Vaksin demam berdarah dengue (DBD) sudah bisa didapatkan di Indonesia, setelah diperkenalkan WHO sejak tahun 2015 silam. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai vaksin tersebut, simak informasi berikut.
Vaksinasi DBD adalah salah satu upaya dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Terhitung sejak tahun 2016, vaksin DBD di Indonesia telah mendapat persetujuan izin edar dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan (BPOM).
Endemi Demam Berdarah
Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit ini termasuk ke dalam penyakit menular yang umumnya menyerang anak-anak usia kurang dari 15 tahun. Meski begitu, DBD juga bisa menyerang orang dewasa.
Sekitar setengah dari populasi dunia berisiko terinfeksi virus Dengue. Menurut data WHO, diperkirakan ada sebanyak 100–400 juta infeksi setiap tahunnya di seluruh dunia. Sekitar 75% dari jumlah kasus DBD ada di daerah-daerah rawan Asia Pasifik.
Ironisnya, Indonesia dilaporkan sebagai negara kedua dengan kasus DBD terbesar di antara 30 negara wilayah endemis.
Vaksin DBD di Indonesia
Mengingat begitu banyak kasus DBD di Indonesia, kini telah tersedia vaksin untuk mengatasi infeksi virus Dengue. Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin yang terbuat dari virus yang sudah dilemahkan ini sementara ditargetkan untuk orang yang pernah mengalami infeksi virus Dengue setidaknya sekali, terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah rawan DBD.
IDAI menyarankan agar vaksin DBD hanya diberikan kepada anak berusia 6–18 tahun yang pernah terinfeksi. Pemberian vaksin dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 3 bulan. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko terjadinya DBD yang lebih parah jika anak terinfeksi lagi.
Vaksin demam berdarah saat ini memang dapat menurunkan risiko infeksi virus Dengue. Akan tetapi, bukan berarti vaksin tersebut menjadi satu-satunya cara untuk mencegah seseorang terjangkit penyakit demam berdarah. Sebaiknya, tetap lakukan langkah pencegahan DBD, seperti menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk menentukan perlu atau tidaknya anak divaksin, sebaiknya berkonsultasilah dulu ke dokter agar lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.