Anak aktif bergerak merupakan tanda ia dalam kondisi sehat dan tumbuh dengan baik. Namun, tidak sedikit anak yang malas bergerak dan merasa lebih nyaman menghabiskan waktu di layar gadget hingga berjam-jam. Nah, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan agar anak bisa terus aktif bergerak.

Bermain dan bergerak merupakan aktivitas yang sering kali dilakukan oleh anak-anak. Namun, sebagian anak mungkin memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain game atau menonton televisi.

Inilah 8 Cara Membuat Anak Aktif Bergerak - Alodokter

Kebiasaan ini tentunya tidak baik bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, diperlukan peran orang tua untuk mengajak anak lebih aktif bergerak.

Manfaat Aktivitas Fisik dan Olahraga Rutin bagi Kesehatan Anak

Agar tetap sehat dan bugar, anak-anak perlu rutin bergerak atau berolahraga setidaknya 60 menit setiap harinya. Dengan aktif bergerak dan terbiasa rutin berolahraga, anak-anak akan mendapatkan berbagai manfaat berikut ini:

  • Menjaga berat badan tetap ideal dan mencegah obesitas
  • Mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan penyakit jantung
  • Meningkatkan kekuatan otot, sendi, dan tulang
  • Melatih kemampuan motorik kasar dan halus
  • Membangun kepercayaan diri anak
  • Meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kecerdasan
  • Mendukung proses tumbuh kembang anak

Beberapa Cara Kreatif agar Anak Aktif Bergerak

Jika selama ini Si Kecil malas bergerak dan jarang olahraga, Bunda dapat mencoba beberapa tips agar anak lebih aktif bergerak berikut ini:

1. Menjadikan aktivitas fisik sebagai permainan

Agar lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak, ciptakan permainan yang banyak melibatkan aktivitas fisik. Melalui jenis permainan tersebut, anak-anak akan merasa senang dan bersemangat ketika melakukannya.

Bunda dapat mengajak Si Kecil sesekali bermain di rumah, misalnya lempar tangkap bola, lompat tali, bermain bulu tangkis, atau petak umpet di halaman rumah. Agar aktivitas fisik tidak membuat Si Kecil cepat bosan, cobalah untuk membuat jadwal tentang jenis permainan yang ingin dimainkan setiap harinya.

2. Mencari referensi aktivitas di media sosial

Anak-anak terkadang masih belum mengetahui apa saja aktivitas fisik yang ia gemari atau senang dilakukan. Bila Si Kecil juga belum mengetahuinya, Bunda dapat mencari berbagai referensi di internet atau media sosial mengenai kegiatan seru yang dapat dilakukan bersama Si Kecil.

3. Mengajak anak dalam permainan kelompok

Pada umumnya, anak-anak lebih senang bermain dengan banyak teman. Selain itu, bermain dalam kelompok juga dapat melatih kemampuan interaksi sosial anak dengan sekitarnya.

Dalam hal ini, Bunda dapat mencoba melatih Si Kecil untuk bermain bersama keluarga, tetangga, atau teman sekolahnya. Bunda juga dapat mengikutsertakan Si Kecil di dalam klub yang ia gemari, seperti berenang atau sepak bola untuk anak.

Namun, di masa pandemi seperti sekarang ini, aktivitas fisik berkelompok mungkin akan meningkatkan risiko Si Kecil terpapar virus Corona. Oleh karena itu, agar lebih aman, Bunda bisa mengajak Si Kecil mengikuti akvitias fisik virtual, seperti kelas senam online untuk anak-anak.

4. Menjadikan aktivitas fisik sebagai hadiah

Memaksa anak untuk melakukan kegiatan fisik, hanya akan membuatnya semakin malas bergerak.

Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan semacam “hadiah”, misalnya dengan membiarkan Si Kecil bermain bola atau mandi bola bila dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu. Cara tersebut dapat menumbuhkan semangatnya untuk tetap aktif bergerak.

5. Membatasi waktu di depan layar gadget

Saat ini, semakin banyak anak-anak yang menghabiskan waktu dengan duduk menonton acara televisi, menatap layar komputer, atau bermain game di ponsel. Kebiasaan ini tentu akan membuat anak jarang bergerak. Bunda sebaiknya bersikap tegas dan membatasi waktu Si Kecil di depan layar gadget maksimal 1 jam per hari.

Untuk membuat Si Kecil tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget, hindari menempatkan komputer dan televisi di dalam kamar anak. Bunda juga perlu mengawasi Si Kecil saat ia menggunakan ponsel agar tidak melebihi batas waktu bermain.

6. Memberikan pujian

Memberikan pujian kepada anak-anak setelah melakukan kegiatan fisik dapat memotivasi mereka untuk kembali melakukan aktivitas tersebut. Selain itu, memberikan pujian kepada anak juga dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.

Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk memberikan pujian kepada Si Kecil ketika ia berhasil melakukan berbagai aktivitas fisik maupun permainan sederhana.

7. Menetapkan jadwal rutin

Bunda sebaiknya menjadikan aktivitas fisik sebagai agenda rutin yang dilakukan bersama Si Kecil. Kegiatan fisik yang kerap dilakukan secara rutin mampu membantu Si Kecil mengingat saat ia harus melakukan aktivitas, misalnya bermain sepak bola bersama saudara di rumah setelah pulang sekolah.

8. Memberikan contoh kepada anak

Umumnya, anak-anak akan mengamati dan meniru kebiasan yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, jika Bunda dan pasangan gemar melakukan aktivitas fisik, Si Kecil pun akan meniru dan menerapkannya dalam keseharian.

Jika Bunda sudah mencoba berbagai cara agar anak mau lebih aktif bergerak, tetapi ia masih saja malas berolahraga, cobalah ikuti beberapa tips berikut ini:

  • Bila kondisi aman dan jaraknya memungkinkan, coba temani anak berjalan kaki ke sekolah.
  • Cobalah olahraga yang sedang marak dilakukan, seperti bermain sepatu roda dan bersepeda.
  • Minta anak membawa hewan peliharaan kesayangannya berkeliling di sekitar rumah.
  • Ajak dan temani anak bermain layang-layang di halaman rumah.

Saat anak sedang aktif berolahraga atau beraktivitas fisik, jangan lupa untuk menemani dan memantaunya dengan saksama. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya cedera pada anak ketika ia banyak bergerak.

Jika Bunda sudah menerapkan beberapa tips di atas, tetapi Si Kecil masih belum menunjukkan ketertarikan untuk melakukan aktivitas fisik, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter, apalagi bila ia mengalami obesitas atau terlihat lesu dan tidak nafsu makan.