Bukan hanya di rumah sakit, terapi uap untuk bayi juga bisa dilakukan di rumah, lho. Selain lebih nyaman bagi bayi dan orang tua, melakukan terapi uap di rumah juga relatif lebih murah. Namun, sebelum melakukannya, ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui.
Terapi uap merupakan salah satu cara untuk meredakan keluhan akibat gangguan pada saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, sesak napas, atau napas berbunyi. Pada bayi, keluhan ini sering disebabkan oleh bronkiolitis, asma, maupun pneumonia. Selain itu, terapi uap juga bermanfaat untuk meredakan gejala hidung tersumbat akibat rhinitis alergi atau ISPA.
Cara Melakukan Terapi Uap di Rumah
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam memberikan terapi uap untuk bayi di rumah, yaitu:
1. Membuat uap alami di rumah
Membuat ruang uap di rumah bisa dilakukan di kamar mandi dengan mengisi bak mandi atau ember dengan air panas. Setelah itu, pangku Si Kecil di dalam ruangan tersebut selama kurang lebih 15 menit. Biarkan ia bernapas dan menghirup uap hangat dengan leluasa.
Supaya Si Kecil tidak merasa bosan, Bunda bisa memijatnya, memberikannya mainan, atau membacakannya buku cerita. Namun, harus berhati-hati, jangan sampai Bunda dan Si Kecil terkena air panas. Agar tidak terjadi, duduklah agak jauh dari bak mandi atau ember yang berisi air panas tadi.
Satu lagi yang perlu diingat, jangan terlalu lama berada di ruang uap ini, terlebih jika ventilasi ruangan kurang baik. Bukannya meredakan keluhan, yang ada Bunda dan Si Kecil justru makin sesak napas, karena mengalami iritasi dan kerusakan sel pada hidung dan tenggorokan akibat uap panas yang terperangkap.
2. Menggunakan humidifier (alat pelembap udara)
Selain membuat ruang uap, terapi uap untuk bayi di rumah juga bisa dilakukan dengan menggunakan humidifier. Tak hanya bermanfaat untuk mengatasi bibir kering, humidifier pun dapat mengatasi hidung kering dan tersumbat pada bayi.
Saat ini, sudah tersedia beragam jenis humidifier yang bisa Bunda sesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran ruangan. Penggunaannya juga tidak rumit karena bisa diletakkan langsung di kamar tidur Si Kecil.
Meski kedua cara melakukan terapi uap di atas bisa dilakukan di rumah, Bunda tidak dianjurkan menggunakannya sebagai terapi utama untuk mengobati Si Kecil, apalagi jika Si Kecil sedang mengalami gangguan pada saluran pernapasannya.
3. Memakai nebulizer
Salah satu terapi uap yang paling sering dilakukan untuk mengatasi gangguan pernapasan pada bayi adalah dengan nebulizer, yaitu alat yang dapat mengubah obat cair menjadi uap.
Akan tetapi, sebelum melakukan terapi uap dengan nebulizer, bayi perlu diperiksa oleh dokter terlebih dahulu. Penggunaan alat ini juga tidak boleh sembarangan, sebab dosis, jenis, dan lama penggunaan obat serta alat nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi bayi.
Terapi uap untuk bayi di rumah merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan. Namun, tidak semua bayi boleh dan cocok menggunakan terapi uap.
Jadi, selalu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter, baik secara langsung maupun online melalui aplikasi ALODOKTER, sebelum mencoba terapi uap untuk Si Kecil ya, Bun.