Mata merah pada anak bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti iritasi, alergi, atau infeksi. Meski umumnya bisa membaik seiring waktu, kondisi ini sebaiknya tidak disepelekan. Bunda dan Ayah bisa menggunakan beberapa cara untuk meredakan mata merah pada anak lebih cepat agar Si Kecil bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.
Mata merah adalah kondisi ketika warna bagian putih mata tampak berubah menjadi merah muda atau bahkan merah terang. Umumnya, mata merah pada anak diiringi rasa perih, gatal, sensasi mengganjal di mata, atau mata berair. Tak hanya bagian putih mata, terkadang bagian dalam kelopak mata juga ikut berwarna merah.
Berbagai Penyebab Mata Merah pada Anak
Penyebab sakit mata yang menyebabkan mata merah pada anak bisa bermacam-macam. Jika penyebabnya adalah infeksi, mata merah pada anak bisa saja menular ke orang di sekitarnya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu segera diatasi.
Berikut adalah beberapa penyebab mata merah pada anak yang perlu Bunda dan Ayah ketahui agar kondisi ini bisa dihindari:
1. Konjungtivitis
Penyebab mata merah pada anak yang paling umum adalah konjungtivitis, yakni peradangan pada selaput atau bagian dalam kelopak mata (konjungtiva). Selain menyebabkan mata merah pada anak, penyakit ini juga bisa membuat mata jadi berair, gatal, perih, dan bengkak.
Penyebab konjungtivitis bisa bermacam-macam, mulai dari alergi, infeksi, hingga iritasi pada mata. Penting untuk diingat, mata merah pada anak yang disebabkan oleh iritasi atau alergi tidak menular ke orang lain. Namun, jika mata merah disebabkan oleh infeksi, kondisi ini bisa mudah menular dengan cepat.
2. Infeksi mata
Salah satu penyebab mata merah pada anak yang cukup umum terjadi adalah infeksi mata, biasanya karena virus atau bakteri, termasuk infeksi virus yang menyebabkan pilek.
Kuman penyebab mata merah pada anak bisa masuk ke mata anak melalui debu, permukaan mainan yang kotor, kebiasaan sering mengucek mata dengan tangan yang kotor, atau penggunaan handuk yang bergantian dengan orang lain.
Mata merah pada anak akibat infeksi virus biasanya akan menimbulkan gejala berupa mata berair, gatal, dan perih. Sementara itu, mata merah akibat infeksi bakteri cenderung menyebabkan mata anak gatal, perih, mengeluarkan cairan berwarna kekuningan, dan belekan.
3. Alergi
Alergi juga bisa menyebabkan mata merah. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak bereaksi secara berlebihan terhadap benda yang masuk ke dalam mata atau tubuh anak, seperti makanan, debu, bulu hewan, atau bahkan obat mata.
Selain menyebabkan mata anak menjadi merah, alergi juga bisa membuat mata terasa gatal, bengkak, berair, dan mudah silau. Rasa gatal pada mata yang muncul akibat alergi bisa terasa cukup parah sehingga membuat anak sering mengucek mata. Nah, anak sebaiknya diimbau untuk tidak mengucek matanya karena hal ini bisa membuat mata makin iritasi dan terinfeksi.
4. Mata kering
Mata yang kering bisa berujung pada mata merah, sakit, berair, dan penglihatan kabur. Kondisi ini biasanya terjadi saat anak berada di lingkungan yang terlalu kering, seperti ruangan ber-AC,. Mata juga lebih mudah kering saat anak berada di lingkungan berangin kencang, misalnya pantai.
Selain itu, melihat komputer atau ponsel terlalu lama juga bisa menyebabkan mata kering dan merah.
5. Iritasi
Mata merah pada anak juga bisa disebabkan oleh iritasi, misalnya karena anak menyentuh mata dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, iritasi juga bisa terjadi saat partikel-partikel lain, seperti debu, pasir, maupun asap, masuk ke mata. Penggunaan softlens yang kurang tepat juga bisa menyebabkan mata anak jadi merah.
6. Paparan zat kimia
Paparan zat kimia atau trauma kimia pada mata anak bisa terjadi ketika mata kemasukan zat kimia keras secara tidak sengaja atau ketika anak bermain dengan produk tersebut. Oleh karena itu, hampir semua label produk berbahan kimia, misalnya cairan pemutih pakaian atau pembersih toilet, mencantumkan imbauan “jauhkan dari jangkauan anak-anak”.
Ketika mata anak kemasukan zat kimia yang bersifat iritatif, matanya akan menjadi merah, nyeri, bengkak, dan terasa silau. Jika sudah parah, terkadang trauma kimia pada mata juga bisa membuat penglihatan anak terganggu.
Ketika anak mengalami mata merah karena trauma kimia, pertolongan pertama yang perlu dilakukan adalah segera membilas matanya dengan air bersih sebanyak mungkin. Jika kondisinya tidak membaik atau anak mulai mengeluhkan gangguan penglihatan, segera bawa anak ke dokter mata, ya.
7. Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang membuat mata jadi merah, bengkak, dan terasa nyeri. Kondisi ini biasanya terjadi karena iritasi, alergi, atau infeksi bakteri. Terkadang, blefaritis juga bisa tampak mirip dengan bintitan. Hanya saja bintitan biasanya tidak menimbulkan nyeri, sedangkan blefaritis bisa terasa sangat sakit.
Cara Mengatasi Mata Merah pada Anak
Mata merah pada anak umumnya bisa sembuh sendiri setelah beberapa hari. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihannya, yakni:
Bersihkan mata dengan kapas basah
Langkah ini berguna untuk membersihkan mata anak dari debu, kuman, nanah, atau belekan yang bisa memperparah infeksi. Untuk menerapkan cara ini, celupkan kapas ke dalam air hangat, lalu bersihkan mata mulai dari bagian dalam (dekat hidung) ke ujung mata. Lakukan cara ini 3 kali sehari hingga mata merah pada anak mereda, ya.
Agar lebih aman dan steril, pastikan untuk menggunakan 1 kapas hanya untuk 1 mata, ya. Hindari menggunakan kapas yang sama untuk membersihkan mata yang lainnya karena bisa berisiko menyebarkan kuman penyebab infeksi mata.
Gunakan air mata buatan
Bunda dan ayah bisa membantu meneteskan air mata buatan (artificial tears) ke mata Si Kecil setelah membersihkan matanya. Cara ini bisa membantu melembapkan mata dan mengatasi mata kering dan teriritasi.
Air mata buatan bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Namun, cukup teteskan 1 atau 2 tetes untuk setiap mata dan jangan berlebihan, ya.
Cegah anak mengucek mata
Mata merah kerap kali diiringi rasa gatal yang membuat anak ingin mengucek matanya. Namun, sebaiknya cegah Si Kecil untuk melakukan ini, ya. Soalnya, mengucek mata berisiko melukai kornea matanya.
Biasakan anak untuk rutin cuci tangan
Ini merupakan langkah penting untuk mencegah mata merah pada anak menular ke orang lain serta mengurangi risiko terjadinya infeksi pada mata yang lebih parah. Ajarkan anak untuk terbiasa mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan, setelah menyentuh benda kotor, bermain, atau menggunakan toilet.
Selain itu, ajari anak untuk tidak berbagi handuk atau lap wajah guna mencegah penularan penyakit mata.
Periksa ke dokter
Jika mata merah pada anak tak kunjung membaik, kondisi ini mungkin perlu diobati dengan obat-obatan. Nah, ada beberapa jenis obat yang bisa mengobati mata merah pada anak, seperti antihistamin dan antibiotik, yang tersedia dalam bentuk tetes mata atau salep. Namun, jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, ya.
Jika Si Kecil mengalami mata merah pada anak, Bunda dan Ayah bisa melakukan cara di atas untuk meredakannya, ya. Jika tidak mempan, konsultasikan dengan dokter melalui chat di aplikasi Alodokter atau ajak Si Kecil ke klinik maupun rumah sakit untuk diperiksa dan diberikan obat yang sesuai untuk kondisinya.