Lemah syahwat atau impotensi merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan posisi ereksi saat berhubungan seksual. Kondisi ini bisa dialami oleh pria seiring pertambahan usia. Namun, selain faktor usia, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain.
Lemah syahwat lebih sering terjadi pada lansia. Umumnya kondisi ini dialami oleh pria yang telah berusia 60 tahun ke atas. Meski begitu, pria di usia produktif pun bisa saja mengalaminya.
Pria disebut mengalami impotensi bila sulit untuk ereksi setiap kali hendak berhubungan seksual dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih. Jika pria hanya sesekali mengalami kesulitan ereksi atau mempertahankan ereksi, belum tentu ia mengalami lemah syahwat.
Gejala Lemah Syahwat
Berikut adalah beberapa gejala lemah syahwat:
- Sulit mencapai ereksi meski sudah mendapat cukup rangsangan
- Kadang disertai penurunan hasrat seksualSulit mempertahankan ereksi sehingga tidak bisa ejakulasi atau orgasme
Lemah syahwat dapat menyebabkan penderitanya merasa malu, putus asa, bahkan depresi. Selain itu, impotensi juga dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi kurang harmonis dan menyebabkan infertilitas pada pria.
Beragam Penyebab Lemah Syahwat
Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya lemah syahwat:
1. Gaya hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurang tidur atau sering begadang, dan menggunakan dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Hal ini dapat menyebabkan pria sulit ereksi dan mempertahankan ereksinya.
Selain itu, pria dengan berat badan berlebih dan kurang olahraga juga lebih rentan mengalami lemah syahwat.
2. Gangguan psikologis
Selain faktor fisik, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh gangguan psikologis atau stres berat yang berkepanjangan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi, gangguan cemas, PTSD, baru saja bercerai atau ditinggalkan oleh pasangan, atau memiliki kekhawatiran berlebih terhadap performa seksualnya, memiliki risiko tinggi untuk mengalami lemah syahwat.
3. Gangguan hormon
Dorongan atau hasrat seks pria diatur oleh hormon seks yang disebut testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, maka pria akan memiliki kesulitan dalam mencapai kepuasan seksual dan rentan terkena lemah syahwat.
Selain itu, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain akibat gangguan hormon, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan hipogonadisme. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan saraf serta berkurangnya sirkulasi darah pada penis, sehingga menyebabkan impotensi.
4. Penyakit kardiovaskular
Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya dalam memompa darah dapat memicu lemah syahwat. Kurangnya aliran darah ke penis ini dapat menyebabkan pria tidak mencapai ereksi.
Penyakit kardiovaskular lain, seperti stroke dan aterosklerosis, juga dapat menyebabkan kesulitan ereksi. Pria yang menderita hipertensi, gula darah tinggi, dan kolesterol berlebihan merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami lemah syahwat.
5. Efek samping obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping yang memengaruhi aliran darah pada penis, sehingga menyebabkan lemah syahwat. Obat-obatan yang dimaksud adalah obat antihipertensi, antidepresan, antipsikotik, obat untuk penyakit jantung, obat penenang, dan kemoterapi untuk mengobati kanker.
6. Operasi prostat atau kandung kemih
Pria yang menjalani operasi di bagian prostat dan kandung kemih berisiko mengalami lemah syahwat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah atau saraf di sekitar penis kemungkinan dapat rusak akibat operasi tersebut.
Gejala lemah syahwat yang muncul dapat bersifat sementara atau menetap setelah operasi. Jika kondisi ini terjadi, mungkin diperlukan perawatan atau pengobatan untuk membantu mengembalikan fungsi ereksi.
7. Gangguan pada penis
Beberapa kondisi atau kelainan pada penis, seperti penyakit Peyronie, cedera pada penis, dan epispadia, dapat menyebabkan lemah syahwat. Hal ini terjadi karena penyakit tersebut dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, saraf, serta bentuk penis, sehingga penis menjadi sulit ereksi.
Cara Mengatasi Lemah Syahwat
Jika terjadi sesekali, misalnya ketika Anda sedang kelelahan atau stres, gangguan ereksi mungkin bukanlah hal yang berbahaya. Namun, jika terjadi setiap kali hendak berhubungan seksual, kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter andrologi.
Setelah melakukan pemeriksaan dan memastikan diagnosis serta penyebab lemah syahwat, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.
Berikut ini adalah beberapa penanganan lemah syahwat yang dapat dilakukan oleh dokter:
1. Penggunaan obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat-obatan, seperti sildenafil atau vardenafil, untuk mengatasi penyakit yang menjadi penyebab lemah syahwat. Setelah penyakit tersebut teratasi, biasanya keluhan sulit ereksi ini juga akan hilang.
Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat-obatan yang dapat memaksimalkan ereksi, seperti sildenafil dan tadalafil. Namun, perlu diingat, obat-obatan tersebut harus digunakan sesuai resep dan anjuran dokter guna mencegah efek samping.
2. Terapi hormon testosteron
Selain obat, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormon testosteron untuk meningkatkan libido atau mengatasi lemah syahwat pada pria yang mengalami kekurangan hormon testosteron.
3. Psikoterapi
Kasus lemah syahwat yang disebabkan gangguan psikologis dapat diatasi dengan melakukan konseling ke psikolog atau psikiater. Setelah diketahui penyebabnya, psikolog atau psikiater dapat melakukan psikoterapi untuk mengatasi lemah syahwat yang dialami pasien.
4. Pompa penis
Ini adalah alat untuk membantu penis ereksi dengan cara mengalirkan darah ke penis. Pompa penis terdiri dari tabung plastik yang ditempatkan di penis, pompa untuk menyedot udara dari tabung plastik, dan cincin elastis yang ditempatkan di pangkal penis untuk mempertahankan ereksi.
Selain dengan cara-cara di atas, untuk mencegah dan membantu mengatasi lemah syahwat, Anda perlu melakukan hal-hal berikut:
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Mencukupi waktu istirahat
- Menghindari stres
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Tidak merokok
- Tidak menggunakan obat-obatan di luar anjuran dokter, termasuk narkoba
Jika Anda menderita lemah syahwat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan saran penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.