Nefrostomi adalah prosedur yang dilakukan untuk mengalirkan urine langsung dari ginjal melalui kateter. Tindakan ini dilakukan bila terdapat sumbatan pada ureter, yang semestinya berfungsi mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
Nefrostomi umumnya dilakukan ketika terjadi sumbatan urine akibat infeksi saluran kemih, batu ginjal, tumor, atau kelainan anatomis, cedera fisik, peradangan, dan kanker yang menyebabkan kerusakan atau kebocoran pada ureter. Selain itu, nefrostomi juga bisa dipergunakan sebagai jalur untuk membantu prosedur medis lainnya, baik untuk tujuan diagnosis maupun terapi.
Langkah Pengerjaan Prosedur Nefrostomi
Sebelum menjalani prosedur nefrostomi, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kondisi kesehatan Anda. Dokter akan menanyakan riwayat pengobatan yang sedang Anda jalani, sebab ada beberapa jenis pengobatan yang perlu dihentikan sebelum menjalani nefrostomi. Dokter biasanya juga akan menyarankan Anda untuk berpuasa selama 4–6 jam sebelum tindakan dilakukan.
Setelah Anda memenuhi persyaratan dan siap untuk menjalani nefrostomi, dokter akan menyuntikkan cairan anestesi atau obat bius guna menghilangkan rasa nyeri. Prosedur nefrostomi bisa hanya membutuhkan waktu 20 menit, namun bisa pula lebih dari 90 menit. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatan Anda.
Prosedur nefrostomi dilakukan dengan memasukkan kateter melalui kulit dan menuju ke ginjal. Dokter akan memanfaatkan bantuan USG atau CT scan agar kateter dapat diletakkan pada posisi yang tepat. Setelah terpasang, kateter akan dihubungkan dengan kantong urine.
Saluran yang dibuat pada prosedur ini bisa dipertahankan untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik Anda. Ada yang hanya beberapa hari, ada pula yang dapat dipertahankan hingga hitungan bulan.
Perawatan Setelah Prosedur Nefrostomi
Setelah prosedur nefrostomi sudah dilakukan, dokter akan menjelaskan bagaimana cara untuk merawat selang nefrostomi. Ini penting untuk dilakukan karena perawatan yang tepat dibutuhkan untuk menjaga kualitas dan fungsi nefrostomi.
Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memeriksa kondisi selang dan kantong nefrostomi adalah:
- Memastikan perban dalam kondisi yang kering, bersih dan berada pada posisi yang semestinya.
- Memperhatikan kondisi kulit di sekitar area masuknya selang nefrostomi, apakah terdapat ruam kulit atau kemerahan.
- Memperhatikan urine dalam kantong. Anda harus memeriksa warnanya dan mengosongkannya jika sudah penuh.
- Memastikan selang tidak terlipat atau terpuntir dan menghambat aliran urine.
Beberapa langkah berikut ini adalah petunjuk umum untuk merawat selang dan kantong drainase urine yang aman:
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan sekali pakai sebelum merawat nefrostomi.
- Ganti perban dan pelekat kateter pada kulit setiap 7 hari sekali. Bersihkan kulit di sekitar kateter menggunakan kasa, air, dan sabun.
- Jika kantong drainase sudah penuh, kosongkan, dan ganti dengan kantong yang bersih.
- Usap ujung penghubung kantong drainase dengan alkohol atau povidone iodine sebelum Anda menyambung kembali kantung drainase ke selang
- Pastikan posisi selang kateter tetap terhubung ke kantong drainase dan menempel ke badan sehingga tidak mudah berubah posisi.
- Gunakan kantong drainase yang lebih besar di malam hari dan saat tidur siang, sehingga mampu menampung urine lebih banyak.
Prosedur nefrostomi aman untuk dilakukan. Malahan pada beberapa kasus, prosedur ini sangat dibutuhkan untuk menghindari perburukan kondisi kesehatan. Meski begitu, risiko terjadinya komplikasi akibat nefrostomi tetaplah ada.
Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami nyeri punggung yang tidak kunjung hilang atau semakin parah, darah dalam urine, demam, muntah, urine berbau tidak sedap, atau nyeri pada kulit sekitar selang kateter setelah prosedur nefrostomi dilakukan.