Kornea adalah lapisan transparan yang menutupi bagian berwarna pada bola mata. Peran kornea sangat penting untuk penglihatan. Tiap bagian kornea mata memiliki fungsinya masing-masing, tetapi saling mendukung.
Berbeda dengan jaringan tubuh lain, kornea tak memiliki pembuluh darah. Fungsi pembuluh darah pada kornea digantikan oleh air mata dan aqueous humor (cairan bening berlendir pada mata). Kornea adalah jaringan yang sensitif atau peka rangsang, karena termasuk bagian tubuh yang paling banyak dilalui jaringan saraf.
Mengenal Fungsi Kornea dan Berbagai Bagiannya
Fungsi utama kornea adalah membiaskan (membelokkan) dan memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Dalam proses melihat, cahaya masuk perlu dibiaskan oleh kornea menuju lensa mata, kemudian diteruskan ke retina.
Pada retina, cahaya diubah menjadi impuls listrik untuk diteruskan ke otak, kemudian diterjemahkan menjadi gambar. Bila mata diibaratkan kamera, maka kornea merupakan bagian lensa kamera.
Kornea juga memiliki fungsi lain, yaitu melindungi mata dari partikel asing (kuman atau kotoran) dan paparan sinar ultraviolet yang dapat membahayakan mata.
Untuk melakukan berbagai fungsi tersebut, kornea memiliki lima bagian, yaitu:
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel adalah lapisan terluar dari kornea yang berfungsi melindungi mata dari partikel asing, seperti debu, air, atau bakteri. Sklera atau bagian putih mata turut membantu fungsi ini. Jaringan epitel juga merupakan permukaan bertekstur lembut, mirip gelatin, yang dapat menyerap oksigen dan nutrisi dari air mata untuk kornea.
Pada jaringan ini, terdapat ribuan ujung saraf. Maka dari itu, Anda bisa merasa nyeri bila mata tergores atau digosok-gosok terlalu keras. Ujung-ujung saraf ini jugalah yang membantu terjadinya refleks kornea, atau lebih dikenal sebagai refleks berkedip, ketika mata terkena benda asing.
2. Lapisan Bowman
Setelah jaringan epitel, terdapat selaput transparan yang terbuat dari kolagen. Selaput ini bernama lapisan Bowman dan berfungsi untuk mempertahankan bentuk kornea.
Lapisan ini tidak memiliki kemampuan regeneratif (memperbarui diri), sehingga cedera pada area ini akan menimbulkan bekas luka atau jaringan parut yang permanen. Bila bekas luka cukup besar, penglihatan Anda bisa saja terganggu.
3. Stroma
Stroma merupakan lapisan paling tebal dari kornea yang berada tepat di belakang lapisan Bowman. Lapisan ini tersusun dari air serta kolagen dan merupakan area pembiasan cahaya pada kornea. Maka dari itu, penting menjaga stroma tetap transparan dan tembus cahaya.
Selain itu, stroma juga berfungsi untuk mempertahankan bentuk kornea agar tetap elastis, padat, dan kuat.
4. Membran descemet
Membran descemet merupakan jaringan tipis dan terkuat pada kornea. Membran ini terbuat dari kolagen dan berfungsi sebagai tempat bersandarnya sel-sel endotel sekaligus melindungi sel-sel tersebut dari infeksi serta cedera.
Membran descemet memiliki kemampuan pemulihan diri yang baik, sehingga mudah sembuh setelah cedera.
5. Lapisan endotel
Lapisan endotel merupakan lapisan tunggal dan tipis yang terletak pada bagian terdalam kornea dan bersentuhan langsung dengan aqueous humor. Lapisan ini berfungsi menjaga kornea tetap jernih dan mengatur kadar air pada mata, dengan cara menyerap air dari stroma.
Kornea adalah bagian yang sangat penting dari mata. Oleh karena itu, kesehatan kornea perlu dijaga dengan baik, agar tidak terjadi gangguan penglihatan akibat penyakit pada kornea. Jika kornea terkena penyakit tertentu, misalnya abrasi kornea, keratoconus, atau infeksi, maka kondisi ini dapat menyebabkan mata mengalami gangguan penglihatan.
Bila muncul keluhan pada kornea atau mata, seperti mata terus berair, kemerahan, terlalu peka terhadap cahaya, serta pandangan keruh atau kabur, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata agar dapat ditangani dengan tepat.