Retinol merupakan salah satu kandungan dalam skincare yang dianggap “dewa” karena memiliki banyak manfaat untuk kecantikan kulit. Tetapi, boleh nggak ya kalau ibu hamil memakai produk dengan kandungan ini? Untuk tahu jawabannya, baca artikel ini sampai habis, yuk!
Retinol termasuk dalam kelompok retinoid yang merupakan turunan dari vitamin A. Manfaat utama zat ini adalah untuk merangsang pengelupasan sel-sel kulit mati dan mendorong pertumbuhan sel kulit baru, sehingga kulit akan tampak awet muda, cerah, dan halus.
Selain itu, retinol juga bermanfaat dalam meningkatkan elastisitas kulit, meratakan warna kulit, membantu mengecilkan pori-pori, membantu pembentukan kolagen, dan mengurangi produksi minyak berlebih.
Keamanan Penggunaan Retinol Saat Hamil
Meski bermanfaat untuk kesehatan kulit, retinol termasuk dalam daftar skincare yang perlu dihindari oleh ibu hamil, lho. Pasalnya, bahan aktif ini bisa terserap ke dalam aliran darah dan menembus plasenta, sehingga berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya pada janin.
Salah satu kondisi yang bisa terjadi akibat penggunaan retinol selama hamil adalah sindrom retinoid janin. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko sekitar 18–28% bayi lahir catat dan 60% mengalami masalah pada neurokognitif atau gangguan fungsi mental.
Beberapa gejala dan keluhan yang bisa muncul saat mengalami sindrom retinoid janin adalah:
- Mikrotia
- Stenosis (sempit) saluran telinga
- Tidak memiliki telinga sama sekali
- Midface hypoplasia
- Bibir sumbing
- Kelumpuhan saraf-saraf wajah
- Jarak mata yang jauh (hipertelorisme)
- Kelainan jantung, seperti tetralogy of Fallot atau ventricular septal defects (VSDs)
- Penumpukan cairan di dalam otak (hidrosefalus)
- Mikrosefali
Tidak hanya itu saja, terlalu banyak terpapar vitamin A selama hamil juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
Retinoid bisa ditemukan dalam produk skincare atau kosmetik dengan nama-nama, seperti tazarotene, tretinoin, alitretinoin, retinoic acid, retinol, retinyl linoleate, retinyl palmitate, bexarotene. Jadi, jika skincare atau make-up Bumil mengandung bahan ini, sebaiknya hindari pemakaiannya, ya.
Sebagai gantinya, Bumil bisa menggunakan produk yang mengandung asam alfa-hidroksi (AHA) dengan kadar rendah jika ingin mengeksfoliasi kulit. AHA tergolong aman digunakan saat hamil dan belum ada bukti ilmah yang menunjukkan efeknya pada kesehatan janin. Namun, pastikan penggunaannya tidak berlebihan, ya.
Selain itu, skincare dengan kandungan vitamin C, vitamin E, niacinamide, ceramide, dan asam hialuronat juga boleh Bumil pakai kok selama hamil. Ingat ya, Bumil, perawatan kulit selama hamil tetap perlu dilakukan agar kulit bisa nampak cerah dan merona.
Jika Bumil masih memiliki pertanyaan tentang penggunaan retinol atau ragu dalam memilih produk skincare yang cocok dan aman dipakai selama hamil, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter.