Suhu tubuh adalah ukuran dari kemampuan tubuh dalam menghasilkan dan menyingkirkan hawa panas. Suhu tubuh bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, misalnya suhu lingkungan. Tinggi atau rendahnya suhu tubuh seseorang juga bisa mencerminkan kondisi kesehatannya.

Suhu tubuh normal seseorang bisa berubah-ubah tergantung aktivitas yang dilakukan dan kondisi tubuhnya. Meski begitu, suhu tubuh normal umumnya berada di antara 36,5–37,2oC.

Memahami Suhu Tubuh dan Cara Mengukurnya - Alodokter

Selain karena aktivitas fisik, perubahan suhu tubuh normal juga bisa terjadi karena beberapa hal lain, seperti saat wanita sedang memasuki masa subur (ovulasi) atau saat menstruasi.

Berbahayakah Suhu Tubuh Rendah atau Tinggi?

Suhu tubuh yang berada di atas atau di bawah batas normal tentu perlu diperhatikan, karena hal ini bisa saja menjadi tanda seseorang menderita penyakit tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:

Suhu tubuh terlalu rendah

Suhu tubuh yang terlalu rendah disebut hipotermia. Kondisi ini berbahaya karena dapat mengganggu kelancaran aliran darah, pernapasan, dan kinerja organ vital tubuh seperti otak dan jantung. Hipotermia yang tidak segera ditangani bahkan bisa menyebabkan kematian.

Seseorang dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuhnya berada di bawah 35oC. Salah satu hal yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini adalah paparan suhu atau cuaca yang dingin.

Pada orang dewasa, hipotermia dapat menimbulkan gejala berupa menggigil, bicara tidak jelas, napas sesak dan pelan, serta pusing. Seiring waktu, penderitanya bisa hilang kesadaran atau koma. Pada bayi, hipotermia bisa menimbulkan gejala lemas, rewel, kulit terasa dingin, pucat, dan kurang mau menyusu.

Untuk meningkatkan suhu tubuh saat kedinginan karena hipotermia, kenakan pakaian yang lebih tebal dan hangat serta usahakan tubuh agar selalu kering. Jika memungkinkan, jauhi tempat dingin dan cari sumber panas, misalnya perapian.

Jika ada orang di sekitar ada yang mengalami penurunan suhu tubuh ekstrem atau hipotermia, segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Suhu tubuh tinggi

Kebalikan dari hipotermia, hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh lebih dari 40oC. Hipertermia terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu, sehingga suhu tubuh terus meningkat. Jika suhu tubuh melebihi angka 41,1oC, kondisi ini disebut hiperpireksia.

Hipertermia berbeda dengan demam. Demam adalah peningkatan suhu yang sepenuhnya terkendali oleh sistem pengaturan suhu tubuh, sedangkan hipertermia adalah meningkatnya suhu tubuh di luar kendali sistem tersebut.

Demam bisa disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi bakteri dan virus. Sementara itu, hipertermia umumnya disebabkan oleh sengatan panas (heatstroke), yaitu kondisi ketika seseorang tidak dapat mendinginkan tubuhnya secara efektif saat berada di lingkungan yang panas.

Suhu tubuh yang tinggi dan berkelanjutan bisa menyebabkan dehidrasi parah dan kerusakan permanen pada organ tubuh, seperti otak. Oleh karena itu, kondisi ini memerlukan penanganan medis secepatnya.

Orang dewasa dengan suhu tubuh 39,4oC  disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Orang tua yang anaknya memiliki suhu tubuh mencapai 38oC juga dianjurkan untuk membawanya ke dokter.

Cara Mengukur Suhu Tubuh

Suhu tubuh tidak bisa diketahui hanya dengan meraba. Anda perlu menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh secara akurat. Ada beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk menilai suhu tubuh, antara lain:

1. Termometer telinga

Sesuai namanya, termometer berbentuk kerucut kecil ini digunakan di telinga. Suhu tubuh umumnya bisa terlihat di layar digital hanya dalam hitungan detik.

2. Termometer raksa

Jenis termometer konvensional yang terbuat dari kaca dan air raksa. Termometer ini paling murah dan mudah ditemukan, tetapi tidak aman digunakan karena bisa pecah dan mengeluarkan air raksa yang beracun.

3. Termometer elektronik

Termometer elektronik atau termometer digital terbuat dari plastik dan ujungnya menyerupai pensil. Selain dapat digunakan di berbagai area tubuh, seperti ketiak, mulut, atau rektum (anus), jenis termometer ini juga mudah digunakan dan dibaca.

4. Termometer dahi

Termometer dahi menggunakan suhu kulit untuk menentukan suhu tubuh. Termometer ini memiliki bentuk yang tipis dan penggunaannya hanya dengan ditempel di dahi.

5. Termometer arteri temporal

Termometer ini hampir serupa dengan termometer dahi yang digunakan di bagian dahi untuk mengukur suhu tubuh.

6. Termometer sekali pakai

Jenis termometer ini hanya bisa digunakan sekali di mulut atau rektum. Termometer sekali pakai juga dapat dipakai untuk mengukur suhu bayi secara terus-menerus selama 48 jam. Termometer ini aman, tetapi tidak seakurat termometer elektronik dan telinga.

7. Termometer dot

Sesuai namanya, termometer ini berbentuk seperti dot bayi dan digunakan dengan cara diletakkan di mulut bayi. Termometer dot terbilang kurang efektif dan efisien, karena butuh waktu lama hingga hasilnya muncul dan tidak seakurat jenis termometer lain.

Penyebab Tidak Akuratnya Termometer

Terkadang hasil pengukuran suhu tubuh oleh termometer bisa tidak akurat karena beberapa hal, seperti:

  • Termometer tidak digunakan di bagian tubuh yang tepat.
  • Baterai termometer lemah atau mati.
  • Termometer terlalu cepat diangkat dari tubuh.
  • Cara menggunakan termometer salah atau tidak sesuai petunjuk penggunaannya.
  • Mulut terbuka saat pengukuran suhu tubuh secara oral (melalui mulut).
  • Penilaian suhu tubuh dilakukan setelah olahraga berat atau mandi air panas.

Suhu tubuh merupakan salah satu pemeriksaan fungsi vital, selain tekanan darah dan denyut nadi. Oleh karena itu, sediakan selalu termometer di rumah sebagai langkah awal untuk menilai kondisi tubuh, terutama ketika Anda merasa kurang enak badan atau meriang.

Bila suhu tubuh tidak normal, baik terlalu rendah atau tinggi, dan mengalami gejala tertentu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.