Terapi ozon adalah pilihan pengobatan alternatif yang menggunakan ozon untuk menambah kadar oksigen di dalam tubuh. Terapi ozon dapat digunakan dalam pengobatan penyakit tertentu, mulai dari diabetes, gangguan kekebalan tubuh, hingga kanker.
Meski dianggap berbahaya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gas ozon (O3) memiliki efek terapeutik. Pemanfaatan gas ozon untuk pengobatan ini disebut dengan terapi ozon.
Studi di laboratorium menunjukkan bahwa ozon dapat menghambat pertumbuhan virus, bakteri, protozoa, dan jamur. Selain dari itu, ozon dianggap dapat meningkatkan pasokan oksigen serta mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Prosedur Terapi Ozon
Terapi ozon umumnya dilakukan dengan cara menyuntikkan gas ozon ke otot, pembuluh darah, dan ke jaringan tubuh lainnya.
Menurut penelitian, ketika ozon bersentuhan dengan cairan tubuh, reaksi yang dihasilkan membentuk lebih banyak protein dan sel darah merah. Hasilnya adalah peningkatan suplai oksigen dalam tubuh.
Manfaat Terapi Ozon untuk Pengobatan
Terapi ozon bisa dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
1. Nyeri punggung bagian bawah
Suntikan gas ozon diduga bermanfaat bagi penderita nyeri punggung bagian bawah akibat saraf kejepit (HNP). Efek ini terkait dengan efek ozon yang memiliki sifat antiradang yang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa terapi ozon yang dibarengi dengan terapi fisik memberikan hasil yang cukup efektif dalam mengatasi masalah nyeri saraf pada pasien hernia saraf tulang belakang.
Bahkan, penelitian lain menunjukkan bahwa perawatan injeksi oksigen-ozon lebih memberikan efek penghilang rasa sakit pada penderita HNP daripada hanya diobati dengan injeksi kortikosteroid.
2. Kanker
Pada penelitian di laboratorium, terlihat bahwa terapi ozon dengan konsentrasi tertentu dapat menghambat pertumbuhan sel kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker paru-paru.
Tak hanya itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa terapi ozon dapat meningkatkan efektivitas dari pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi, serta mengurangi efek samping yang disebabkannya.
3. Perawatan luka diabetes
Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah luka yang susah sembuh. Luka diabetes ini lama kelamaan dapat menyebabkan borok yang terinfeksi dan cepat meluas.
Kabar baiknya, terapi ozon yang disertai perawatan luka dan antibiotik pada penderita diabetes memberikan efek yang lebih baik dalam penyembuhan luka daripada hanya dengan pemberian antibiotik saja.
Efek ini diduga terkait kemampuan terapi ozon dalam membantu menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh yang luka, serta mengurangi peradangan. Hasilnya, luka diabetes menjadi cepat sembuh dan risiko infeksi pun berkurang.
4. Masalah gigi dan mulut
Sebuah jurnal kesehatan menyatakan bahwa terapi ozon memiliki manfaat yang besar pada terapi karang gigi, perbaikan lubang gigi, terapi perawatan penyakit gusi yang kerap menyebabkan timbulnya bau mulut, perawatan infeksi gigi internal atau perawatan endodontik.
Terapi ozon telah terbukti efektif dalam membasmi bakteri, virus, dan jamur yang ditemukan di dalam akar gigi yang terinfeksi.
5. Gangguan imun
Terapi ozon mungkin bermanfaat bagi penderita gangguan imun karena efeknya dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh. Contoh gangguan kekebalan tubuh yang bisa mendapatkan manfaat dari terapi ozon adalah HIV dan rheumatoid arthritis.
6. Eksim
Terapi ozon juga dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif dalam mengatasi masalah kulit seperti eksim. Manfaat ini berkat sifat antibakteri pada ozon yang mampu membasmi bakteri Staphylococcus aureus yang menjadi salah satu penyebab timbulnya eksim.
7. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya lesi atau plak tebal yang terasa gatal dan nyeri di kulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita psoriasis mengalami perbaikan nyeri setelah mendapatkan terapi ozon. Ini karena efek ozon yang memiliki sifat antinyeri.
Tak hanya itu, terapi ozon juga dapat mengendalikan perkembangan psoriasis dengan menghambat respon peradangan pada lesi kulit.
8. Radang sendi
Sebuah penelitian menemukan bahwa terapi ozon dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan rentang gerak pada penderita radang sendi. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pemberian obat-obatan untuk menangani gejala radang sendi ditambah injeksi oksigen dan ozon juga terlihat mampu mengurangi gejala penyakit ini.
Perlu diketahui, meski terapi ozon dianggap sebagai pilihan pengobatan alternatif terhadap penyakit tertentu, hingga kini penelitian dan uji klinis terkait terapi ozon ini masih terus berlangsung. Belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung penggunaan ozon sebagai terapi pengobatan secara medis.
Jika Anda ingin mencoba terapi ozon ini, pastikan praktisi yang melakukan terapi tersebut memiliki reputasi dan lisensi yang jelas. Pasalnya, kesalahan dalam melakukan terapi ini bisa mengiritasi paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan yang membuat kesulitan bernapas.
Selain itu, terapi ozon juga bisa menyebabkan emboli paru dan kerusakan jantung. Untuk itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan menjalani terapi ozon.
Pertimbangkan manfaat serta risikonya, dan diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan lain di samping terapi ozon untuk mengatasi kondisi yang Anda alami.