin dan mineral, seperti magnesium, kalium, kalsium, vitamin C12, vitamin D, zat besi, atau pun zinc