Demam pada bayi merupakan kondisi yang umum terjadi. Namun, Anda perlu mewaspadai apabila bayi baru lahir demam ketika usianya masih di bawah tiga bulan. Karena jika dibiarkan, kondisi demam pada bayi baru lahir bisa sangat membahayakan kesehatannya.
Banyak orang merasa bahwa bayinya mengalami demam hanya dari perabaan dengan tangan. Padahal untuk memastikan bayi demam atau tidak, dibutuhkan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer.
Saat mengalami demam, bayi juga biasanya menunjukkan gejala lain, seperti tidak mau menyusui, sulit tidur, rewel, dan tidak terlalu banyak bergerak.
Cara Memastikan Bayi Baru Lahir Demam
Demam pada bayi merupakan gejala yang dapat membuat para orang tua menjadi khawatir. Seorang bayi baru lahir dikatakan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38oC. Cara terbaik untuk mengetahui suhu tubuh bayi adalah dengan menggunakan termometer pada anus.
Termometer yang dimasukkan melalui anus bayi ini dinilai cukup akurat dalam mengukur suhu tubuh bayi. Sebelum menggunakannya, pastikan termometer sudah diolesi petroleum jelly. Setelah itu, masukkan termometer ke dalam anus bayi sampai sekitar 2 cm.
Tunggu sekiranya 2 menit atau hingga berbunyi beep. Sebisa mungkin hindari penggunaan termometer berbahan merkuri. Termometer berbahan merkuri dapat menyebabkan keracunan atau melukai Si Kecil jika pecah.
Selain termometer anus, Anda bisa menggunakan termometer digital yang diletakkan di ketiak Si Kecil untuk mengetahui suhu tubuhnya. Jika hasil termometer menunjukkan bahwa dia menderita demam, maka Anda harus segera membawanya ke dokter.
Penyebab Bayi Baru Lahir Demam dan Penanganannya
Penyebab bayi baru lahir demam umumnya adalah infeksi. Namun selain infeksi, bayi baru lahir juga dapat mengalami demam akibat dehidrasi, efek samping vaksinasi, atau kegerahan karena mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan tertutup. Bayi yang terlalu lama terpapar terik matahari pun berisiko tinggi untuk terserang demam.
Guna mengetahui penyebab dari demam yang diderita bayi, dokter perlu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksan fisik dan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, tes urine, kultur darah, dan Rontgen. Hasil pemeriksaan digunakan untuk menentukan metode penanganan demam.
Tidak semua bayi ditangani dengan metode yang sama. Misalnya jika bayi demam karena infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Jika bayi demam karena dehidrasi, maka ia perlu mendapatkan lebih banyak ASI. Dan jika sudah terjadi dehidrasi berat, dokter akan memberikan cairan melalui infus.
Waspadai Bayi Baru Lahir Demam pada Usia di Bawah Tiga Bulan
Perlu diketahui, demam pada bayi yang berusia di bawah tiga bulan bisa merupakan tanda adanya penyakit serius. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda melakukan hal-hal berikut ketika mengetahui Si Kecil demam, di antaranya:
- Segera bawa Si Kecil ke dokter atau ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat
- Jangan memberikan obat penurun demam, kecuali berdasarkan anjuran dokter
- Jangan membundel atau membedong Si Kecil dengan selimut atau pakaian yang berlebihan
- Pastikan suhu ruangan sejuk dan nyaman untuk bayi, tidak terlalu panas dan tidak juga terlalu dingin
Apabila bayi baru lahir demam disertai gejala lain, seperti sesak napas, bibir atau kukunya kebiruan, kulitnya tampak kuning, kejang, sangat lemas, dan tidak mengeluarkan air mata saat menangis, segeralah periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan.