USG transvaginal dilakukan untuk memeriksa organ dalam sistem reproduksi wanita, seperti rahim, saluran telur, indung telur, leher rahim, maupun vagina. Prosedur pencitraan ini menggunakan gelombang suara yang dipancarkan melalui vagina.
USG transvaginal atau disebut dengan USG endovaginal ini, biasanya direkomendasikan dokter untuk mendeteksi kondisi abnormal pada rahim atau mengecek kesehatan janin dalam kandungan.
USG transvaginal dilakukan dengan cara memasukkan alat USG yang menyerupai tongkat sepanjang 5–7 cm ke dalam vagina. Prosedur ini umumnya berlangsung selama 30–60 menit dan hasilnya bisa diketahui dengan cepat.
Alasan Dilakukan USG Transvaginal
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang memerlukan USG transvaginal sesuai rekomendasi dari dokter:
- Nyeri panggul
- Infertilitas
- Perdarahan vagina yang tidak normal
- Kehamilan ektopik
- Kista dan miom pada uterus
- Prosedur pemeriksaan lanjutan dari hasil pemeriksaan panggul yang abnormal
- Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim atau KB spiral untuk memastikan sudah diletakkan dengan benar
USG transvaginal juga bisa dilakukan saat kehamilan, umumnya pada kehamilan minggu ke-8. Prosedur ini juga dapat memberikan gambaran rahim yang lebih jelas di awal kehamilan. Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan prosedur ini pada ibu hamil dengan beberapa tujuan, seperti:
- Memastikan kehamilan
- Mengamati detak jantung janin
- Memeriksa kelainan pada plasenta
- Mencari sumber perdarahan tidak normal saat hamil
- Mendiagnosis kemungkinan keguguran
- Memeriksa kemungkinan risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur
Sejauh ini, prosedur USG transvaginal tidak memiliki risiko berbahaya karena tidak memiliki paparan radiasi, sehingga terbilang aman untuk ibu hamil dan janin.
Meski begitu, sebagian wanita dapat merasa tidak nyaman selama prosedur, khususnya ketika tongkat USG dimasukkan melalui vagina. Rasa tidak nyaman ini cukup ringan dan akan hilang setelah prosedur selesai dilakukan.
Persiapan dan Prosedur USG Transvaginal
Prosedur USG transvaginal tidak membutuhkan banyak persiapan. Namun, berdasarkan tujuan dilakukannya prosedur, dokter akan meminta Anda untuk memulai prosedur dalam keadaan saluran kemih kosong atau penuh sebagian.
Saluran kemih penuh dapat memberikan gambaran yang lebih jelas di area panggul. Jika Anda harus memulai prosedur dengan kandung kemih penuh, minumlah banyak cairan minimal satu jam sebelum prosedur dimulai.
Saat prosedur dimulai, dokter akan meminta Anda berbaring telentang dengan posisi kaki terbuka sambil menekuk lutut. Selanjutnya, dokter akan memasukkan tongkat USG (transducer) yang sudah diberi kondom dan gel pelumas ke dalam vagina.
Setelah itu, tongkat USG akan menampilkan gambar bagian dalam pinggul Anda pada layar. Selama pemeriksaan, dokter akan memutar perlahan tongkat USG agar bisa menampilkan gambar yang lebih jelas.
Hasil USG transvaginal bisa diterima dalam waktu 24 jam. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter bisa mengamati perkembangan janin dan mendiagnosis berbagai kondisi pada rahim, termasuk infeksi pada panggul, kehamilan ektopik, kista, miom, kanker, keguguran, bahkan kelainan letak plasenta seperti plasenta previa.
Setelah diagnosis dipastikan, dokter akan mendiskusikan langkah penanganan yang tepat berdasarkan hasil yang ditemukan. Prosedur USG transvaginal umumnya akan disarankan oleh dokter atas indikasi khusus. Jika perlu, Anda bisa minta penjelasan lebih lanjut dari dokter sebelum menjalani prosedur tersebut.