Istilah CT value dalam pemeriksaan tes PCR (CT value PCR) kian ramai diperbincangkan banyak orang. Sebagian dari mereka mungkin sudah ada yang memahami CT value PCR, tapi masih juga banyak orang yang kurang mengerti dan bertanya-tanya terkait istilah ini. Lantas, sebenarnya apa itu CT value PCR?
CT value atau cycle threshold value adalah suatu nilai yang muncul dalam pemeriksaan PCR. CT value PCR berfungsi untuk membantu menentukan status apakah seseorang positif atau negatif terkait infeksi virus Corona.
Selain itu, CT value juga dapat membantu dokter untuk memprediksi kemungkinan jumlah virus Corona di dalam tubuh serta menentukan risiko pasien untuk mengalami komplikasi atau gejala berat COVID-19.
Memahami CT Value dalam Hasil Tes PCR
Tes RT-PCR (Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction) merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis COVID-19 dengan cara mendeteksi materi genetik dari virus corona atau SARS-CoV-2.
Tes ini umumnya dianjurkan untuk dilakukan pada pasien yang hasil swab antigennya positif, atau memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.
Dalam hasil tes PCR, terdapat nilai CT value yang dapat menjadi indikator untuk menentukan kemungkinan seberapa banyak jumlah virus yang terdapat di dalam pasien.
CT value ini mengacu pada berapa kali siklus amplifikasi atau pengulangan pemeriksaan pada sampel sampai komponen virus Corona dapat dideteksi oleh mesin pemeriksaan PCR.
Secara umum, proses amplifikasi pada pemeriksaan PCR akan terjadi berulang-ulang hingga mencapai 40–45 siklus, tergantung laboratorium. Pada laboratorium yang menetapkan CT value 40, ini artinya mereka melakukan pengulangan amplifikasi untuk mendeteksi DNA atau RNA virus Corona hingga 40 kali dalam tes PCR yang dilakukan.
Apabila dalam 40 pengulangan tersebut pemeriksa berhasil mendeteksi virus Corona, maka tes PCR dinyatakan positif. Setelah itu, pemeriksa juga akan melampirkan pada siklus amplifikasi berapa materi genetik virus Corona ditemukan.
Sebagai contoh, jika DNA atau RNA virus Corona pada sampel terdeteksi di siklus ke 20, maka hasilnya adalah PCR positif dengan CT value 20. Sementara itu, jika dalam 40 kali pengulangan PCR tidak ditemukan virus Corona, maka hasil tes PCR bisa dinyatakan negatif.
Alasan Pentingnya Memahami CT Value PCR
Hasil pemeriksaan PCR sebenarnya sudah cukup menegakkan diagnosis seseorang dikatakan positif atau negatif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Namun, adanya CT value PCR ini juga berperan penting karena alasan berikut:
Memprediksi jumlah virus di dalam tubuh
Nilai CT value bisa membantu dokter untuk memprediksi seberapa banyak jumlah virus yang terdapat dalam tubuh pasien.
Sebagai patokan, semakin rendah nilai CT value atau di bawah 25–28 kemungkinan besar menandakan bahwa jumlah virus Corona semakin banyak di dalam tubuh. Sebaliknya, nilai CT value yang tinggi atau di atas 30–35 menandakan bahwa jumlah virus mungkin lebih sedikit.
Namun, hingga kini belum ada riset yang dapat memastikan efektivitas atau tingkat akurasi nilai CT value PCR sebagai penentu jumlah virus Corona di dalam tubuh.
Memantau perkembangan kondisi pasien
Selain untuk mendiagnosis COVID-19, tes PCR dan nilai CT value-nya juga dapat digunakan untuk memantau perubahan jumlah virus yang ada dalam sampel seseorang dari waktu ke waktu.
Pada pasien COVID-19 yang dirawat inap, pemeriksaan PCR biasanya perlu diulang hingga 2–3 kali, yakni dari awal diagnosis, selama perawatan, hingga saat pasien sudah mengalami perbaikan dan boleh pulang. Sementara itu, pada pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah, pemeriksaan PCR cukup dilakukan 1 kali untuk diagnosis COVID-19.
Pada pasien yang dirawat, kriteria perbaikan atau sembuh dinyatakan berdasarkan kondisi klinis, yaitu perbaikan gejala yang dialami, serta hasil PCR positif menjadi negatif, atau setidaknya mengalami peningkatan CT value hingga di atas 36.
Membantu dokter menentukan langkah pengobatan COVID-19
Tes PCR dan CT value bisa digunakan untuk memprediksi tingkat keparahan penyakit COVID-19. Pemeriksaan ini juga berperan penting dalam membantu dokter untuk menentukan langkah penanganan dan perawatan COVID-19 pada pasien, misalnya menyarankan pasien untuk isolasi mandiri di rumah atau merujuk pasien ke rumah sakit.
Meski demikian, CT value pada tes PCR untuk COVID-19 tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk mendiagnosis COVID-19. Untuk menentukan tingkat keparahan dan kondisi pasien secara umum, dokter tetap perlu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah atau foto Rontgen dada.
Selain itu, CT value pada PCR juga memiliki kekurangan lain, yaitu tidak bisa membedakan antara virus hidup yang dapat menginfeksi orang lain dan virus yang sudah mati di dalam tubuh.
Jadi, meski Anda sudah memahami CT value PCR, sebaiknya hindari menafsirkan sendiri nilai CT value tersebut tanpa informasi yang valid dari dokter, ya. Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar CT value PCR, Anda bisa bertanya langsung kepada dokter langsung melalui aplikasi ALODOKTER