Melphalan adalah obat kemoterapi untuk mengatasi beberapa jenis kanker darah, seperti multiple myeloma dan polisitemia vera. Terkadang, obat ini juga digunakan untuk menangani kanker ovarium atau kanker payudara.
Melphalan bekerja dengan cara menghentikan pembentukan DNA sel kanker. Dengan begitu, pertumbuhan sel kanker dan penyebarannya ke area lain akan terhambat.
Di Indonesia, melphalan tersedia dalam bentuk tablet. Obat kemoterapi ini dapat dikonsumsi sendiri di rumah, tetapi hanya bisa diresepkan oleh dokter. Selain itu, penggunaannya pun perlu pengawasan ketat dan kontrol rutin.
Merek dagang melphalan: Alkeran
Apa Itu Melphalan
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat kemoterapi |
Manfaat | Menangani kanker multiple myeloma, kanker ovarium, kanker payudara, dan polisitemia vera |
Digunakan oleh | Dewasa dan lansia |
Melphalan untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
Ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil disarankan untuk tidak menyiapkan atau menyentuh melphalan, karena obat ini dapat terserap melalui kulit. | |
Disarankan untuk tidak menyusui selama menggunakan obat ini hingga 1 minggu setelah dosis terakhir. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Melphalan
Melphalan tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Melphalan tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kelainan darah (seperti leukopenia, trombositopenia, atau porfiria), penyakit ginjal, batu ginjal, penyakit liver, penyakit infeksi (seperti cacar air atau herpes zoster), atau asam urat.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau menjalani terapi radiasi atau kemoterapi.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Gunakan kondom atau alat kontrasepsi lain yang efektif untuk mencegah kehamilan selama mengonsumsi melphalan, karena obat ini dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat janin.
- Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum menjalani vaksinasi apa pun selama mengonsumsi melphalan. Hindari juga kontak dengan orang yang baru saja menjalani vaksinasi tersebut untuk mencegah infeksi.
- Hindari aktivitas seperti olahraga dengan adu fisik yang keras, seperti sepak bola. Hati-hati pula saat melakukan aktivitas dengan benda tajam atau yang berisiko menyebabkan luka.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi melphalan jika Anda direncanakan untuk menjalani tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah melphalan.
Dosis dan Aturan Pakai Melphalan
Dosis melphalan ditentukan berdasarkan usia, kondisi, dan respons tubuh pasien. Secara umum, berikut adalah dosis melphalan berdasarkan kondisi pasien:
Kondisi: Multiple myeloma
- Dewasa: 0,15 mg/kgBB tiap hari dalam dosis terbagi selama 4 hari. Pengobatan diulang dengan jarak 6 minggu. Atau, 6 mg, 1 kali sehari selama 2–3 minggu, diikuti hingga 4 minggu. Dosis pemeliharaan 2 mg tiap hari.
Kondisi: Polisitemia vera
- Dewasa: 6–10 mg tiap hari selama 5–7 hari, kemudian 2–4 mg tiap hari sampai kondisi pasien membaik. Dosis pemeliharaan 2–6 mg, 1 kali seminggu.
Kondisi: Kanker ovarium
- Dewasa: 0,2 mg/kgBB tiap hari selama 5 hari. Pengobatan diulang setiap 4–8 minggu atau segera setelah kondisi pasien membaik.
Kondisi: Kanker payudara
- Dewasa: 0,15 mg/kgBB tiap hari selama 5 hari. Pengobatan diulang setiap 6 minggu.
Cara Mengonsumsi Melphalan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi melphalan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Konsumsilah melphalan secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Obat ini sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong, idealnya 2 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Telan melphalan secara utuh bersama bantuan air putih tanpa dikunyah terlebih dahulu.
Perbanyak konsumsi air putih selama mengonsumsi melphalan untuk mencegah terjadinya efek samping pada ginjal.
Jika Anda mual atau muntah setelah mengonsumsi melphalan, minta dokter untuk memberikan obat pengurang mual muntah. Selain itu, tanyakan dokter apakah Anda perlu mengulang minum melphalan setelah muntah.
Jika lupa mengonsumsi melphalan, segera minum begitu teringat. Namun, apabila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter sehingga kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
Simpan melphalan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Melphalan dengan Obat Lain
Berikut adalah sejumlah efek interaksi antarobat yang mungkin terjadi jika melphalan dikonsumsi bersama dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit infeksi atau penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin rubella, vaksin influenza, vaksin campak, atau vaksin tifoid
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit infeksi yang serius jika digunakan dengan obat imunosupresan, seperti adalimumab atau baricitinib
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti mual, muntah, diare, hilang nafsu makan, sariawan, sakit perut, luka yang tidak kunjung sembuh, dan gangguan fungsi sumsum tulang, jika digunakan dengan cisplatin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin
Untuk mencegah terjadinya interaksi di atas, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi melphalan bersama dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Melphalan
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi melphalan adalah:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sariawan
- Hilang nafsu makan
- Rambut rontok
- Nyeri otot
- Tubuh terasa lelah
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah.
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan sulit bernapas, bengkak di bibir maupun kelopak mata, atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sesak napas
- Gangguan siklus menstruasi pada wanita
- Memar atau perdarahan yang tidak wajar
- Bintik-bintik berwarna ungu atau merah di bawah kulit
- Luka atau bercak putih di mulut, sulit menelan atau berbicara, mulut kering, bau mulut, dan gangguan indera perasa
- Gangguan hati, yang bisa ditandai dengan sakit perut, mata atau kulit yang menguning (penyakit kuning), dan urine berwarna gelap
- Infeksi, yang bisa ditandai dengan demam, menggigil, batuk, serta nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil
- Anemia, yang bisa ditandai dengan kulit pucat, lelah yang tidak biasa, pusing, tangan atau kaki terasa dingin
- Hipokalemia, yang bisa ditandai dengan kram kaki, sembelit, detak jantung tidak teratur atau berdebar, haus, sering buang air kecil, kesemutan atau mati rasa, lemah otot, dan tubuh terasa lemas