Ada sekitar 8 persen bayi menderita alergi susu sapi. Salah satu jenis alergi makanan ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap kandungan protein yang terdapat pada susu sapi. Lalu, apa saja gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya?
Kondisi medis, gaya hidup, atau minimnya jumlah ASI terkadang membuat ibu tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya, hingga akhirnya pilihan jatuh pada susu formula. Namun bila anak alergi terhadap susu sapi, ia tidak akan bisa mengonsumsi susu formula biasa. Berikut ini adalah beberapa gejala dan tanda anak mengalami alergi susu sapi.
Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak
Untuk mengetahui apakah Si Kecil menderita alergi susu sapi, coba cek kondisinya seusai minum susu. Jika setelah mengonsumsi susu sapi wajahnya terlihat memerah, muncul ruam, perutnya membuncit, muntah, diare, mata berair, hidung tersumbat, mengi, atau sesak napas, Anda patut curiga bahwa Si Kecil menderita alergi susu sapi. Namun perlu diingat, gejala dan tanda alergi tidak selalu timbul segera setelah minum susu sapi. Gejala bisa saja muncul beberapa waktu kemudian.
Secepatnya periksakan Si Kecil ke dokter anak jika ia mengalami gejala tersebut, guna memastikan apakah ia menderita alergi. Dokter akan melakukan tes alergi, baik melalui pemeriksaan darah ataupun kulit, untuk mengetahui zat apa yang memicu reaksi alergi pada Si Kecil.
Apabila hasil tes menunjukkan bahwa ia menderita alergi terhadap susu sapi, tidak perlu panik. Anda hanya perlu menghindari pemberian susu sapi ataupun produk olahannya, seperti keju atau mentega, kepada Si Kecil. Bagi ibu yang menyusui, menghindari konsumsi makanan yang mengandung susu sapi dan produk olahannya juga perlu dilakukan, karena apa yang dikonsumsi oleh ibu dapat memengaruhi kandungan ASI yang dikonsumsi oleh anak.
Memilih Susu untuk Anak Penderita Alergi Susu Sapi
Banyak orang tua merasa khawatir begitu mengetahui anaknya menderita alergi susu sapi. Rasa khawatir ini muncul karena orang tua merasa takut kebutuhan nutrisi anak untuk menunjang tumbuh kembangnya tidak terpenuhi dengan baik.
Tapi sebenarnya Anda tidak perlu khawatir berlebihan, karena ada berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang menderita alergi susu sapi. Salah satunya adalah dengan memberikan susu formula hipoalergenik. Susu formula hipoalergenik aman untuk dikonsumsi oleh anak yang menderita alergi susu sapi, karena protein pada susu telah dipecah menjadi partikel yang lebih kecil sehingga tidak memicu reaksi alergi.
Saat ini, juga sudah terdapat susu hipoalergenik yang tidak berasal dari susu sapi, tetapi langsung mengandung asam amino. Susu formula asam amino ini lebih aman untuk dikonsumsi penderita alergi susu sapi, sekaligus juga tetap mampu memberikan asupan energi serta nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan baik.
Apabila tidak ada kendala untuk menyusui, risiko terjadinya reaksi alergi susu sapi pada anak sebenarnya dapat diminimalkan dengan pemberian ASI eksklusif, yang kemudian dapat diteruskan hingga anak berusia 2 tahun. Meski begitu, ibu tetap perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsinya agar zat pemicu alergi tidak terserap ke dalam ASI dan dikonsumsi oleh anak.