Ada beberapa penyebab stroke dan salah satunya adalah pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini bisa berbahaya dan mengancam nyawa bila tidak segera ditangani. Untuk menurunkan risiko terjadinya stroke, penting untuk mengetahui penyebab dan upaya pencegahannya.
Stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak terhambat akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan otak tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi, sehingga memicu terjadinya kematian sel-sel otak.
Umumnya, stroke memang lebih sering menyerang orang dewasa atau lanjut usia, tetapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak.
Penyebab Terjadinya Stroke
Secara umum, stroke dapat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Perbedaan di antara keduanya adalah stroke hemoragik terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di otak, sedangkan stroke iskemik muncul karena pembuluh darah di otak mengalami penyumbatan.
Penyempitan atau pencahnya pembuluh darah ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
1. Tekanan darah tinggi
Salah satu penyebab stroke yang paling umum terjadi adalah tingginya tekanan darah atau hipertensi. Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen pecah atau tersumbat, sehingga menyebabkan stroke.
2. Kolesterol tinggi
Kondisi kolesterol yang tinggi juga bisa menjadi penyebab stroke. Pasalnya, kolesterol bisa menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan memicu aterosklerosis. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan yang berakhir menjadi stroke.
3. Diabetes
Selain kadar kolesterol yang tinggi, diabetes juga bisa menyebabkan stroke. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat merusak dinding pembuluh darah. Pembuluh darah yang rusak bisa menimbulkan gumpalan darah dan membentuk sumbatan, sehingga kemungkinan terjadinya stroke pun meningkat.
4. Aneurisma otak
Aneurisma otak merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke jenis hemoragik. Dinding pembuluh darah yang mengalami aneurisma akan menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah pecah. Kondisi inilah yang dapat berujung pada terjadinya stroke.
5. Aritmia
Penyebab stroke selanjutnya adalah aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia menyebabkan aliran darah yang masuk dan keluar jantung tidak teratur. Hal inilah yang membuat darah rentan menggumpal dan membentuk sumbatan di pembuluh darah.
Apabila gumpalan ini terbawa dalam aliran darah ke otak, penyumbatan di pembuluh darah otak pun bisa timbul dan memicu stroke.
Selain faktor-faktor di atas, stroke juga bisa terjadi sebagai akibat kebiasaan atau kondisi medis tertentu, seperti kebiasaan merokok, obesitas, cedera kepala berat, penyakit jantung, dan penyakit arteri perifer.
Gejala dan Cara Pencegahan Stroke
Konsep utama dalam pengobatan stroke adalah memberikan penanganan yang tepat dan sesegera mungkin sejak serangan stroke terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal stroke. Kementerian Kesehatan RI memperkenalkan gejala awal stroke pada masyarakat dengan slogan “SEGERA KE RS” yang memiliki arti:
- Senyum tidak simetris
- Gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah
- BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara
- Kesemutan separuh tubuh
- Rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan
Selain mengenali gejalanya, Anda juga harus memahami cara pencegahan stroke yang dikenal dengan istilah “CERDIK”. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Cek kesehatan secara rutin
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat yang cukup
- Kelola stres
Itulah beberapa faktor penyebab stroke beserta cara mengenali gejala dan langkah pencegahannya. Jika Anda memiliki faktor risiko mengalami penyakit ini, periksakan diri ke dokter secara rutin untuk meminimalkan risiko terjadinya stroke.