Melena adalah tinja yang berwarna hitam atau gelap akibat perdarahan di saluran pencernaan atas. Melena merupakan salah satu tanda adanya penyakit yang perlu segera ditangani.
Melena terjadi akibat perdarahan pada salah satu organ saluran pencernaan atas, yaitu kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). Pada sebagian besar kasus, penyebab perdarahan di bagian tersebut adalah tukak lambung, perdarahan pada varises di kerongkongan (esofagus), dan tumor.
Penyebab Melena
Darah pada tinja bisa berwarna merah terang atau gelap. Darah berwarna merah terang biasanya berasal dari perdarahan di usus besar. Karena jarak dari usus besar ke anus dekat, maka darah berwarna merah terang.
Sementara melena terjadi karena darah telah bercampur dengan enzim dan asam lambung di saluran pencernaan. Akibatnya, darah berwarna hitam pekat seperti ter.
Melena bisa menjadi salah satu tanda dari kondisi medis berikut:
1. Tukak lambung atau ulkus duodenum
Tukak lambung adalah luka yang terbentuk di dinding lambung, sedangkan ulkus duodenum adalah luka yang muncul di usus dua belas jari. Kedua kondisi tersebut merupakan penyebab tersering melena.
2. Sindrom Mallory-Weis
Sindrom Mallory-Weis adalah kondisi yang ditandai dengan robeknya lapisan bagian dalam kerongkongan yang berbatasan dengan lambung. Melena terjadi jika robekan ini berdarah.
3. Pecah varises esofagus
Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena di bagian esofagus pada penderita sirosis. Varises esofagus ini dapat pecah sehingga berdarah dan menyebabkan melena.
4. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di kerongkongan yang dapat dialami oleh penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang salah satunya ditandai dengan melena.
5. Tumor
Melena juga merupakan salah satu gejala dari tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di kerongkongan atau lambung.
Selain beberapa kondisi medis di atas, seseorang berisiko terserang melena bila mengonsumsi obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dalam jangka panjang.
Gejala Melena
Gejala utama melena adalah darah berwarna gelap pada tinja yang menyebabkan tinja terlihat seperti aspal dan berbau busuk. Melena juga dapat disertai gejala lain, seperti:
- Nyeri perut
- Pusing
- Mual
- Mata dan kulit menguning atau pucat
- Muntah darah (hematemesis)
Kapan harus ke dokter
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala di atas, terutama jika sering kambuh.
Melena yang banyak, apalagi yang disertai muntah darah, dapat menyebabkan kondisi darurat berupa syok. Segera cari pertolongan medis ke IGD jika melena disertai dengan gejala syok berikut ini:
- Pucat dan berkeringat dingin
- Pusing parah, lemas, dan linglung
- Sakit perut atau nyeri di anus yang sangat parah
- Buang air kecil sangat sedikit
- Pingsan
Diagnosis Melena
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat medis, serta obat-obatan yang terakhir dikonsumsi pasien, dilanjutkan dengan tes fisik. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Pemeriksaan tinja, untuk memastikan keberadaan darah di tinja
- Tes darah, untuk memeriksa kadar hemoglobin (Hb), zat besi, dan fungsi pembekuan darah
- Endoskopi dan kolonoskopi, untuk melihat kondisi saluran pencernaan
- CT scan perut, untuk mencari sumber perdarahan dan mendeteksi tumor
Pengobatan Melena
Metode pengobatan melena akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Jika perdarahan cukup banyak dan terjadi dengan cepat, dokter akan terlebih dahulu menstabilkan kondisi pasien dengan memberikan infus dan transfusi darah.
Bila kondisi pasien kembali stabil, dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut, antara lain:
1. Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat penghambat pompa proton, seperti esomeprazole atau pantoprazole, untuk mengurangi produksi asam lambung. Dengan demikian, perdarahan akibat tukak lambung dapat dihentikan.
2. Endoskopi
Selain untuk diagnosis, prosedur endoskopi dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya varises esofagus.
3. Embolisasi
Embolisasi dilakukan dengan menyuntikkan zat khusus untuk menutup pembuluh darah yang bocor atau pecah.
4. Operasi
Operasi dilakukan pada melena yang sumber perdarahannya tidak ditemukan, atau bila penanganan lain tidak berhasil mengatasi perdarahan. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki dinding lambung atau usus dua belas jari yang robek sehingga perdarahan berhenti.
Operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat tumor yang menyebabkan perdarahan.
Komplikasi Melena
Melena dapat menyebabkan komplikasi serius berupa kurang darah (anemia) dan syok. Kedua komplikasi ini bisa mengakibatkan kematian jika melena tidak segera ditangani.
Pencegahan Melena
Melena dapat dicegah dengan menghindari berbagai penyebab perdarahan saluran cerna. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perdarahan tersebut adalah:
- Berobat ke dokter jika menderita tukak lambung atau GERD, agar mendapatkan penanganan dengan tepat
- Menghindari konsumsi OAINS tanpa resep dari dokter, terutama dalam jangka panjang
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein secara berlebihan
- Berhenti merokok
- Menerapkan jadwal makan yang teratur
- Melakukan hubungan seksual yang sehat
- Tidak menggunakan NAPZA