Proses persalinan dimulai dari kontraksi rahim yang datang secara teratur dan semakin lama semakin kencang. Namun, Bunda mungkin masih merasakan kontraksi selama beberapa waktu setelah Si Kecil lahir. Kontraksi inilah yang terkadang membuat Bunda merasa kesakitan setelah melahirkan.
Meski terasa sakit, Bunda tidak perlu khawatir bila mengalami kontraksi setelah melahirkan. Kontraksi rahim yang dialami beberapa hari setelah melahirkan adalah hal yang normal terjadi. Rasa nyeri akibat kontraksi bisa menyerupai kram menstruasi, namun nyeri yang muncul terkadang terasa tajam dan berat.
Sensasi nyeri ini paling terasa pada hari pertama dan kedua setelah persalinan, namun berangsur-angsur berkurang pada hari ketiga. Sebagian wanita bahkan baru merasakan hilangnya nyeri akibat kontraksi rahim pada minggu kedua setelah melahirkan.
Sensasi yang Muncul Akibat Kontraksi Rahim Setelah Melahirkan
Intensitas kontraksi rahim setelah melahirkan anak pertama biasanya terasa ringan dibandingkan kelahiran anak kedua dan seterusnya.
Hal ini dikarenakan wanita yang baru melahirkan anak pertama memiliki kondisi otot rahim yang masih kencang dan ketegangan yang lebih baik. Dengan demikian, otot rahim bisa lemas kembali setelah beberapa waktu dan kontraksi rahim menjadi lebih stabil.
Sementara itu, pada wanita yang telah melahirkan anak kedua atau berikutnya, jarak waktu antara kontraksi rahim dan relaksasi lebih pendek, sehingga rasa nyeri lebih terasa.
Penyebab Kontraksi Rahim Setelah Persalinan
Ada beberapa penyebab mengapa Bunda masih bisa merasakan kontraksi rahim setelah melahirkan, antara lain:
Perubahan ukuran rahim
Saat persalinan, otot-otot menjadi kencang seiring Bunda mendorong buah hati keluar dari rahim. Nyeri yang Bunda rasakan akibat kontraksi rahim setelah persalinan terjadi karena otot rahim berusaha menyusut kembali ke ukurannya semula, sama seperti kondisi rahim sebelum hamil. Perubahan ini menyebabkan munculnya kram.
Rahim berusaha untuk menghentikan pendarahan
Saat melahirkan, Bunda akan mengeluarkan banyak darah karena rahim harus mengeluarkan bayi, plasenta, dan sisa-sisa jaringan di dalam rahim. Untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan tersebut, rahim Bunda perlu berkontraksi.
Selain itu, kontraksi rahim setelah bersalin juga bertujuan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi akibat lepasnya jaringan plasenta dari dalam rahim. Jenis pendarahan ini disebut darah nifas.
Pengaruh hormon menyusui
Setelah melahirkan, Bunda akan memasuki masa menyusui Si Kecil. Saat menyusui, kontraksi rahim bisa lebih terasa karena adanya produksi hormon oksitosin, yaitu hormon yang mengatur keluarnya ASI. Namun, seiring berjalannya waktu, hormon ini akan berkurang dan tidak lagi menimbulkan nyeri akibat kontraksi rahim.
Tips Meringankan Nyeri Kontraksi Rahim Setelah Melahirkan
Nyeri yang muncul akibat kontraksi rahim setelah melahirkan biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun, untuk meringankan rasa nyeri tersebut, Bunda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Mengganjal perut saat tidur
Selama menjalani masa pemulihan setelah melahirkan, Bunda dapat tidur dengan posisi tengkurap dan perut diganjal menggunakan bantal. Cara ini dinilai cukup efektif untuk mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi setelah persalinan.
2. Mengompres perut
Bunda juga dapat mengompres area perut dengan kompres hangat untuk meredakan rasa nyeri yang muncul akibat kontraksi rahim setelah melahirkan. Bunda bisa menggunakan botol yang diisi air hangat atau hot pack.
3. Tidak menunda buang air kecil
Usahakan untuk tidak menunda buang air kecil dan cobalah untuk buang air kecil lebih sering walau belum muncul keinginan untuk buang air kecil. Hal ini dapat membantu mempercepat pengosongan kandung kemih agar tidak menekan rahim yang sedang berkontraksi.
4. Mengonsumsi obat pereda nyeri
Bila rasa nyeri akibat kontraksi setelah melahirkan membuat Bunda merasa sangat terganggu, cobalah untuk mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol. Namun, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri yang tepat dan dosis yang aman untuk dikonsumsi.
Untuk meredakan nyeri akibat kontraksi setelah melahirkan, Bunda juga dapat mencoba latihan pernapasan dan lebih sering menyusui Si Kecil. Meski tidak nyaman, kontraksi setelah melahirkan dibutuhkan untuk pemulihan tubuh Bunda.
Apabila rasa nyeri tak kunjung reda atau justru semakin parah, segera periksakan ke dokter kandungan atau bidan untuk mendapatkan penanganan yang tepat guna meredakan kontraksi rahim setelah melahirkan.