Otot jantung punya peranan penting dalam proses sirkulasi darah di dalam tubuh. Organ ini pun mungkin untuk mengalami gangguan karena beberapa kondisi sehingga berpengaruh terhadap kinerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung merupakan penyusun dinding jantung yang berfungsi memompa darah, baik menuju jantung maupun sebaliknya, sehingga terjadi sirkulasi darah. Sel-sel otot ini saling bersinergi dengan jaringan saraf jantung dalam mendukung proses kontraksi organ jantung secara teratur.
Tidak seperti otot rangka yang dapat dikendalikan secara sadar, otot jantung akan terus bekerja secara otomatis.
Jenis-Jenis Penyakit Otot Jantung
Karena fungsinya begitu penting dalam menjalankan kerja jantung, wajar bila gangguan pada otot jantung akan berdampak buruk terhadap sirkulasi darah dalam tubuh.
Salah satu jenis kelainan pada otot jantung adalah kardiomiopati. Kardiomiopati adalah kondisi ketika kekuatan otot jantung mengalami penurunan, sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh secara optimal.
Kardiomiopati dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati dilatasi merupakan jenis gangguan otot jantung yang paling sering terjadi. Kondisi ini muncul ketika otot jantung membesar dan meregang, sehingga serat otot menjadi lebih tipis dan tidak dapat berkontraksi dengan baik.
Kardiomiopati dilatasi dapat diturunkan secara genetik atau disebabkan oleh kondisi berikut:
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Gangguan katup jantung
- Serangan jantung
- Infeksi, seperti hepatitis dan HIV
- Konsumsi alkohol dan kokain dalam jangka panjang
2. Kardiomiopati hipertropik
Kardiomiopati hipertropik terjadi akibat menebalnya otot jantung secara abnormal, khususnya pada ventrikel (bilik) kiri jantung. Penebalan ini membuat otot jantung tidak dapat memompa darah secara normal.
Kardiomiopati hipertropik merupakan penyakit genetik yang biasanya diturunkan di dalam keluarga. Penyakit ini dapat berkembang pada usia berapa pun dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
3. Kardiomiopati restriktif
Kardiomiopati restriktif lebih sering terjadi pada lansia. Penyakit ini timbul akibat otot jantung yang kaku sehingga tidak dapat mengembang dengan baik. Hal ini membuat aliran darah menuju jantung menjadi berkurang atau bahkan terhenti.
Tidak ada yang tahu pasti penyebab terjadinya kardiomiopati restriktif. Namun, kondisi ini dapat menjadi bagian dari penyakit lain yang memengaruhi organ jantung, misalnya hemokromatosis (penumpukan zat besi di dalam tubuh) dan penyakit jaringan ikat.
4. Aritmogenik displasia ventrikel kanan (arrhythmogenic right ventricular dysplasia)
Gangguan otot jantung ini sangat jarang terjadi dan dapat timbul akibat adanya pergantian otot bilik kanan jantung dengan jaringan parut. Pergantian ini menyebabkan dinding ruang jantung menipis dan merenggang. Akibatnya, irama jantung menjadi tidak beraturan dan tidak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan optimal.
Hingga saat ini tidak ada yang tahu pasti penyebab munculnya kardiomiopati. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko kardiomiopati, antara lain:
- Kelainan genetik
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
- Obesitas
- Kekurangan vitamin dan mineral
- Komplikasi kehamilan
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Efek samping pengobatan, seperti kemoterapi
- Penyalahgunaan narkoba
Menjaga Kesehatan Otot Jantung
Dalam beberapa kasus, penyakit kardiomiopati tidak dapat dicegah, terlebih jika muncul akibat kelainan genetik. Akan tetapi, Anda masih bisa mengurangi kemungkinan munculnya gejala kardiomiopati dan jenis penyakit jantung lainnya dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Membatasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol
- Berolahraga secara teratur
- Mengelola stres dengan baik
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Menjaga berat badan ideal. Jika memiliki riwayat obesitas, disarankan untuk mengatur pola makan dan menurunkan berat badan
- Menerapkan pola makan sehat secara teratur dengan mengurangi makanan yang terlalu manis, tinggi garam, dan tinggi kolesterol
- Beristirahat yang cukup
- Memeriksakan diri ke dokter secara rutin, terlebih jika memiliki riwayat penyakit yang bisa menjadi pemicu munculnya kardiomiopati, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
Itulah peran otot jantung beserta penyakit yang mungkin untuk terjadi. Jika pola hidup sehat telah dijalani, tetapi Anda mengalami sesak napas, rasa lelah yang berlebihan, nyeri dada, detak jantung yang cepat, dan pembengkakan pada kaki dan tubuh, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.