Test pack memang salah satu metode yang paling akurat untuk mendeteksi kehamilan. Namun, terkadang hasil test pack bisa berubah, dari yang awalnya negatif kemudian jadi positif, atau sebaliknya. Mengapa hal ini bisa terjadi dan hasil manakah yang benar?
Cara kerja alat test pack adalah dengan mengecek keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine. Kadar hormon ini akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Ketika menggunakan alat ini, kamu harus mengetahui cara penggunaan dan hal- hal yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan test pack.
Alasan Umum Hasil Test Pack Kehamilan Berubah
Beberapa kondisi berikut bisa menjadi alasan mengapa hasil test pack berubah:
1. Garis penguapan (evaporation lines)
Garis penguapan adalah garis samar yang terkadang muncul pada area uji test pack saat urine sudah mulai mengering dan menguap. Proses penguapan bisa mengubah komposisi tertentu dari urine yang terkadang membuat hasil test pack menjadi positif padahal sebelumnya negatif.
Oleh karena itu, selalu baca petunjuk pemakaian sebelum menggunakan produk dan perhatikan waktu yang dianjurkan untuk membaca hasil test pack guna mengurangi risiko munculnya garis ini. Sebab, masing-masing produk kemungkinan memiliki aturan atau cara penggunaan yang berbeda.
2. Kondisi alat test pack
Sebelum digunakan, pastikan kondisi test pack yang akan kamu pakai. Produk yang rusak, kedaluwarsa, atau memiliki tingkat sensitivitas rendah dapat memberikan hasil pemeriksaan yang tidak tepat.
Kamu sebaiknya memilih test pack dengan kondisi baik dan memiliki sensitivitas tinggi. Untuk mengetahui tingkat sensitivitas suatu produk test pack, kamu dapat melihat keterangan pada kemasannya.
3. Waktu melakukan test pack
Waktu melakukan test pack juga berpengaruh terhadap keakuratan hasil. Waktu yang kurang tepat, misalnya baru beberapa hari sejak berhubungan intim atau di malam hari, bisa membuat hasil test pack tidak akurat.
Jika uji kehamilan dilakukan beberapa hari setelah berhubungan intim, hasil test pack bisa berubah karena hormon hCG belum dihasilkan atau masih sangat rendah, sehingga tidak terdeteksi. Hormon ini baru diproduksi 6 hari setelah pembuahan dan terus meningkat setiap 2 hari seiring bertambahnya usia kandungan.
Sementara, jika uji kehamilan dilakukan pada malam hari, hasil bisa berubah karena urine dalam kondisi encer akibat kamu sudah banyak minum. Hal ini membuat hormon hCG sulit dideteksi oleh alat test pack.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, kamu dianjurkan melakukan uji test pack 1–2 minggu setelah terlambat haid dan saat urine masih pekat, yaitu di pagi hari setelah bangun tidur.
4. Efek samping obat
Beberapa obat penyubur dengan kandungan hormon hCG atau mirip hCG yang sering digunakan dalam proses bayi tabung dan inseminasi juga bisa mengganggu hasil test pack.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan uji kehamilan dengan test pack sekitar dua minggu setelah berhenti mengonsumsi obat tersebut, sehingga sisa obat sudah tidak ada lagi di dalam tubuh dan hasil pemeriksaannya menjadi lebih akurat.
5. Kondisi kehamilan
Kondisi kehamilan tertentu dapat mengganggu hasil test pack, misalnya kehamilan kimiawi (keguguran dini) yang dapat membuat hasil test pack positif tapi tidak hamil.
Selain itu, pada kehamilan kembar, tubuh ibu hamil juga akan menghasilkan jumlah konsentrasi hormon hCG yang lebih tinggi, sehingga bisa memengaruhi hasil test pack menjadi negatif yang padahal seharusnya positif. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah high dose hook effect.
Test pack merupakan salah satu pilihan favorit untuk mendeteksi kehamilan karena mudah digunakan dan tingkat akurasinya tinggi. Namun, banyak faktor dapat memengaruhi hasil pemeriksaannya. Maka, gunakanlah test pack sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan produk.
Bila kamu tidak yakin dengan hasil test pack yang kamu peroleh, baik positif atau negatif, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikannya.