Mata sipit adalah bentuk mata yang ditentukan oleh kondisi kelopak mata atas dan bawah yang hampir menutupi sudut mata. Kondisi mata seperti ini umumnya banyak dimiliki oleh orang Asia. Namun, siapa sangka mata sipit juga bisa menjadi salah satu tanda adanya penyakit tertentu.
Bentuk mata seseorang ditentukan oleh kelopak mata bagian atas dan bawah. Sudut mata yang dekat dengan hidung dapat tertutup oleh kulit dari kelopak mata bagian atas atau lipatan epikantus. Lipatan inilah yang kemudian menjadikan mata sipit.
Berbagai Penyebab Mata Sipit
Pada sebagian kasus, mata sipit bisa menjadi tanda adanya penyakit atau kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan mata sipit:
1. Sindrom Down
Sindrom Down adalah kelainan genetik pada kromosom 21 yang ditandai dengan kelainan fisik dan pertumbuhan tubuh yang terlambat.
Mata sipit, kepala, telinga, dan mulut kecil, telapak tangan dan jari-jari gempal, kelebihan kulit di belakang leher, serta wajah dan hidung yang datar adalah ciri-ciri fisik umum penderita sindrom ini.
2. Sindrom alkohol pada janin
Sindrom alkohol pada janin adalah gangguan fisik, mental, dan tumbuh kembang pada bayi yang terjadi akibat sang ibu mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil. Efek minuman keras bisa berlipat ganda pada janin dibandingkan ibunya, terutama pada tiga bulan pertama usia kandungan.
Bayi dengan sindrom ini umumnya memiliki mata sipit dengan lipatan kulit atas mata yang besar, rahang atas kecil, kepala kecil, dan bibir atas yang lebih tipis. Koordinasi anggota tubuhnya buruk dan massa ototnya menyusut.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan sindrom ini cenderung lambat, baik ketika masih berada di dalam kandungan maupun setelah lahir. Bayi dengan sindrom alkohol juga dapat menderita kelainan bawaan pada organ tubuhnya, termasuk jantung, ginjal, tulang, dan telinga.
3. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun yang menyerang jaringan saraf dan otot sehingga menyebabkan otot rangka tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada transmisi sinyal saraf terhadap serabut otot.
Salah satu tanda klinis myasthenia gravis adalah kelopak mata yang turun sehingga mata tampak sipit. Penderita juga dapat sulit mengangkat benda atau berjalan, sulit bicara, sulit menelan dan mengunyah, dan mengalami penglihatan ganda.
4. Mikroftalmia
Mikroftalmia adalah gangguan perkembangan mata yang terjadi sejak janin. Penyakit ini membuat kedua atau salah satu mata menjadi berukuran kecil. Selain berukuran kecil, mata penderita juga biasanya memiliki anatomi (struktur) yang tidak normal.
Kondisi ini dapat diduga terjadi karena bayi mengalami infeksi atau paparan zat beracun saat berada di dalam kandungan. Tak hanya itu, pada beberapa kasus, mikroftalmia juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik.
5. Oftalmoplegia
Oftalmoplegia adalah kondisi kelemahan atau kelumpuhan pada otot mata. Penderitanya sulit mengarahkan penglihatan atau menggerakkan kelopak matanya sehingga membuat mata sipit.
Otot-otot organ lain pada tubuh penderita juga dapat menjadi lemah. Kondisi ini bisa bersifat diturunkan (genetik) atau muncul karena faktor penyebab lain, seperti stroke, tumor otak, cedera kepala berat, diabetes, multiple sclerosis, atau infeksi saraf.
6. Nanophthalmos
Nanophthalmos adalah kondisi ketika ukuran mata sangat kecil karena gangguan pada perkembangan mata. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik langka. Berbeda dengan kondisi mikroftalmia yang mengalami kelainan struktural, kondisi nanophtalmos biasanya tidak mengalami kelainan struktur.
Bila Anda bukan termasuk keturunan yang normal memiliki mata sipit, periksakan ke dokter jika Anda menyadari adanya lipatan epikantus pada kelopak mata anak Anda atau jika matanya tampak sipit atau kecil.
Tidak hanya pada bayi, waspadai juga mata sipit yang terjadi saat dewasa, terutama jika mata sipit disertai gangguan penglihatan atau kesulitan menggerakkan mata.