Antiseptik merupakan senyawa kimia yang berfungsi menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme, bahkan mampu membunuh kuman. Antiseptik umumnya digunakan saat menangani luka, juga saat operasi atau prosedur tertentu dengan tujuan mengurangi risiko infeksi.

Banyak jenis produk antiseptik yang tersedia di pasaran. Namun, jangan sembarangan memilih dan menggunakan antiseptik untuk membersihkan luka. Sebagian produk antiseptik diketahui justru dapat menyebabkan iritasi yang akan menghambat penyembuhan luka.

Memahami Fungsi dan Cara Aman Pemakaian Antiseptik untuk Luka - Alodokter

Menggunakan Antiseptik dalam Perawatan Luka

Perawatan luka seringkali membuat luka terasa perih, hal ini yang sering menjadi alasan enggan untuk merawat luka dengan benar. Selain itu, sebagian pembersih luka dan antiseptik yang digunakan, mungkin menyebabkan iritasi pada jaringan luka dan kulit di sekitarnya. Penting memilih pembersih luka dan antiseptik yang tepat, guna merawat luka dengan baik dan terhindar dari rasa perih.

Mari ketahui lebih lanjut mengenai pilihan larutan yang sering digunakan untuk membersihkan dan merawat luka:

1. Alkohol

Larutan disinfektan ini dapat menghancurkan kuman. Namun, sebenarnya alkohol tidak dianjurkan untuk membersihkan luka, sebab justru dapat mengganggu kondisi jaringan sekitar luka dan memperlambat penyembuhan luka.

2. Hidrogen Peroksida

Meski tergolong sebagai antiseptik, penggunaan larutan hidrogen peroksida 3% untuk membersihkan dan merawat luka masih kontroversial. Hal itu disebabkan larutan ini memiliki efek sitotoksik yang dapat merusak jaringan sekitar luka. Itulah alasan mengapa hidrogen peroksida bukanlah pilihan antiseptik yang tepat untuk perawatan luka di rumah.

3. Povidone iodine

Larutan antimikroba ini efektif melawan beragam kuman penyebab infeksi, termasuk Staphylococcus aureus. Meski begitu, penggunaan povidone iodine untuk membersihkan dan merawat luka mulai ditinggalkan, karena bersifat merusak sel jaringan sekitar yang sehat (sitotoksik). Penggunaan larutan ini juga menyebabkan iritasi, sehingga dapat menimbulkan rasa perih baik pada kulit maupun jaringan sekitar luka, serta dapat menyebabkan perubahan warna kulit.

4. Polyhexamethylene biguanide (PHMB)

Antiseptik dengan kandungan polyhexamethylene biguanide (PHMB) mampu membersihkan dan merawat luka, melawan bakteri penyebab infeksi, serta tidak nyeri saat digunakan. Bahkan pada sebagian kasus, dapat membantu mengurangi rasa perih pada luka.

Langkah-langkah Merawat Luka dengan Baik

Pertama, bersihkan luka dengan seksama. Gunakan larutan antiseptik yang dapat membantu merawat luka seperti disebutkan di atas. Antiseptik dengan kandungan PHMB merupakan salah satu pilihan yang disarankan karena dapat merawat luka, serta tidak menimbulkan rasa perih yang tidak nyaman.

Langkah selanjutnya, Anda dapat menghentikan perdarahan dengan menekan luka menggunakan kain kasa secara perlahan. Jika perdarahan telah berhenti, Anda dapat menutupnya dengan pembalut luka atau perban, agar terhindar dari penyebab infeksi kulit, dan menjaga kelembapan yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka.

Menggunakan antiseptik merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk merawat luka di rumah. Namun, jika luka tampak parah atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai kondisi luka Anda.