Hypomania adalah gangguan suasana hati yang dapat membuat seseorang menjadi lebih aktif dan bersemangat melebihi biasanya, tetapi kemudian mendadak murung seperti sedang depresi. Gejala hypomania ini paling umum disebabkan oleh gangguan bipolar.
Secara umum, hypomania dapat ditandai dengan kurang tidur, tetapi tetap merasa bersemangat dan bertenaga, serta lebih aktif dari biasanya selama sekitar 4 hari. Seseorang yang menderita gangguan bipolar, khususnya gangguan bipolar tipe 2, umumnya merasakan gejala hypomania.
Kenali Gejala-Gejala Hypomania
Penderita biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hypomania, tetapi kondisi ini disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Gejala hypomania ditandai dengan perilaku berikut ini:
1. Lebih berenergi dari biasanya
Saat mengalami hypomania, tubuh akan terasa begitu berenergi, meski malam sebelumnya kurang tidur atau tidak tidur sama sekali.
2. Banyak bicara
Gejala hypomania berikutnya adalah banyak bicara dengan ucapan yang tidak jelas. Penderita dapat bercerita mengenai satu topik ke topik lain yang sama sekali tidak berkaitan dan berbicara dengan cepat atau membuat lelucon tanpa henti.
3. Beraktivitas di luar kebiasaan
Seseorang yang mengalami hypomania biasanya melakukan kegiatan di luar kebiasaan, impulsif, dan berisiko. Contohnya, mereka dapat mengecat rumah dalam kurun waktu semalaman atau berjudi.
4. Rasa percaya diri yang tinggi
Rasa percaya diri penderita hypomania cukup tinggi, sehingga mereka tidak segan untuk menyombongkan kehebatan mereka.
5. Berbelanja dengan gegabah
Seseorang yang mengalami hypomania biasanya juga menghabiskan uang secara gegabah untuk hal yang tidak penting. Contohnya, menghabiskan uang untuk membeli mobil dengan biaya di luar kemampuannya atau menguras uang tabungan untuk bepergian
6. Hasrat seksual yang tinggi
Hypomania juga ditandai dengan peningkatan hasrat seksual, bahkan hingga melakukan hubungan seks berisiko.
Gejala lain yang bisa muncul pada penderita hypomania adalah tidak bisa diam, banyak ide, mood mudah berubah, dan nafsu makan meningkat.
Jika gejala hypomania yang dirasakan lebih berat hingga menimbulkan perubahan mood yang ekstrem atau menetap hingga lebih dari 1 minggu, kondisi tersebut disebut sebagai mania. Setelah episode gejala hypomania usai, biasanya penderita akan merasakan gejala depresi dan kelelahan.
Perubahan mood yang ekstrem seperti pada hypomania, mania, maupun depresi adalah gejala yang perlu mendapatkan pemeriksaan dari psikiater. Menurut beberapa penelitian, penderita hypomania yang disebabkan oleh gangguan bipolar memiliki risiko yang tinggi untuk bunuh diri, terutama pada kasus bipolar yang tidak tertangani.
Untuk mengatasi gejala hypomania, psikiater akan memberikan penanganan berupa psikoterapi dan pemberian obat-obatan antimania (mood stabilizer), antidepresan, atau antipsikotik.