Tanpa penanganan yang tepat, tekanan batin dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas. Oleh sebab itu, jangan sepelekan hal ini. Kenali lebih jauh tentang tekanan batin dan cara mengatasinya.
Tekanan batin dapat disebabkan oleh berbagai hal yang membuat Anda gugup, marah, dan frustasi berat, misalnya setelah perceraian, meninggalnya keluarga atau teman dekat, mendapat pemutusan hubungan kerja, atau sering mengalami perundungan.
Tekanan batin masih tergolong normal jika berlangsung selama kurang dari 2 minggu. Namun, bila Anda mengalami tekanan batin lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera temui dokter karena hal tersebut bisa saja menandakan bahwa Anda menderita depresi.
Gejala yang Menyertai Tekanan Batin
Gejala yang dirasakan setiap orang saat mengalami tekanan batin bisa berbeda-beda. Namun, penderita tekanan batin umumnya akan mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Cemas, khawatir, atau gugup berlebihan
- Perhatian mudah teralihkan atau sulit berkonsentrasi
- Mudah marah dan frustasi
- Menghindar atau tidak mau bertemu orang lain
- Sering absen dari pekerjaan atau sekolah
- Tidak merawat diri dengan baik, misalnya menjadi jarang mandi atau berganti pakaian
- Jarang atau tidak mau keluar rumah
- Hasrat seks atau libido berkurang
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami tekanan batin juga merasakan gejala berupa sakit kepala, tubuh terasa tidak berenergi, nyeri dada, dan gangguan tidur.
Cara Mengatasi Tekanan Batin
Dalam menangani tekanan batin, Anda perlu mencari tahu terlebih dulu hal apa yang membuat munculnya kondisi tersebut. Saat Anda sudah mengetahui pemicunya, jauhkan diri dari hal tersebut.
Selain menghindari pemicunya, Anda juga bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
1. Cobalah aktivitas yang menenangkan
Saat merasa terpuruk karena tekanan batin, coba tetap lakukan aktivitas yang dapat menenangkan bagi Anda. Aktivitas ini bisa beragam, mulai dari membaca buku, menonton film, melakukan yoga, meditasi, atau relaksasi, hingga mengambil cuti selama beberapa hari untuk berlibur.
2. Rutinlah berolahraga
Olahraga memang selalu memberikan manfaat, terutama dalam mengatasi tekanan batin. Jenis olahraganya pun bisa apa saja, misalnya berenang atau berjalan kaki. Dengan rutin berolahraga selama 30 menit setiap harinya, suasana hati Anda akan menjadi lebih baik dan stres pun dapat berkurang.
3. Konsumsi makanan bergizi seimbang
Saat mengalami tekanan batin, orang jadi kurang mau merawat diri, bahkan sampai tidak mau makan. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya asupan nutrisi. Padahal, beberapa nutrisi berperan penting untuk meringankan keluhan yang dirasakan saat mengalami tekanan batin.
Oleh karena itu, saat mengalami tekanan batin, tetaplah mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Asupan yang penting dipenuhi untuk membantu meringankan gejala tekanan batin adalah makanan yang mengandung omega-3, karbohidrat kompleks, protein, dan vitamin, seperti vitamin C dan vitamin D.
4. Cukupi kebutuhan istirahat
Gejala yang dirasakan saat mengalami tekanan batin bisa menjadi lebih parah jika Anda kurang beristirahat. Oleh karena itu, cukupi istirahat sebanyak 7–9 jam tiap harinya.
Untuk membantu tidur lebih nyenyak, coba hindari konsumsi kafein dan alkohol berlebihan, serta jauhkan diri dari hal yang dapat menunda Anda untuk tidur, seperti menonton televisi, bermain ponsel, atau bermain komputer.
5. Curhatlah kepada orang terdekat
Temuilah kerabat, anggota keluarga, atau sahabat yang bisa memberikan dukungan emosional. Ceritakan unek-unek atau apa pun yang mengganggu Anda akhir-akhir ini. Dengan begitu, tekanan batin yang Anda rasakan mungkin dapat berkurang.
6. Lakukan Konseling
Jika dirasakan semakin parah dan sulit diatasi, tekanan batin perlu ditangani dengan konseling dan psikoterapi. Jenis psikoterapi yang bisa dilakukan oleh psikiater atau psikolog untuk menangani tekanan batin, meliputi cognitive behavior therapy (CBT), problem-solving therapy (PST), dan interpersonal therapy (IPT).
Tekanan batin juga sebaiknya segera diperiksakan ke psikiater atau psikolog apabila disertai ide atau percobaan bunuh diri, halusinasi, serta gangguan cemas atau panik yang sulit diatasi.