Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut. Empati memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan antara sesama manusia.

Manusia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda empati sejak masa anak-anak. Rasa empati ini akan semakin berkembang selama masa remaja sampai dewasa. Namun, tingkat empati pada setiap orang bisa berbeda.

Ciri-Ciri Empati dan Manfaatnya - Alodokter

Perbedaan tingkat empati pada seseorang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari lingkungan sosial di masa kecil atau sekarang, cara pandang terhadap sesuatu hal, pola asuh orang tua, pengalaman masa lalu, hingga berbagai harapan yang dimiliki.

Ciri-Ciri Orang Berempati Tinggi

Ada beberapa ciri yang bisa dilihat pada diri orang yang memiliki tingkat empati tinggi, yaitu:

  • Memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang lain
  • Merupakan pendengar yang baik
  • Memahami perasaan orang lain dengan baik
  • Sering menjadi tempat curhat orang lain
  • Sering memikirkan perasaan orang lain
  • Sering diminta menjadi penasihat bagi masalah orang lain
  • Sering merasa terbebani oleh peristiwa-peristiwa tragis
  • Selalu mencoba membantu orang lain yang kesusahan
  • Mudah mengetahui ketika seseorang berkata tidak jujur
  • Terkadang merasa lelah atau kewalahan ketika berada dalam situasi sosial

Empati kerap kali disamakan dengan simpati. Padahal, perbedaan simpati dan empati terletak pada cara mengungkapkannya. Empati berarti seseorang ingin dan mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain, sedangkan simpati hanya sebatas mengerti atau memahami perasaan orang tersebut tanpa ikut merasakannya secara mendalam.

Beragam Manfaat Empati

Memiliki rasa empati yang tinggi membawa banyak manfaat, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain. Berikut ini adalah beberapa manfaat empati:

1. Membangun hubungan sosial

Rasa empati yang kebanyakan dimiliki oleh individu dengan kepribadian ambivert ini dibutuhkan untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Dengan berempati, Anda akan mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Anda juga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial.

2. Mengatur emosi diri sendiri

Berempati pada orang lain juga dapat membantu Anda mengendalikan emosi dengan lebih baik. Dengan begitu, Anda tidak akan mudah merasa stres. Empati juga bisa membantu mendukung kecerdasan emosional anak maupun orang dewasa.

3. Melatih perilaku tolong-menolong

Ketika berempati, Anda akan membayangkan bagaimana rasanya jika berada pada posisi orang lain. Hal ini akan mendorong Anda untuk melakukan sesuatu yang bisa meringankan beban atau masalah orang tersebut.

Oleh karena itu, rasa empati juga bermanfaat untuk melatih perilaku tolong-menolong atau sikap altruisme antarmanusia.

Tips untuk Menumbuhkan Rasa Empati

Rasa empati bisa dibentuk atau diperkuat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa empati:

  • Perbanyaklah bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda.
  • Perhatikanlah bahasa tubuh dan bentuk komunikasi nonverbal, misalnya mimik muka, saat berkomunikasi dengan orang lain.
  • Berusahalah untuk mendengarkan cerita orang lain sebaik mungkin tanpa menyela.
  • Cobalah untuk memahami orang lain walau sebenarnya tidak setuju atau tidak sependapat dengannya.
  • Sering-seringlah menempatkan diri Anda pada posisi orang lain.

Menumbuhkan dan memperkuat rasa empati memang tidak bisa dilakukan secara instan. Namun, bila tips di atas dilakukan terus-menerus, rasa empati akan terasah seiring berjalannya waktu.

Sebagian orang mungkin merasa memiliki rasa empati yang rendah atau sulit menumbuhkan rasa empati. Jika Anda mengalaminya dan merasa hal tersebut menimbulkan hambatan pada kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog guna mendapatkan solusi yang sesuai.