Leher kaku dan pegal umumnya bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, pada beberapa kondisi, keluhan ini bisa terjadi akibat cedera otot leher atau adanya masalah kesehatan yang serius. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab pasti dari leher kaku.
Sebagian besar orang mungkin pernah merasakan leher kaku, terutama saat bangun tidur di pagi hari atau setelah melakukan aktivitas berat. Leher kaku biasanya muncul disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri leher, kesulitan menggerakkan leher, sakit kepala, dan nyeri bahu atau lengan.
Leher kaku yang tidak berbahaya umumnya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau sekitar 1 minggu. Namun, jika terus menetap atau disertai gejala lain, keluhan ini perlu diwaspadai karena bisa saja disebabkan oleh penyakit tertentu.
Penyebab Leher Kaku
Sebagian besar penyebab leher kaku paling umum adalah ketegangan otot atau keseleo di bagian leher. Selain itu, leher kaku juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu.
Berikut adalah penyebab leher kaku yang perlu Anda ketahui:
1. Otot tegang atau keseleo
Otot yang tegang atau keseleo menjadi penyebab paling umum leher kaku. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kebiasaan sehari-hari, seperti sering membunyikan leher, sering membawa beban berat dan tidak seimbang di pundak, kebiasaan tidur dengan posisi tidak nyaman, terlalu lama duduk, atau terlalu lama menatap layar komputer.
2. Stres
Stres dan rasa cemas berlebih juga bisa menjadi pemicu munculnya keluhan leher kaku. Pasalnya, stres dapat membuat otot menegang, termasuk otot di leher. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dan kaku pada leher dan area tubuh lainnya.
Stres juga dapat memengaruhi cara orang memproses rasa sakit. Menurut penelitian, stres dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih sensitif terhadap rasa nyeri (hiperalgesia).
3. Cedera atau trauma
Selain akibat otot tegang atau keseleo, leher kaku juga dapat disebabkan oleh cedera atau trauma, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari tangga, atau cedera saat olahraga. Kondisi ini diakibatkan oleh otot dan ligamen leher yang terpaksa bergerak di luar batas normal.
Pada kondisi serius, seperti kecelakaan mobil akibat ditabrak dari belakang, sering kali menyebabkan gerakan tiba-tiba yang membuat jaringan lunak leher terbebani (whiplash injury). Bahkan, kecelakaan tidak jarang menyebabkan tulang leher dan tulang belakang patah.
4. Radang sendi (artritis)
Radang sendi dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh tertentu, salah satunya leher. Pasalnya, seiring bertambahnya usia, cakram dan persendian akan melemah. Hal tersebut dapat memicu munculnya radang sendi (artritis).
Bahkan, rasa sakitnya terkadang bisa menjalar ke kepala atau bahu karena leher memiliki banyak saraf, pembuluh darah, dan otot yang saling terhubung.
5. Meningitis
Leher kaku juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu, salah satunya meningitis. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada jaringan tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi virus dan bakteri.
Kondisi ini biasanya juga disertai gejala lain, seperti sakit kepala, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, dan demam.
Selain itu, leher kaku juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, di antaranya:
- Osteoporosis
- Fibromyalgia
- Stenosis tulang belakang
- Tumor
- Kanker tulang belakang
Cara Meredakan Leher Kaku
Pada beberapa kondisi, keluhan leher kaku dapat mereda dengan perawatan mandiri di rumah dalam 2–3 minggu. Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan:
- Perbanyak istirahat dan kurangi aktivitas mengangkat benda berat.
- Kompres hangat atau dingin di bagian leher.
- Latihan peregangan dan hindari menggertakkan leher.
- Kelola stres dengan melakukan yoga atau meditasi.
- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Gunakan gel, krim, atau koyo pereda rasa sakit, misalnya yang mengandung obat ibuprofen atau natrium diklofenak.
- Gunakan bantal yang nyaman saat tidur.
- Posisikan kepala agar tidak tertekuk dan terlalu tinggi ketika tidur. Pastikan posisi kepala dan bagian tubuh lain tetap sejajar ketika berbaring.
- Lakukan pijatan lembut di leher dan bahu untuk membuat otot lebih rileks.
Bila Anda mengalami leher kaku dan sudah menerapkan cara-cara di atas tetapi keluhan tidak kunjung hilang, bahkan leher kaku disertai dengan gejala demam, sakit kepala, kejang, serta mual dan muntah, jangan tunda pergi ke dokter.
Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab pasti leher kaku akibat kondisi serius atau bukan, sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan sesuai penyebab dan kondisi Anda.