Pilek saat hamil merupakan salah satu masalah yang sering kali terjadi. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini tetap dapat mengganggu aktivitas sebagian ibu hamil. Oleh sebab itu, penting untuk memahami penyebab pilek saat hamil dan cara mengatasinya.
Pilek dapat terjadi 2–3 kali setahun pada orang dewasa dan biasanya kondisi ini akan cepat membaik dalam waktu beberapa hari hingga seminggu. Namun, pada ibu hamil, pilek dapat terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama.
Penyebab Ibu Hamil Rentan Terkena Pilek
Kehamilan adalah suatu kondisi yang dapat menguras energi tubuh. Selain itu, tingkat kekebalan tubuh juga secara alami akan menurun ketika hamil. Mekanisme ini dilakukan tubuh untuk melindungi janin agar tidak diserang oleh sistem imun karena ‘disangka’ benda asing.
Kedua hal tersebut membuat ibu hamil rentan terkena penyakit, terutama pilek. Itulah sebabnya Bumil perlu lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.
Cara Mengatasi Pilek Saat Hamil secara Alami
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah pilek saat hamil yang mudah dilakukan:
1. Menambah waktu istirahat
Saat pilek, Bumil perlu lebih banyak beristirahat. Hal ini diperlukan agar daya tahan tubuh Bumil mampu bekerja secara optimal, sehingga lebih cepat pulih. Selain tidur malam, Bumil juga bisa tidur siang atau sekadar duduk beristirahat di sela waktu bekerja atau beraktivitas.
2. Memperbanyak asupan cairan
Setiap hari, Bumil disarankan untuk minum sekitar 2,5–3 liter air atau setara dengan 10–12 gelas ukuran sedang. Selain air mineral, jus atau sup kaldu juga bisa menjadi alternatif sumber cairan tambahan.
3. Mengonsumsi buah dan sayuran
Bumil juga dianjurkan untuk melengkapi pola makan sehat dengan beragam buah dan sayuran. Mangga, alpukat, pisang, apel, brokoli, serta sayur-sayuran hijau bisa menjadi pilihan untuk Bumil konsumsi karena mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang bisa mempercepat pemulihan saat pilek.
4. Membatasi kontak dengan penderita pilek
Bila tinggal serumah atau berada dekat dengan orang yang pilek, mintalah orang tersebut untuk mengenakan masker. Jika sedang berada di tempat umum atau fasilitas publik, seperti kendaraan umum, Bumil dianjurkan untuk menggunakan masker agar tidak tertular kuman penyakit yang ada udara.
Selain itu, Bumil juga disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, terutama setelah kontak dengan orang yang menderita pilek, serta mandi setelah seharian beraktivitas di luar rumah.
5. Berolahraga dengan rutin
Hamil bukanlah alasan untuk tidak berolahraga. Kebiasaan ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil antara lain berjalan kaki, senam, dan yoga.
6. Mengonsumsi teh hangat dengan madu dan lemon
Selain membuat tubuh terasa lebih nyaman, cara ini juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan yang kerap menyertai pilek. Sebagai alternatif, berkumur dengan air hangat yang dicampur garam juga dapat memberi efek serupa.
Meski ada obat pilek yang aman untuk ibu hamil, Bumil tidak dianjurkan mengatasi pilek dengan minum obat-obatan yang dijual bebas tanpa anjuran dokter, seperti dekongestan, aspirin, dan ibuprofen. Pasalnya, jenis obat-obatan untuk pilek tersebut berpotensi memiliki efek samping terhadap janin jika digunakan tidak tepat.
Pilek saat hamil memang umum terjadi. Namun, bila keluhan tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain, seperti sesak napas, nyeri dada, sangat kelelahan, demam tinggi, atau muntah-muntah, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi Bumil.