Air ketuban adalah cairan yang terletak di dalam kantung ketuban, yang berfungsi untuk melindungi janin dari benturan serta mengoptimalkan perkembangan janin. Air ketuban diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk atau sekitar 12 hari setelah pembuahan.
Normalnya, air ketuban berwarna bening dan sedikit kekuningan, tetapi tampak jernih dan tidak berbau. Fungsi air ketuban sangat penting bagi janin karena di dalam air ketuban inilah janin mengapung, bernapas, dan bergerak.
Janin juga menelan air ketuban, mengeluarkannya sebagai urine, kemudian menelannya lagi. Proses ini bertujuan untuk menjaga kestabilan volume air ketuban. Volume air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Komposisi dan Volume Air Ketuban
Air ketuban tersusun atas air, elektrolit, peptida, karbohidrat, dan hormon yang berguna untuk mendukung perkembangan janin. Pada trimester kedua dan ketiga kandungan, komposisi air ketuban didominasi oleh urine janin.
Volume air ketuban akan terus meningkat selama kehamilan. Saat kandungan berusia 34 minggu, jumlah cairan ketuban akan mencapai puncaknya, yaitu rata-rata 800 mililiter. Volume air ketuban akan meningkat hingga mencapai sekitar 600 mililiter pada usia kehamilan 40 minggu.
Volume air ketuban bisa terlalu banyak (polyhydramnios) atau terlalu sedikit (oligohydramnios). Kedua kondisi ini berbahaya bagi perkembangan dan keselamatan janin.
Untuk memastikan fungsi air ketuban tetap normal, pemeriksaan kehamilan secara rutin perlu dilakukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk dengan melakukan USG kehamilan, untuk menilai apakah volume air ketuban sesuai dengan usia kandungan.
Fungsi Air Ketuban
Air ketuban memiliki banyak fungsi, terutama untuk melindungi dan menjaga perkembangan janin. Jika diuraikan lebih lanjut, berikut ini adalah penjelasan dari beragam fungsi air ketuban:
1. Memberi ruang gerak untuk janin
Fungsi air ketuban yang pertama ialah sebagai media untuk memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Janin yang sering bergerak menandakan bahwa ia memperoleh cukup nutrisi dan oksigen.
2. Mendukung perkembangan janin
Salah satu fungsi air ketuban adalah mendukung perkembangan janin. Air ketuban memberikan ruang untuk janin bergerak. Pergerakan janin di dalam kandungan membantu membentuk dan meningkatkan kekuatan otot dan tulang Si Kecil.
3. Menjaga suhu ideal
Fungsi air ketuban dalam menjaga suhu sangat penting agar janin tetap nyaman. Suhu ideal air ketuban biasanya sedikit lebih tinggi daripada tubuh ibu, yakni sekitar 37,6°C.
4. Mendeteksi kelainan genetik
Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan genetik melalui sampel air ketuban dalam rahim Bumil. Pemeriksaan ini disebut dengan amniosentesis. Amniosentesis sebaiknya dilakukan ketika kehamilan berusia 15–20 minggu.
5. Melindungi dari benturan
Fungsi air ketuban selanjutnya adalah untuk melindungi janin dari guncangan, benturan, atau tekanan pada perut Bumil. Jadi, ketika misalnya Bumil jatuh atau perutnya terbentur, janin di dalam kandungan akan tetap aman dan terlindungi.
6. Membantu perkembangan paru-paru
Janin tidak bernapas sebagaimana orang dewasa bernapas, tetapi bergantung pada pernapasan ibu untuk menerima oksigen. Pada usia kehamilan 10–11 minggu, janin mulai menghirup sedikit air ketuban. Meski dikatakan menghirup, gerakannya lebih seperti menelan. Aktivitas ini akan membantu perkembangan paru janin.
Menjelang usia 32 minggu kehamilan, janin akan mulai mempraktikkan gerakan bernapas yang merupakan perpaduan antara menelan dan kontraksi paru-paru.
7. Membantu perkembangan sistem pencernaan
Menelan air ketuban memegang peranan penting dalam perkembangan sistem pencernaan janin. Kesulitan menelan air ketuban dapat mengakibatkan volume air ketuban terlalu banyak, yang berisiko menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan.
8. Melindungi dari infeksi
Fungsi air ketuban berikutnya adalah melindungi janin dari infeksi. Jadi, ketika Bumil terpapar bakteri, virus, atau jamur penyebab infeksi, janin di dalam kandungan akan tetap terlindungi.
Kantung ketuban umumnya akan pecah menjelang kelahiran. Ketika janin sudah siap dilahirkan, air ketuban akan mengalir dari vagina. Setelah itu, Bumil mungkin akan mengalami kontraksi yang lebih kencang dan makin teratur.
Segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat jika terjadi pecah ketuban dini, air ketuban berwarna hijau kental dan berbau busuk, atau Bumil mengalami demam saat menjelang persalinan.
Untuk memastikan apakah cairan ketuban Bumil sudah sesuai dengan usia kehamilan, Bumil disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin yang telah dijadwalkan oleh dokter.