Persiapan persalinan bayi kembar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan persalinan pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang memang perlu diketahui sebelum melahirkan bayi kembar, agar Bumil dapat melakukan persiapan lebih matang sejak jauh-jauh hari.
Salah satu persiapan yang dapat Bumil lakukan sejak awal hamil kembar adalah konsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan metode persalinan bayi kembar yang sesuai dengan kondisi Bumil.
Selain itu, Bumil juga dapat bertanya kepada dokter mengenai risiko hamil kembar, cara merawat bayi kembar, dan jenis kelamin bayi dalam kandungan.
Pilihan Metode Persalinan Bayi Kembar
Sama seperti persalinan pada umumnya, ada dua metode persalinan bayi kembar yang bisa menjadi pilihan, yaitu:
Persalinan normal
Sekitar 1 dari 3 bayi kembar dilahirkan melalui persalinan normal. Persalinan ini dapat dilakukan jika posisi kepala salah satu bayi kembar sudah berada di jalan lahir. Namun, ibu hamil kembar yang melahirkan normal umumnya membutuhkan suntik bius epidural untuk meredakan rasa sakit.
Operasi caesar
Sebagian besar proses persalinan bayi kembar dilakukan dengan operasi caesar. Hal ini karena meski kepala bayi berada di bawah dan bayi pertama dapat lahir secara normal, bayi kedua biasanya akan mengalami kesulitan untuk juga dilahirkan secara normal.
Persalinan bayi kembar dengan operasi caesar sangat dianjurkan pada beberapa kondisi berikut ini:
- Bayi kembar tiga atau lebih
- Posisi bayi sungsang
- Ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi
- Proses persalinan atau pembukaan berjalan terlalu lama
- Prolaps tali pusat, yaitu ketika tali pusat turun dan menutup jalan lahir
- Bayi kembar berbagi plasenta yang sama
Tips Mempersiapkan Diri Menghadapi Persalinan Bayi kembar
Mengandung dua bayi atau lebih memang menghabiskan lebih banyak tenaga dan Bumil pun harus lebih berhati-hati dalam segala hal. Pasalnya, hamil kembar dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti persalinan prematur, keguguran, bayi lahir cacat, masalah pada cairan ketuban atau twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).
Selain itu, ibu yang hamil bayi kembar juga berisiko mengalami anemia, preeklamsia, serta perdarahan pascapersalinan. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin merupakan hal penting yang perlu dilakukan selama hamil bayi kembar untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Bumil lakukan saat mengandung bayi kembar agar persalinan dapat berjalan lancar nantinya:
1. Olahraga secara rutin
Risiko terjadinya gangguan kesehatan pada wanita yang hamil bayi kembar akan lebih tinggi. Oleh karena itu, Bumil harus selalu menjaga stamina dan kondisi kesehatan dengan berolahraga secara rutin.
Senam Kegel, yoga, berenang, atau jalan kaki merupakan contoh olahraga yang bisa Bumil lakukan untuk menguatkan otot panggul.
2. Jalani pola makan sehat
Mengandung bayi kembar bukan berarti Bumil perlu makan 2 kali lipat lebih banyak daripada ibu hamil biasa. Pola makan ibu hamil dengan anak kembar kurang lebih sama dengan ibu yang mengandung satu janin, yaitu:
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
- Mengonsumsi karbohidrat kompleks yang juga kaya akan serat, seperti gandum utuh, buah, dan sayur, untuk mencegah konstipasi
- Memenuhi kebutuhan protein dan zat besi dari telur, ikan, kacang, dan daging merah tanpa lemak, untuk pembentukan darah
- Memenuhi kebutuhan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, yang bisa diperoleh dari susu dan produk olahannya
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
- Mengonsumsi camilan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran segar
- Menghindari makanan ringan yang tidak bergizi, seperti keripik kemasan atau permen
- Mengonsumsi asam folat setidaknya 600 mcg hingga 5 mg untuk mengurangi risiko cacat pada janin
3. Istirahat cukup
Wanita yang hamil kembar dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan menghindari aktivitas berat. Meski demikian, bukan berarti Bumil tidak boleh bergerak sama sekali. Bumil tetapi disarankan untuk melakukan aktivitas ringan, seperti yoga atau berjalan di sekitar rumah.
4. Kurangi stres
Menjalani kehamilan kembar memang lebih berat. Jadi, tak jarang Bumil mengalami stres, terlebih ketika mendekati waktu persalinan. Padahal, stres dapat berdampak buruk terhadap daya tahan tubuh, sehingga Bumil bisa lebih rentan terkena penyakit.
Selain itu, stres yang tak terkendali juga bisa memengaruhi kondisi janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Oleh karena itu, Bumil dapat melakukan terapi relaksasi, termasuk meditasi, guna mengurangi stres.
5. Persiapkan dana lebih besar
Biaya untuk merawat dan membesarkan dua anak atau lebih sekaligus, mulai dari untuk perlengkapan bayi hingga untuk pendidikan mereka di masa depan, tentunya akan lebih besar.
Untuk menekan biaya, beberapa perlengkapan, seperti pakaian, mainan, dan sepatu, bisa memakai perlengkapan milik kerabat yang sudah tidak lagi digunakan. Namun, beberapa peralatan yang membutuhkan standar keselamatan, seperti kursi makan dan kereta bayi (stroller), sebaiknya tetap dibeli baru.
Dengan persiapan yang baik, Bumil akan lebih tenang dalam menjalani kehamilan dan lebih siap menghadapi persalinan. Jika Bumil mengalami keluhan saat hamil kembar, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.