Batu empedu adalah endapan cairan empedu yang mengeras di kantung empedu. Kondisi ini dapat ditangani dengan berbagai cara, salah satunya operasi. Namun, apakah langkah operasi memang diperlukan untuk mengatasi batu empedu?
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terbentuknya batu empedu. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko menderita batu empedu. Beberapa faktor tersebut meliputi kehamilan, obesitas, pola makan tidak sehat, diabetes, dan kondisi tertentu seperti anemia, leukemia, serta penyakit liver.
Jumlah batu empedu yang dimiliki penderita bervariasi, bisa hanya satu, bisa juga beberapa buah. Ukurannya pun bermacam-macam, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf.
Apa Gejala Kemunculan Batu Empedu?
Batu empedu awalnya tidak menyebabkan tanda atau gejala. Namun, jika batu empedu bergeser ke saluran empedu dan menyebabkan penyumbatan, penderita akan merasakan nyeri di perut. Ciri-ciri nyeri perut yang disebabkan oleh batu empedu meliputi:
- Sakit di perut bagian kanan atas dan ulu hati yang muncul tiba-tiba serta bertambah parah dengan cepat
- Sakit menjalar ke punggung di antara tulang belikat dan bahu kanan
- Sakit bisa terasa sangat parah hingga membuat penderitanya tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
Di samping nyeri perut, gejala lain yang juga bisa muncul, yaitu:
- Demam
- Menggigil
- Mual dan muntah
- Penyakit kuning
Kapan Operasi Batu Empedu Diperlukan?
Pengobatan untuk penyakit batu empedu akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta jenis, lokasi, dan ukuran batu empedu. Untuk penyakit batu empedu yang tidak menimbulkan gejala, sering kali tidak diperlukan operasi pengangkatan kantung empedu.
Hanya sepertiga dari seluruh penderita penyakit batu empedu tanpa gejala yang akhirnya memerlukan operasi. Hal ini menunjukkan bahwa batu empedu sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan jika memang tidak menimbulkan keluhan atau gejala.
Operasi dilakukan bila penyakit batu empedu sudah menimbulkan gejala. Tindakan yang dilakukan dokter bedah saat operasi adalah pengangkatan kantung empedu. Dokter bisa melakukan operasi batu empedu dengan laparoskopi maupun dengan bedah terbuka, yaitu melalui sayatan pada dinding perut.
Pengangkatan kantung empedu tidak memengaruhi kemampuan seseorang untuk mencerna makanan, tetapi terkadang bisa menyebabkan diare.
Apa Saja Pengobatan Batu Empedu Selain dengan Operasi?
Selain dengan operasi, batu empedu juga bisa diatasi dengan metode pengobatan lain, yaitu:
Obat asam ursodeoksikolat
Obat asam ursodeoksikolat dapat melarutkan batu empedu, tetapi membutuhkan waktu beberapa bulan dan harus dipantau setiap bulan.
Meski begitu, obat asam ursodeoksikolat memiliki beberapa kekurangan, yaitu hanya bisa mengatasi batu yang ukurannya kecil dan batu yang terbentuk dari kolesterol. Selain itu, batu empedu juga dapat kambuh.
Extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL)
ESWL merupakan pengobatan dengan gelombang kejut untuk memecah batu empedu. Kekurangan dari metode ini adalah hanya efektif untuk batu empedu tunggal yang diameternya kurang dari 2 cm.
Selain itu, efektivitas ESWL dalam menghancurkan batu empedu juga belum sepenuhnya jelas sehingga dokter biasanya lebih merekomendasikan operasi.
Kesimpulannya, ketika batu empedu menimbulkan gejala, pilihan penanganannya adalah operasi pengangkatan kantung empedu. Ada alternatif pengobatan lain dengan obat dan tindakan ESWL, tetapi perlu diingat bahwa batu empedu dapat muncul kembali bila kantung empedu tidak diangkat.
Bila Anda mengalami gejala batu empedu, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, seperti tes darah, USG perut, CT scan, MRI, atau endoskopi di area kantung empedu, untuk melihat keberadaan batu empedu.
Ditulis oleh:
de. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, SpB
(Dokter Spesialis Bedah)