Cara memilih alat kontrasepsi yang tepat penting untuk diketahui bila Anda dan pasangan ingin menunda kehamilan. Tak hanya untuk mencegah terjadinya kehamilan, jenis alat kontrasepsi tertentu juga dapat mencegah infeksi menular seksual.
Setiap pasangan perlu memilih jenis alat kontrasepsi mana yang cocok dan aman digunakan untuk menunda kehamilan. Hal ini dikarenakan setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tingkat efektivitas setiap alat kontrasepsi agar sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.
Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Untuk mencegah kehamilan, tidak sedikit pasangan yang lebih mengandalkan penggunaan alat kontrasepsi. Berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan meliputi:
1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.
Kelebihan:
- Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%
- Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang dapat menghentikan haid
Kekurangan:
- Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
- Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
- Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi
2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.
Kelebihan:
- Harga terjangkau
- Praktis dan mudah digunakan
- Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
- Mudah diperoleh di toko atau apotek
Kekurangan:
- Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
- Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi
3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Kelebihan:
- Lebih efektif dan praktis dari pil KB
- Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan benar
Kekurangan:
- Harga relatif mahal
- Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
- Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
- Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung
4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.
Kelebihan:
- Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
- Tahan lama hingga 3 tahun
Kekurangan:
- Biaya relatif mahal
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
- Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD atau KB spiral dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
- Tidak memerlukan perawatan yang rumit
- Tahan lama
Kekurangan:
- IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar
- Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
- Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama pemakaian
- Biaya mahal
6. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.
Kelebihan:
- Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual
- Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria
Kekurangan:
- Kurang efektif daripada kondom pria
- Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
- Hanya sekali pakai
- Tingkat kegagalan mencapai 21%
7. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.
Kelebihan:
- Harga terjangkau
- Mudah digunakan
Kekurangan:
- Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan seksual
- Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
- Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
- Tingkat kegagalan mencapai 29%
8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya digunakan bersama dengan spermisida.
Kelebihan: harganya terjangkau
Kekurangan:
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
- Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
- Pemasangan harus dilakukan dokter
- Harus dilepas saat haid
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan sperma masuk ke rahim.
Kelebihan:
- Harga terjangkau
- Bisa digunakan hingga 2 kali
Kekurangan:
- Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15% bagi yang belum memiliki anak
- Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
- Harus dilepas saat haid
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
10. Koyo ortho evra
Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.
Kelebihan:
- Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil
- Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid
Kekurangan:
- Harga relatif mahal
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
- Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB
11. Cincin vagina
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina. NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.
Kelebihan:
- Hanya perlu diganti sebulan sekali
- Siklus menstruasi menjadi lebih lancar
Kekurangan:
- Harga relatif mahal
- Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
12. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen atau KB steril bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan.
Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi.
Mencegah Kehamilan dengan Cara Alami
Selain beberapa alat kontrasepsi di atas, sebagian pasangan mungkin memilih cara alami untuk mencegah kehamilan. Berikut ini adalah beberapa metode yang tergolong sebagai KB alami:
Menghitung kalender masa subur
Metode perhitungan kalender ini dilakukan dengan cara mencatat masa subur setiap bulan dan menghindari hubungan seks di masa tersebut. Wanita bisa menentukan masa subur atau ovulasinya dengan cara memeriksa suhu tubuh dan melihat perubahan cairan vagina.
Kelebihan: tidak memerlukan biaya, alat, maupun obat-obatan
Kekurangan:
- Harus membatasi hubungan seks selama beberapa hari
- Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan masa subur, sehingga peluang untuk hamil tetap ada
- Tidak cocok untuk wanita dengan siklus haid tidak teratur
Menarik penis keluar sebelum ejakulasi
Anda dan pasangan juga dapat mencegah kehamilan dengan menarik penis keluar sebelum ejakulasi saat melakukan penetrasi.
Kelebihan: sangat efektif dengan tingkat kegagalan 4%
Kekurangan:
- Sulit dilakukan bila pasangan kerap mengalami ejakulasi dini
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Bagi Anda dan pasangan yang sedang ingin menunda kehamilan, berbagai pilihan alat kontrasepsi di atas bisa dipilih sesuai kenyamanan dan kebutuhan masing-masing.
Jika masih ada pertanyaan mengenai cara memilih alat kontrasepsi atau bingung memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk Anda dan pasangan, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter.