Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab ASI berkurang, mulai dari konsumsi obat-obatan tertentu hingga gangguan hormon. Dengan memahami penyebab berkurangnya produksi ASI, Bunda akan lebih mudah mengatasi masalah yang terjadi.
Untuk mengatasi masalah ASI yang tidak bisa keluar atau produksinya berkurang, sebagian ibu menyusui sering kali memilih susu formula sebagai solusi. Namun, susu formula tidak bisa sepenuhnya menggantikan ASI, terutama dalam hal nutrisi.
ASI mengandung berbagai nutrisi penting dan salah satunya adalah zat antibodi yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Di samping itu, ASI juga lebih mudah dicerna jika dibandingkan susu formula.
Tanda-Tanda ASI Berkurang
Penurunan jumlah ASI bisa Bunda lihat atau rasakan dari beberapa tanda berikut ini:
- Payudara tidak sepadat biasanya
- ASI tidak merembes hingga ke pakaian
- Jumlah ASI yang keluar saat memerah ASI berkurang daripada biasanya
- Bayi terlihat masih lapar saat disusui
- Berat badan bayi tidak kunjung meningkat atau justru menurun
- Urine bayi berwarna gelap seperti jus apel
Pada sebagian kasus, berbagai hal di atas belum tentu menjadi tanda-tanda penurunan produksi ASI, melainkan dipengaruhi oleh kondisi atau gangguan kesehatan tertentu.
Berbagai Penyebab ASI Berkurang
Berikut ini adalah beberapa hal atau kondisi yang bisa menjadi penyebab ASI berkurang:
- Teknik menyusui yang kurang tepat, misalnya kesalahan dalam pelekatan mulut bayi ke puting
- Terlalu lama menunda untuk mulai menyusui
- Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat pilek atau KB hormonal
- Jarang menyusui setelah melahirkan
- Kondisi atau penyakit tertentu, seperti diabetes, anemia, kurang gizi, dan gangguan hormon, seperti hipotiroidisme
- Riwayat operasi payudara
- Bayi lahir prematur atau mengalami tongue-tie
- Perdarahan pascamelahirkan
- Gangguan psikologis, seperti stres berat dan depresi pascamelahirkan
Kurangnya asupan ASI pada bayi bisa membuat berat badannya sulit bertambah. Hal ini tentu akan memengaruhi tumbuh kembang bayi. Bayi yang mendapatkan cukup ASI umumnya akan tampak aktif, sehat, dan mengalami peningkatan berat badan yang normal sesuai usianya.
Jika Si Kecil tampak lemas, kurang mau menyusu, dan berat badannya tidak bertambah, Bunda disarankan untuk membawanya ke dokter anak.
Cara Meningkatkan Produksi ASI
Jika Bunda merasa produksi ASI sedikit atau berkurang, cobalah untuk tidak terlalu panik. Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan produksi ASI, baik secara mandiri maupun dengan bantuan tenaga medis.
Berikut ini adalah cara-cara meningkatkan produksi ASI yang bisa Bunda coba:
- Susui Si Kecil sesaat setelah melahirkan dan hindari menunda waktu menyusui.
- Berikan ASI kepada Si Kecil setidaknya setiap 2–3 jam atau 8–12 kali dalam sehari.
- Pastikan mulut Si Kecil sudah melekat sempurna pada puting saat memberikan ASI.
- Hindari penggunaan dot atau empeng.
- Pompa ASI secara rutin dan simpan stok ASI di dalam lemari es.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok setelah melahirkan.
- Cobalah metode kanguru saat memberikan ASI kepada Si Kecil.
Selain dengan beberapa cara di atas, Bunda juga bisa mencoba menggunakan suplemen atau obat-obatan untuk meningkatkan produksi ASI. Namun, sebelum menggunakannya, Bunda perlu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
Setelah memahami penyebab ASI berkurang, Bunda dapat mencari cara agar produksi ASI kembali lancar. Jangan ragu untuk pergi ke dokter jika Bunda mengalami masalah dalam menyusui. Hal ini sangat penting untuk memastikan bayi bisa mendapatkan manfaat ASI secara optimal sesuai kebutuhan.