Payudara normal memiliki beberapa ciri yang perlu wanita ketahui, mulai dari sisi bentuk hingga warna putingnya. Selain untuk meningkatkan kepercayaan diri terhadap penampilan, mengetahui payudara normal juga bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan pada payudara.

Anatomi payudara normal terdiri dari jaringan lemak, jaringan ikat, kelenjar dan saluran penghasil susu, serta pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening. Organ ini terhubung ke dinding dada melalui otot-otot yang terdapat di area tersebut.

Payudara Normal, Inilah 5 Ciri-Cirinya - Alodokter

Payudara mendapatkan asupan nutrisi dari sistem pembuluh darah. Selain itu, untuk menghalau infeksi di payudara, terdapat sistem aliran getah bening (sistem limfatik) yang membawa sel-sel untuk memerangi infeksi. 

Susu atau cairan ASI yang terbentuk di kelenjar susu akan terkumpul di ruang kecil (lobulus) di payudara yang tersambung oleh saluran susu. ASI ini dikeluarkan dari puting susu saat ibu menyusui bayi. Jumlah dan ukuran kelenjar susu ini dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan. 

Di payudara, terdapat area gelap berwarna kehitaman atau cokelat yang mengelilingi puting. Bagian ini disebut areola. Areola mengandung kelenjar Montgomery yang melumasi puting selama proses menyusui.

Beberapa Ciri Payudara Normal

Setiap wanita pasti memiliki karakteristik payudara yang berbeda-beda. Perbedaan dari sisi ukuran kerap kali dikaitkan dengan ciri-ciri payudara yang tidak normal. Padahal, bentuk payudara yang besar sebelah tidak selalu menandakan payudara tidak normal. 

Untuk memastikannya, berikut ini adalah ciri-ciri payudara normal yang perlu Anda ketahui:

1. Ukuran payudara

Sebagian wanita sering mengira bahwa ukuran payudara besar sebelah adalah tanda payudara tidak normal. Padahal perbedaan ini normal terjadi, terutama di masa pubertas. Saat wanita mengalami menstruasi pertama kali, lemak di jaringan ikat mulai terkumpul dan menyebabkan payudara mulai membesar secara perlahan. 

Selain karena faktor pubertas, payudara besar sebelah juga bisa terjadi saat wanita sedang mengandung dan menyusui. Hal ini karena adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron. 

Meski begitu, bila ukuran payudara membesar tanpa sebab atau di luar dari faktor kehamilan, pubertas, atau lainnya, segera periksakan diri ke dokter guna memastikan tidak adanya penyakit berbahaya, seperti kanker.  

2. Bentuk puting

Sebagian wanita memiliki payudara normal dengan puting yang mengencang atau mengeras saat diraba atau saat hawa dingin. Sementara itu, puting pada wanita lainnya tidak demikian. Anda tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang normal.

Selain itu, bentuk puting juga dapat berbeda-beda, besar atau kecil, menunjuk ke depan atau ke bawah, maupun tampak berbeda antara satu payudara dengan yang lain. Bentuk puting yang masuk ke dalam tidak perlu dikhawatirkan karena tidak mengganggu proses menyusui. Ukuran puting juga dapat berubah terutama saat hamil. 

Hal yang patut diwaspadai adalah perubahan pada puting, seperti bentuk puting, ada tidaknya cairan selain ASI yang keluar, kemunculan rasa nyeri, bengkak, atau kulit yang terkelupas. 

3. Warna puting

Warna puting kerap kali dikaitkan dengan masalah payudara normal atau tidak. Padahal, perubahan warna puting pada payudara dapat disebabkan oleh perubahan hormon akibat kehamilan dan menyusui. 

Namun, bila perubahan warna puting disertai rasa gatal, keluar cairan, atau nyeri, Anda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter.  

4. Rambut di sekitar puting

Adanya rambut yang tumbuh di sekitar puting menjadi ciri-ciri payudara normal selanjutnya. Pasalnya, hampir di seluruh bagian tubuh manusia, termasuk area payudara terdapat folikel rambut yang terlihat tipis. 

Namun, Anda bisa memotong atau mencukurnya bila merasa tidak nyaman dengan adanya rambut tersebut. 

Selain itu, Anda juga perlu waspada bila rambut yang tumbuh lebih banyak dari biasanya disertai tanda-tanda sindrom ovarium polikistik (PCOS), seperti berat badan bertambah, menstruasi tidak teratur, dan munculnya jerawat, segera periksakan diri ke dokter. 

5. Payudara terasa bengkak

Ada kalanya payudara menjadi nyeri dan bengkak seperti saat setelah ovulasi, yaitu saat progesteron menyebabkan sel payudara dan pembuluh darah membesar.

Perubahan hormon di sekitar masa menstruasi juga dapat menyebabkan payudara nyeri pada sebagian wanita. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika rasa sakit dan nyeri tidak segera reda, bahkan setelah masa menstruasi sudah lewat. 

Untuk mendeteksi kemungkinan gangguan pada payudara normal secara dini, periksa payudara secara mandiri (SADARI) dengan teratur. 

Selain itu, bila Anda mengalami tanda atau perubahan pada payudara normal, seperti munculnya benjolan hingga keluarnya cairan dari puting padahal tidak menyusui, jangan tunda pergi ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan terkait keluhan yang Anda alami.