Fungsi diafragma dalam proses pernapasan sangatlah penting. Tanpa diafragma, seseorang tidak akan mampu bernapas secara normal. Nah, karena fungsinya yang begitu besar dalam pernapasan, kesehatan diafragma harus selalu dijaga.
Diafragma merupakan otot utama yang digunakan saat bernapas. Otot ini terletak di bawah paru-paru dan jantung, yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Diafragma berbentuk menyerupai kubah yang dapat bergerak naik dan turun seiring proses pernapasan manusia.
Saat diafragma melemah, tidak hanya fungsinya saja yang menurun, tetapi juga akan mengganggu fungsi sistem pernapasan secara keseluruhan.
Mengenal Beragam Fungsi Diafragma
Fungsi diafragma sangat penting dalam proses pernapasan. Ketika menarik napas, otot-otot pernapasan di rongga dada akan mengembang dan diafragma berkontraksi menjadi lebih datar. Ini memudahkan udara atau oksigen bergerak masuk menuju paru-paru, karena tekanan pada rongga dada akan turun secara mendadak.
Sementara itu, ketika mengembuskan napas, diafragma akan mengendur dan membuat ukuran paru-paru turut mengecil. Hal ini bisa membuat tekanan udara dalam rongga dada meningkat dan udara mengalir keluar.
Selain berguna dalam fungsi pernapasan, diafragma juga dapat membantu Anda saat muntah, buang air kecil, dan buang air besar, dengan cara meningkatkan tekanan pada rongga perut.
Diafragma juga dapat mencegah terjadinya refluks gastroesofageal atau naiknya asam lambung ke kerongkongan dengan menjaga tekanan pada kerongkongan.
Cara Bernapas yang Baik Menggunakan Diafragma
Perlu Anda ketahui bahwa cara bernapas yang baik bukan dengan menggunakan otot dada, melainkan dengan mengembangkan diafragma.
Bernapas dengan diafragma diketahui dapat membantu paru-paru berkembang lebih besar, sehingga udara yang masuk pun lebih banyak. Selain itu, bernapas dengan diafragma juga dapat menurunkan kebutuhan oksigen dan menghabiskan lebih sedikit energi untuk bernapas.
Berikut ini adalah cara bernapas dengan diafragma yang optimal:
- Baringkan tubuh secara telentang dan letakkan satu tangan di perut serta tangan lainnya di dada.
- Bernapaslah secara perlahan melalui hidung hingga perut bergerak ke atas. Pastikan tangan yang berada di dada tidak bergerak.
- Kencangkan otot perut dan biarkan otot tersebut turun ke bawah saat mengeluarkan napas melalui bibir yang mengerucut.
Latihan pernapasan diafragma ini dilakukan setidaknya 5–10 menit, sebanyak 3–4 kali dalam sehari. Awalnya, bernapas dengan cara ini akan terasa melelahkan. Namun, dengan berlatih dan melakukannya secara rutin, Anda pun akan terbiasa dan lebih mudah bernapas dengan diafragma.
Terlepas dari perannya yang begitu besar dalam pernapasan, diafragma juga bisa mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang dapat pada diafragma adalah hernia hiatus, hernia diafragma bawaan, dan lumpuh diafragma. Kelainan diafragma yang terdeteksi secara dini, dapat ditangani sebelum menimbulkan komplikasi.
Nah, agar fungsi diafragma tetap optimal, Anda dapat menerapkan beberapa cara untuk menjaga kesehatannya, seperti dengan membatasi makanan yang memicu refluks asam, makan dengan porsi kecil, dan melakukan pemanasan sebelum berolahraga.
Gangguan pada diafragma dapat menganggu fungsi diafragma dan membahayakan kesehatan secara umum. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter bila Anda sulit bernapas dan mengalami nyeri dada atau gejala lain yang mengarah pada masalah di diafragma.