Label nutrisi merupakan informasi mengenai nilai gizi yang terkandung di dalam suatu produk makanan atau minuman. Nah, agar asupan nutrisi tubuh tetap terjaga, baca dulu label nutrisi yang tertera pada kemasan produk.
Label nutrisi dapat digunakan sebagai panduan dalam menjalani hidup sehat. Melalui label tersebut, Anda dapat menentukan produk makanan atau minuman yang lebih sehat dan sesuai dengan kebutuhan atau kondisi tubuh.
Tak hanya itu, Anda pun dapat menghindari adanya bahan baku atau zat di dalam makanan atau minuman yang dapat memicu alergi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami label nutrisi pada setiap produk yang akan dikonsumsi.
Pentingnya Membaca Label Nutrisi pada Kemasan Produk
Jika Anda dapat memahami dan membacanya dengan baik, label nutrisi dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
Mengelola jumlah konsumsi kalori
Kebutuhan kalori per hari umumnya adalah 2.000 kkal untuk wanita dan 2.500 kkal untuk pria. Namun, jumlah ini dapat berubah berdasarkan usia, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas harian yang dilakukan.
Pada setiap label kemasan, tertulis angka energi total dalam satuan kkal per takaran saji. Angka ini dapat menjadi patokan berapa jumlah kalori yang Anda dapatkan jika mengonsumsi satu kemasan produk tersebut.
Dengan demikian, Anda pun akan lebih mudah mengelola asupan kalori harian agar sesuai dengan kebutuhan.
Mengatur berat badan
Menghitung kalori sangatlah penting untuk mengatur berat badan. Jika ingin menaikkan berat badan, asupan kalori harus lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar selama beraktivitas.
Sebaliknya, jika ingin menurunkan berat badan, asupan kalori harus lebih kecil daripada jumlah kalori yang dibakar.
Dengan membaca label nutrisi, Anda akan mengetahui produk makanan atau minuman mana saja yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Untuk menjalani hidup sehat, tentunya Anda harus memenuhi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan. Nah, membaca label nutrisi akan sangat bermanfaat, karena Anda dapat membandingkan jenis dan nilai nutrisi dalam dua produk yang serupa.
Contohnya, jika Anda ingin membeli produk keripik kentang, bacalah label nutrisi dan bandingkan kandungan lemak jenuh pada beberapa produk yang berbeda. Setelah itu, pilihlah produk dengan lemak jenuh paling rendah agar lebih sehat.
Beberapa Kandungan Nutrisi yang Perlu Dibatasi
Label nutrisi dapat membantu Anda menentukan kandungan mana yang sebaiknya dibatasi atau ditingkatkan konsumsinya. Ada beberapa nutrisi yang sebaiknya Anda pilih dengan kadar lebih tinggi, di antaranya:
- Lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fat)
- Lemak tidak jenuh tunggal (monosaturated fat)
- Kalsium (Ca)
- Serat
- Vitamin
- Zat besi
- Protein
Namun, ada pula beberapa kandungan nutrisi yang harus Anda batasi konsumsinya, antara lain:
Karbohidrat atau gula
Kadar karbohidrat dalam suatu produk dapat dikatakan tinggi bila mengandung lebih dari 22,5 gram karbohidrat atau gula per 100 gram takaran saji.
Sementara itu, kadar karbohidrat tergolong rendah bila hanya mengandung 5 gram karbohidrat atau gula per 100 gram takaran saji.
Total lemak
Total lemak dalam satu kemasan produk makanan tergolong tinggi jika melebihi 17,5 gram per 100 gram takaran saji dan terbilang rendah bila kurang dari 3 gram per 100 gram takaran saji.
Lemak jenuh (saturated fat)
Kandungan lemak jenuh di dalam suatu produk tergolong tinggi jika jumlahnya melebihi 5 gram per 100 gram takaran saji dan tergolong
rendah jika kurang dari 1,5 gram per 100 gram takaran saji.
Garam (sodium atau natrium)
Garam umumnya tertera dengan istilah sodium atau natrium pada kemasan. Kandungan garam dapat dikatakan tinggi bila suatu produk mengandung lebih dari 1,5 gram garam per 100 gram takaran saji dan tergolong rendah jika hanya mengandung 1,5 gram garam atau kurang per 100 gram takaran saji.
Panduan Asupan Nutrisi bagi Penderita Kondisi Tertentu
Jika Anda atau anggota keluarga menderita penyakit tertentu, seperti tekanan darah dan kolesterol tinggi yang membutuhkan diet khusus, membaca label produk kemasan akan memudahkan Anda untuk menentukan pilihan makanan atau minuman yang baik bagi tubuh.
Berikut ini adalah panduan asupan nutrisi bagi Anda yang memiliki kondisi atau menderita penyakit tertentu:
1. Diabetes
Penderita diabetes perlu membatasi produk dengan kadar gula dan karbohidrat yang tinggi. Hal ini penting dilakukan guna mencegah peningkatan kadar gula darah yang semakin sulit dikontrol oleh penderitanya.
2. Penyakit jantung dan kolesterol tinggi
Orang yang menderita kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung, disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans. Hindari pula asupan garam berlebih.
3. Tekanan darah tinggi
Orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi perlu membatasi konsumsi garam atau produk yang banyak mengandung garam, baik sodium maupun natrium. Penderita hipertensi bisa mencoba diet DASH untuk mengurangi asupan garam dan menjaga tekanan darahnya tetap stabil.
4. Osteoporosis
Penderita osteoporosis perlu memperbanyak konsumsi makanan atau minuman tinggi kalsium. Selain itu, untuk memperkuat tulang, penderita osteoporosis juga disarankan untuk mencukupi asupan vitamin D.
5. Penyakit autoimun atau kekebalan tubuh
Penderita penyakit autoimun perlu memperbanyak konsumsi produk yang mengandung mineral dan vitamin, seperti zat besi, vitamin A, dan vitamin C.
Selain label nutrisi, jangan lupa juga untuk tetap memperhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Jangan sampai Anda membeli atau mengonsumsi produk yang sudah melewati masa berlaku, karena dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
Jika memiliki pertanyaan seputar cara membaca label nutrisi atau masih bingung dalam menentukan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.