Megakolon adalah pelebaran atau pembesaran yang tidak normal pada kolon atau usus besar. Megakolon akan menyebabkan usus besar tidak bisa membuang gas atau feses dari tubuh sehingga menumpuk di usus besar.
Megakolon dapat menimbulkan gejala berupa gangguan pencernaan, seperti sakit perut, perut mengeras, demam, dan kembung. Penderita megakolon dapat diobati dengan operasi dan pemberian obat untuk menyembuhkan penyebab megakolon, seperti antibiotik atau kortikosteroid.
Penyebab dan Jenis-Jenis Megakolon
Penyebab terjadinya megakolon berbeda-beda. Untuk membedakannya, berikut adalah tiga jenis megakolon berdasarkan penyebabnya:
Megakolon akut
Megakolon akut adalah pelebaran usus besar tanpa penyebab yang jelas. Megakolon akut dapat terjadi ketika usus besar mengalami pelebaran tanpa ada faktor yang menyumbat aliran usus besar tersebut. Megakolon akut dikenal juga dengan nama sindrom Oglivie.
Megakolon kronis
Megakolon kronis disebabkan oleh penyakit bawaan (kongenital), seperti penyakit Hirschsprung dan sindrom Waardenburg-Shah. Megakolon kronis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit tertentu, misalnya:
- Penyakit Chagas
- Skleroderma
- Penyakit Parkinson
- Gangguan metabolisme, seperti hipotiroidisme atau hipokalemia
Megakolon toksik
Megakolon toksik adalah jenis megakolon akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium difficile atau radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Megakolon toksik akan menyebabkan usus besar mengalami pelebaran dengan cepat, bahkan dapat menyebabkan usus besar pecah.
Gejala Megakolon
Gejala megakolon berbeda-beda, tergantung jenisnya. Namun, secara umum, gejala megakolon dapat berupa:
- Sakit perut
- Perut mengeras
- Kembung
- Mual
- Muntah
- Diare mengandung darah
Selain gejala di saluran pencernaan tersebut, penderita megakolon dapat mengalami demam dan jantung berdebar.
Megakolon kronis yang timbul akibat penyakit bawaan dapat menimbulkan sembelit pada bayi. Sedangkan megakolon kronis yang bukan akibat penyakit bawaan akan menimbulkan gejala berupa sembelit pada saat dewasa. Selain sembelit, penderita megakolon kronis juga dapat mengalami inkontinensia tinja atau kadang diare.
Kapan harus ke dokter
Megakolon merupakan kondisi yang harus segera ditangani oleh dokter, terutama megakolon kronis. Segera ke dokter jika mengalami gejala megakolon, seperti sakit perut dan perut mengeras, yang diikuti oleh demam dan takikardia.
Megakolon dapat timbul sebagai komplikasi dari penyakit peradangan pada usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Jika Anda didiagnosis menderita penyakit tersebut, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit. Tujuannya adalah agar penyakit tersebut tidak menjadi megakolon.
Diagnosis Megakolon
Untuk mendiagnosis megakolon, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang diderita pasien. Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, terutama di bagian perut. Jika pasien diduga menderita megakolon, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemindaian dengan foto Rontgen, USG, atau CT scan pada perut, disertai pemberian cairan barium untuk melihat kondisi saluran pencernaan
- Teropong saluran cerna (endoskopi), untuk memeriksa bagian dalam saluran pencernaan
- Hitung darah lengkap, untuk mendeteksi kelainan pada darah yang menyebabkan megakolon, seperti infeksi
- Analisis elektrolit, untuk memeriksa kadar elektrolit tubuh yang berubah akibat kelainan pada usus besar
- Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan usus besar dan memeriksanya di laboratorium, untuk memeriksa adanya penyakit Hirschsprung
Pengobatan Megakolon
Megakolon akut ditangani dengan dekompresi, yaitu penggunaan alat khusus seperti selang yang dimasukkan melalui dubur. Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada usus dan meredakan rasa nyeri. Selain selang khusus, dekompresi usus besar juga dapat dilakukan dengan kolonoskopi untuk mendapat hasil yang maksimal.
Selain terapi dekompresi, pasien juga akan diberikan obat-obatan untuk membantu mengeluarkan feses yang terhambat. Obat-obatan itu meliputi obat pencahar untuk melancarkan proses buang air besar, atau obat neostigmine untuk meningkatkan gerakan otot pada usus besar.
Di samping itu, dokter juga akan memberikan larutan elektrolit untuk mengatasi gangguan elektrolit akibat gangguan pada fungsi saluran pencernaan.
Jika megakolon tak kunjung sembuh setelah dekompresi, dokter akan melakukan operasi. Metode operasi yang bisa dilakukan adalah kolostomi, yaitu dengan membuat lubang baru di perut sebagai jalan pembuangan feses. Metode operasi lainnya adalah kolektomi, yaitu membuang bagian usus besar yang mengalami pembesaran.
Pada pasien megakolon toksik, dinding usus besar dapat mengalami kelemahan sehingga timbul lubang atau robekan pada usus. Kondisi ini bisa ditangani dengan operasi untuk menutup lubang tersebut.
Robeknya dinding usus besar juga terkadang dapat menyebabkan syok. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri dari usus besar sehingga penderita mengalami sepsis. Penderita megakolon toksik yang mengalami syok sepsis akan diberikan penanganan terlebih dahulu sebelum menjalani operasi.
Obat-obatan yang dapat diberikan kepada pasien juga tergantung pada penyebabnya, misalnya:
- Antibiotik, untuk mengobati infeksi
- Ciclosporin atau kortikosteroid, untuk mengobati kolitis ulseratif
Komplikasi Megakolon
Jika ditangani dengan baik, megakolon dapat disembuhkan sepenuhnya. Sebaliknya, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, megakolon dapat menimbulkan komplikasi berupa timbulnya lubang atau robekan (perforasi) pada usus besar. Usus besar yang mengalami perforasi dapat menyebabkan penurunan kesadaran, sepsis, hingga syok.
Pencegahan Megakolon
Megakolon dapat timbul sebagai komplikasi dari peradangan atau infeksi saluran pencernaan. Untuk mencegah megakolon, segera berobat ke dokter jika mengalami gejala infeksi atau peradangan saluran pencernaan. Jika Anda sudah didiagnosis menderita penyakit tersebut, jalanilah pengobatan sesuai petunjuk dokter.
Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala penyakit yang dapat memicu timbulnya megakolon kronis, seperti penyakit Hirschsprung atau penyakit Chagas. Konsultasi dengan dokter juga perlu dilakukan jika Anda mengalami gangguan pencernaan, agar gangguan tersebut dapat segera ditangani.