Batuk alergi dan batuk biasa sering kali sulit dibedakan karena gejalanya yang hampir serupa. Padahal, keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda dan penanganannya pun disesuaikan dengan penyebab yang mendasari. Lantas, bagaimana membedakan batuk alergi dan batuk biasa?
Batuk merupakan cara tubuh bereaksi ketika tenggorokan atau saluran napas mengalami peradangan, baik akibat alergi maupun infeksi. Reaksi ini berfungsi untuk melindungi saluran napas dari benda asing atau kuman, seperti bakteri, virus, debu, atau bulu hewan.
Saat batuk, tubuh sedang berusaha mengeluarkan benda tersebut agar tidak masuk lebih jauh ke dalam paru-paru dan memicu kondisi lain yang lebih serius.
Cara Membedakan Batuk Alergi dengan Batuk yang Lain
Meski tampak sama, batuk alergi dan batuk biasa memiliki perbedaan, terutama dari segi penyebab dan gejala yang muncul.
Batuk alergi disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh terhadap zat pemicu alergi atau alergen, misalnya debu, jamur, serbuk sari, bulu atau kotoran hewan, asap rokok, dan polusi udara. Jenis batuk ini tidak menular dan gejalanya bisa berlangsung hingga berbulan-bulan. Beberapa gejala batuk alergi meliputi:
- Batuk kering atau berdahak bening
- Gatal di tenggorokan
- Hidung berair
- Hidung tersumbat
- Bersin terus-menerus
- Sulit bernapas
- Kelelahan
- Sakit kepala
Sementara itu, batuk biasa umumnya dipicu oleh infeksi virus sehingga dapat menular. Gejala awal batuk biasa memang mirip batuk alergi, tetapi umumnya disertai pula dengan gejala lain, seperti demam, batuk berdahak warna hijau atau kekuningan, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, dan nyeri otot.
Cara Mengatasi Batuk Alergi dan Batuk Biasa secara Alami
Pengobatan batuk alergi yang paling utama adalah menghindari paparan alergi. Setelah Anda terhindar dari faktor pemicu alergi tertentu, gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Selain menjauhi alergen, Anda juga bisa mengatasinya dengan berbagai cara mudah berikut ini:
- Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
- Konsumsi cairan hangat pereda batuk, misalnya minuman mentol, madu, teh chamomile, atau teh jahe untuk meredakan rasa gatal di tenggorokan.
- Gunakan humidifier atau uap air panas untuk melegakan saluran pernapasan dan meringankan gejala batuk alergi.
- Mandi dengan air hangat untuk mengencerkan dahak dan mengurangi batuk.
- Bilas hidung dengan larutan saline untuk membersihkan hidung dari kotoran dan meringankan gejala hidung tersumbat.
- Bersihkan lingkungan sekitar agar tehindar dari berbagai alergen, termasuk debu, jamur, dan serbuk sari.
- Gunakan bantal tambahan saat tidur agar dapat bernapas lebih mudah.
Apabila gejala batuk alergi sudah terasa sangat mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala yang muncul. Obat yang bisa digunakan antara lain, antihistamin, seperti oxomemazine untuk meredakan reaksi alergi dan dekongestan, seperti pseudoephedrine, untuk melegakan hidung tersumbat.
Untuk batuk biasa yang disebabkan oleh infeksi virus, umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Anda hanya perlu memperbanyak istirahat dan mengonsumsi obat pereda gejala.
Misalnya, jika batuk disertai demam dan nyeri otot, Anda bisa mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, pastikan Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai petunjuk penggunaan di kemasan atau resep dokter.
Bila obat tersebut akan diberikan kepada anak, sebaiknya konsultasikan lebih dulu ke dokter. Selain itu, perlu Anda ketahui pula bahwa antibiotik hanya boleh dikonsumsi apabila ada indikasi infeksi bakteri dan harus sesuai resep dari dokter.
Jika gejala batuk alergi atau batuk biasa yang Anda alami tidak membaik dengan berbagai cara pengobatan di atas atau bahkan gejalanya semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter untuk mengenali penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.